Seminar Internet Sehat SD-SMA Taruna Bakti Bandung

"Sakit hati rasanya ketika teman yang saya percaya, malah menyebarkan info yang gak bener tentang saya" 
"Sering tuh dapet whatsapp penipuan, banyak yang isinya tentang slot"
"Saya suka pake AI untuk bantu bikin tugas, tapi saya cek dulu hasilnya"

Itu lah beragam cerita dari para siswa Sekolah Taruna Bakti saat saya diundang oleh pihak Yayasan Taruna Bakti Bandung untuk dapat berbagi terkait Internet Sehat kepada siswa-siswi SD, SMP dan SMA Taruna Bakti pada tanggal 21-22 Oktober 2025 lalu. Pihak Yayasan Taruna Bakti sendiri menyampaikan pentingnya kegiatan ini karena anak-anak yang sekarang banyak berinteraksi di media sosial memerlukan wawasan khususnya terkait etika di dalam dunia digital. Muncul kasus ketika anak muda lupa akan etika bermedia sosial, sehingga mengunggah sesuatu yang tidak pantas dan akhirnya mendapatkan "hukuman sosial" dari pengguna medsos lainnya.

Di hari pertama (21 Okt) kegiatan dibagi menjadi 3 sesi: sesi pertama untuk siswa  Kelas VII (SMP), Kelas VIII (SMP) dan Kelas XI (SMA), sementara di hari kedua (22 Okt) materi disampaikan untuk siswa Kelas IV, V dan VI SD. Materi yang disampaikan menekankan kepada bagaimana menjadi Warga Digital yang Baik dengan menekankan 3 prinsip: Thinking Critically, Being Safe & Acting Responsibly (mengutip dari commonsensemedia.com). Berpikir kritis menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki seorang netizen, dengan banjirnya informasi yang ada di internet, kemampuan menganalisa informasi tersebut, khususnya mana yang benar dan mana yang hoaks, menjadi penting. Selain itu para siswa ini juga diingatkan pentingnya untuk menjaga jejak digital, karena sifatnya yang abadi. Menjaga jejak digital yang baik menjadi salah satu kunci agar tidak terjerumus ke dalam masalah di masa depan.



Berperilaku aman
juga menjadi topik diskusi pada kegiatan ini, bagaimana para siswa harus dapat menjaga keamanan digitalnya dengan password yang kuat, mengaktifkan 2FA, berhati-hati saat menggunakan WiFi Publik  dan juga tidak oversharing. Dan terakhir adalah bagaimana mereka dapat bertanggungjawab dan belajar empati di dunia digital. Walaupun interaksi di dunia digital dilakukan melalui media smartphone atau laptop, tetapi harus diingat bahwa ada manusia seperti kita yang ada di balik layar tersebut. Sangat penting untuk dapat berempati, merasakan dan memposisikan diri berada di posisi mereka saat berinteraksi di dunia digital. Empati ini dapat menghindari kita terjerumus dalam aksi cyberbully yang terkadang tidak sengaja kita lakukan.


Walaupun memiliki materi yang relatif sama, akan tetapi pendekatan kepada 3 kelompok peserta ini (SD-SMP-SMA) tentu berbeda. Bentuk diskusi interaktif, permainan dan video dilekatkan pada sesi kali ini dengan harapan para peserta lebih mudah menangkap materi yang disampaikan. Yang menarik adalah antusias dari para peserta di semua tingkatan ini, hampir semuanya mengacungkan tangan jika diminta menjawab pertanyaan atau diminta berbagi pengalaman. Ini yang membuat 5 (lima) sesi yang dilangsungkan selama dua hari ini terasa menyenangkan, walau juga melelahkan :) 

Berikut materi yang disampaikan:

Materi SD:

Materi SMP/SMA:
Internet Sehat Taruna Bakti - SMA by Indriyatno Banyumurti

Komentar