Bagaimana AI Bantu UMKM Bikin Konten (1)

Meskipun AI bisa membantu, tapi harus ingat: AI adalah alat, bukan pengganti Manusia. AI adalah asisten cerdas yang mempercepat proses, bukan pengambil alih kreatifitas atau "jiwa" dari para pelaku UMKM

Apa itu AI dan GenAI? Apa bias dan halusinasi yang mucul dari penggunaan AI? Bagaimana UMKM bisa memanfaatkan GenAI untuk bikin ide konten buat promosi di media sosial? Bagaimana membuat prompt yang tepat untuk mendapatkan hasil yang kita butuhkan? Beberapa pertanyaan tersebut yang saya dan MT coba bahas di sesi pertemuan Warung BEJO (Berani Jualan Online) yang digelar via Zoom pada tanggal 16 Juli lalu oleh ICT Watch. Ketika banyak orang berbincang tentang AI, tapi masih banyak juga yang belum bisa memanfaatkannya secara optimal untuk membantu pekerjaannya, termasuk buat para pelaku UMKM. Secara lebih lengkap rekaman dari sesi ini dan materi yang disampaikan bisa dilihat di s.id/warungbejo, akan tetapi saya coba merangkumnya dalam tulisan ini:

Apa itu AI dan GenAI?

Beberapa penggunaan istilah AI dalam Bahasa Indonesia muncul di berbagai media, seperti Kecerdasan Artifisial, Kecerdasan Buatan atau Akal Imitasi. Secara umum bisa disebutkan bahwa AI adalah sistem yang mengajarkan mesin (dalam hal ini mesin komputer) untuk meniru kemampuan/ perilaku manusia. Al dilatih dengan program komputer yang dapat belajar dan beradaptasi. Sehingga AI dapat melakukan pembelajaran, penalaran, pemecahan masalah sampai pembuatan konten tertentu. Generative AI (GenAI) muncul sebagai bagian dari sistem AI yang bisa memproduksi konten baru. Contoh aplikasi GenAI ini sangat banyak, sebut saja Gemini, ChatGPT, Suno, Perplexity, DeepAI, MidJourney dan masih banyak lagi. Hasil dari GenAI ini bisa berupa teks, gambar, audio, dan video. 

Membuat Prompt yang Baik

Prompt adalah instruksi yang kita berikan untuk berinteraksi dengan GenAI. Saat berinteraksi dengan GenAI, prompt yang kita tulis memainkan peran penting untuk mendapatkan hasil/respon. Perlu keterampilan untuk membuat prompt yang baik untuk dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Prompt dapat kita kembangkan seperti sebuah percakapan yang berlanjut saat kita menggunakan GenAI.

Saat menyusun prompt, kita perlu fokus pada hasil yang kita inginkan, kemudian turunkan prompt dengan beberapa elemen, seperti:

  • Persona: siapa diri kita
  • Tugas: instruksi yang diberikan
  • Batasan: berikan batasan/konteks
  • Audiens (opsional): siapa target audiens yang diinginkan
  • Format (opsional): format hasil yang diinginkan
Contoh prompt:
Saya pengusaha jajanan pasar di Depok. Berikan ide jajanan pasar yang menarik untuk kalangan ibu-ibu di Depok. Jajanan ini harus bisa dibuat dengan mudah di dapur rumahan. Buatkan 3 ide saja beserta resepnya

Membuat Branding dan Konten

Lanjut ke bagian 2

Komentar