"Kayaknya bentuk pemaparan seperti ini baru pertama kali ada di kabupaten kami. Ini penting sekali untuk bisa diteruskan ke masyarakat lainnya"
Pagi itu (19/5), untuk pertama kalinya saya menjejakkan kaki ke salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah ini, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), untuk memenuhi undangan dari pemerintah kabupaten sana, tepatnya dari Dinas Perpustakaan Kearsipan (Dispursip), sebagai narasumber di kegiatan Lokakarya Literasi Digital yang akan diselenggarakan esok harinya, pada tanggal 20 Mei 2025. Sebelum itu, saya sempatkan berdiskusi dengan Kepala Dispursip, M. Rosihan Pribadi. Pada diskusi tersebut, Rosihan menitipkan pesan kepada saya untuk dapat menyampaikan terkait prinsip literasi digital serta dampak bahayanya ke para peserta lokakarya nanti. "Di tengah luapan informasi yang muncul di media digital, masyarakat kita harus dibekali kemampuan literasi digital untuk dapat membedakan mana informasi yang hoaks dan mana yang benar", ujarnya.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Dispursip ini menghadirkan 3 pembicara, yaitu: Indriyatno Banyumurti (IB) dari ICT Watch, Arizal (Ikatan Pustakawan Indonesia Kalimantan Tengah) dan Yuristi Dewangga (Content Practioner - Trainer). Terdapat 50 peserta yang hadir secara langsung di Aula Dispursip Kobar, yang berasal dari berbagai latar belakang seperti, pelajar, mahasiswa, tenaga kesehatan, guru, ASN, komunitas dan sebagainya. Pada kesempatan pertama, saya mencoba menjelaskan fenomena digital Indonesia, dan tantangan yang dihadapi sehingga literasi digital menjadi hal penting untuk dikuasai para pengguna teknologi digital. 4 Pilar Literasi Digital dijelaskan beserta contohnya untuk memberikan gambaran bahwa literasi digital tidak hanya terpusat dari penguasaan keterampilan penggunaan teknologi ini, tetapi juga perlu dibarengi dengan pemahaman terkait etika, budaya dan keamanan dari pemanfaatan teknologi ini.Pembahasan dilanjutkan dengan 2 isu di literasi digital yang cukup banyak menjadi tantangan di Indonesia: hoaks dan keamanan digital. Saya mencoba menyampaikan beberapa kasus yang terjadi di Indonesia di dua isu utama ini dan dampaknya bagi masyarakat. Selain itu saya juga memberikan beberapa tools baik untuk mengidentifikasi hoaks (lawanhoaks.id) maupun untuk memeriksa keamanan digital personal (privasi.id). Diharapkan, para peserta lokakarya ini dapat memahami langkah praktis untuk melawan hoaks dan meningkatkan keamanan digital, dan dapat menyampaikan kembali ke masyarakat.
Untuk materi bisa dilihat di:
Komentar
Posting Komentar