Indonesia Makin Cakap Digital

Sumber foto: Mira Sahid/Siberkreasi

"Kecakapan digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan gawai, tetapi juga cerdas dan bijak dalam menggunakannya"
Nadiem Makariem, Mendikbud-Ristek

Saya tidak yakin kapan istilah literasi digital muncul di khasanah edukasi internet di Indonesia. Yang jelas, sekitar 5-10 tahun belakangan ini istilah tersebut semakin menguat, muncul dalam beberapa judul kegiatan terkait edukasi digital. Dan hari ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, meluncurkan Program Literasi Digital Nasional bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021. Peluncuran ini dikemas dengan tajuk: "Indonesia Makin Cakap Digital"

Saya sendiri mulai aktif terlibat dalam kegiatan literasi digital setelah banyak membantu edukasi terkait digital bersama Kominfo di awal tahun 2000-an, khususnya bagi para pegawai pemerintah pada saat itu. Lalu saya berkenalan dengan aktivitas teman-teman ICT Watch di internetsehat.id, dan bergabung dengan berbagai kampanye Internet Sehat di penghujung tahun 2000-an. Di masa itu pula saya diajak oleh Bambang Soeprijanto (Direktur Pemberdayaan Telematika, Kominfo) untuk membangun sebuah organisasi/komunitas yang dapat menjadi mitra Kominfo dalam pemberdayaan masyarakat di bidang digital.

Musyawarah Nasional RTIK tahun 2013

Dari inisiasi tersebut, di bulan Juli 2011, akhirnya dikukuhkan sebuah organisasi bernama Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (RTIK) yang memiliki tujuan untuk melakukan edukasi literasi digital kepada masyarakat. Saya pun ditampuk untuk menjadi ketua organisasi ini mulai di masa ad-hoc (2011-2012) sampai kepengurusan pertama (2012-2016), sebelum akhirnya digantikan ketua saat ini Fajar Eri Dianto.

Saat menjadi Narasumber di KompasTV terkait Perlindungan Data Pribadi

Dari perjalanan bersama Kominfo, Internet Sehat dan RTIK ini, sudah tidak terhitung berapa kali saya menjadi pembicara terkait literasi digital ini. 32 provinsi sudah saya kunjungi untuk berbagai aktivitas, terutama untuk edukasi literasi digital. Panduan pembelajaran, modul, serta presentasi pun saya siapkan untuk dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang membutuhkan, salah satunya di slideshare.net/banyumurti

Tampilan situs http://s.id/ictwatch

Saat ini, bentuk edukasi literasi digital berkembang pesat, apalagi di masa pandemi yang menuntut bentuk pembelajaran yang berbeda. Untuk itu, saya pun bersama ICT Watch dan RTIK mulai mencoba berbagai macam aktivitas edukasi literasi digital dengan metoda yang tidak sama dengan sebelumnya. Selain seminar/lokakarya daring, kami pun membuat kelas daring di belajar.ictwatch.id, galeri privasi (galeri.privasi.id), Seri podcast internetsehat (s.id/ictwatch) dan masih banyak lagi.

Sekali lagi, tujuannya hanya untuk mendorong masyarakat Indonesia agar Makin Cakap Digital. Karena seperti kata Pak Nadiem, "Kecakapan digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan gawai, tetapi juga cerdas dan bijak dalam menggunakannya." 

Dan Presiden Jokowi juga menegaskan dalam sambutannya di peluncuran program ini bahwa kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar dapat mampu menciptakan lebih banyak konten kreatif yang mendidik dan menyejukkan, yang menyerukan perdamaian, serta mampu meningkatkan produktivitas masyarakat. "Literasi digital adalah kerja besar, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital. Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja konkrit di tengah masyarkaat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif." ujar Jokowi.

Butuh usaha bersama dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkannya.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional
Indonesia Makin Cakap Digital
Bangga Jadi Relawan TIK


Komentar