tag:blogger.com,1999:blog-66780045066177030802024-03-18T10:03:57.583+07:00Catatan BanyumurtiTravelling & Edukasi Literasi DigitalBanyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.comBlogger88125tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-73800456642783619242024-03-08T11:03:00.003+07:002024-03-13T13:13:38.065+07:00Bikin Salindia Presentasi yang Efektif<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVicThhtTQJeOSx9q_x5eEw9nnm4XBVLhkVJi1eC3CYRdTNbiRpJjfEICqbv46dQ4nuf-9lhtrl9ZMTYIrwk2wNdnADvqXEXW9d6Lmxol5VA2iatJhdwvBP5smUdDjwrrqNQm1trK99xOMQoljpi7Hicxmlr-q8Dh94C1s0EqZgifdESWZeWC3EWIVm4I/s4032/IMG_3455.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVicThhtTQJeOSx9q_x5eEw9nnm4XBVLhkVJi1eC3CYRdTNbiRpJjfEICqbv46dQ4nuf-9lhtrl9ZMTYIrwk2wNdnADvqXEXW9d6Lmxol5VA2iatJhdwvBP5smUdDjwrrqNQm1trK99xOMQoljpi7Hicxmlr-q8Dh94C1s0EqZgifdESWZeWC3EWIVm4I/w400-h300/IMG_3455.JPG" width="400" /></a></div><i><div style="text-align: center;"><i>"Presentasi yang baik bukanlah presentasi yang membuat presenter tampak pintar. </i><i>Presentasi yang baik adalah presentasi yang bisa membuat audiensnya merasa pintar"</i></div></i><p></p><p>Terkadang saat membuat salindia (slide) presentasi, kita ingin menampilkan semua yang kita ketahui sehingga salindia tampak "penuh" dan berharap orang bisa memahami semuanya. Untuk beberapa kegiatan tentu ini kurang tepat, karena adanya keterbatasan waktu dan interaksi. Pada tanggal 21 Februari 2024, saya diminta untuk ikut berbagi di kegiatan ToT Literasi Digital Sektor Pemerintahan, membawakan materi "Presentasi yang Efektif".</p><p>Peserta yang hadir merupakan para narasumber di kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan, yang berasal dari kalangan akademisi, widyaiswara, dan ASN, yang sudah terbiasa dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, yang saya sampaikan dalam kesempatan itu adalah hal-hal yang praktis saja berdasarkan pengalaman, tidak banyak teori,</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9DHWaoMWlU9CRAPRkAEpcDiL-kdrBaLBemOAi08tvEZ9JG118S7cgLVDkXzKD5uMySXcCWCDVdtWkJPsnyi4DrcsJnj882y1ELZ3z0EUzl3mNILqZzXhOdg3MZFlQKIUvmdYttBMI2otdsH_NlCrpiBbFX3fYIz57DLMW3Btgq9hNUeY2f8HdT1UOw74/s5184/IMG_2305.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="5184" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9DHWaoMWlU9CRAPRkAEpcDiL-kdrBaLBemOAi08tvEZ9JG118S7cgLVDkXzKD5uMySXcCWCDVdtWkJPsnyi4DrcsJnj882y1ELZ3z0EUzl3mNILqZzXhOdg3MZFlQKIUvmdYttBMI2otdsH_NlCrpiBbFX3fYIz57DLMW3Btgq9hNUeY2f8HdT1UOw74/s320/IMG_2305.JPG" width="320" /></a></div>Paparan saya dibagi menjadi 4 bagian: Persiapan, Pembukaan, Isi Materi dan Penutupan. Di bagian persiapan ditekankan pentingnya untuk bisa nyaman dan percaya diri saat melakukan presentasi, oleh karena itu dibutuhkan persiapan yang matang. Salah satunya dengan membaca TOR kegiatan, untuk bisa mengetahui tujuan kegiatan, background peserta, cakupan kegiatan, waktu dan tentunya penguasaan materi. Saat melakukan presentasi, pembukaan menjadi hal yang penting, karena itulah saat penentuan apakah audiens akan tertarik dan mendengarkan kita selanjutnya. Bagaimana kita berkenalan dan memberikan kait <i>(hook)</i> di awal sangat penting. Kait ini bisa berupa humor, quote, data, cerita pribadi, atau menyampaikan pertanyaan. <p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_BqtVsosrhA_HiT0wpIkleeyTC7gjuZx66o42wMvhV2CW_WlxM9CM6bNAfZYX2HEUvg4ToxyD2Q3u6RQbz47uwrR7C4X66fyl37tTIK_Ov6hmxBCBdv8_HeUr3fZEvXJDjnkNmS4Zn50ly2f-eqOjpwgJPUuEicbSfqa5vEBnoK8Nv2TEW5tw0WfgH8/s5184/IMG_2342.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="5184" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_BqtVsosrhA_HiT0wpIkleeyTC7gjuZx66o42wMvhV2CW_WlxM9CM6bNAfZYX2HEUvg4ToxyD2Q3u6RQbz47uwrR7C4X66fyl37tTIK_Ov6hmxBCBdv8_HeUr3fZEvXJDjnkNmS4Zn50ly2f-eqOjpwgJPUuEicbSfqa5vEBnoK8Nv2TEW5tw0WfgH8/s320/IMG_2342.JPG" width="320" /></a></div>Selanjutnya disampaikan hal-hal yang membuat presentasi kita akan lebih mudah dicerna oleh audiens. Misalnya dengan membuat <i style="font-weight: bold;">Lead</i> di tiap salindia yang merangkum atau memberikan highlight isi dari salindia secara keseluruhan, dibandingkan dengan hanya "judul" yang membuat peserta harus mencari tahu sendiri apa isi salindia sebenarnya. Selain itu visual yang mendukung juga diperlukan agar lebih menarik dan lebih mudah dicerna. Dan di bagian penutup perlu disampaikan rangkuman dalam 1-2 kalimat yang dapat menyimpulkan keseluruhan isi presentasi, dan juga <i>call-to-action</i> di akhir.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bWeBpyg1SUey6H0bTz750vnwpQTuyjwdWo4k4-xRMPROqFeeJ1ZgkKE4u1ud3zJZdWBpDRsDtU1QxmpfmKfE_KlwFUcAV_d8uCOH24iKW7KVeYQksYA1VONXv8MyHYEKvwMipwABHRztUsKZprbDOf0x7x2KiKgtaOl-sbGYQyA-aFAJIs1tZLLDQp0/s5184/IMG_2339.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="5184" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bWeBpyg1SUey6H0bTz750vnwpQTuyjwdWo4k4-xRMPROqFeeJ1ZgkKE4u1ud3zJZdWBpDRsDtU1QxmpfmKfE_KlwFUcAV_d8uCOH24iKW7KVeYQksYA1VONXv8MyHYEKvwMipwABHRztUsKZprbDOf0x7x2KiKgtaOl-sbGYQyA-aFAJIs1tZLLDQp0/s320/IMG_2339.JPG" width="320" /></a></div>Untuk presentasi selengkapnya dapat dilihat di:<p></p><p>
<iframe allow="autoplay" height="360" src="https://drive.google.com/file/d/1g57WF8OF86Qqf3koCmEOOxuazuJZZNoV/preview" width="640"></iframe>
<br /></p><p><i style="font-weight: bold;">Keep It Simple!</i> Buat presentasi sesederhana mungkin sehingga bisa dengan mudah dicerna audiens.</p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-2290758669444958022024-01-08T13:48:00.003+07:002024-01-08T13:50:46.354+07:00Revisi Pasal "Perbuatan yang Dilarang" dan "Ketentuan Pidana" dalam UU ITE No. 1 Tahun 2004<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrs92wxgPOwYq_1-YDYqVcn3aBh8D1HuFstH31_FSVfvBuoudnFfEojvqscy77_d5mNLIhE-7yGT0UnnDTKwCXul5H4f70dofWujvYd_EZ0T7AD2A-bjnH19FVKo-4u5Oo-vItWKHVd5x1AFrTzz0IGFwv98WyxoSG8KaGgKGqe7ZRXLrbS4ai2fqNtw0/s1938/Screenshot%202024-01-08%20at%2013.46.41.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="UU No. 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua UU ITE" border="0" data-original-height="1148" data-original-width="1938" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrs92wxgPOwYq_1-YDYqVcn3aBh8D1HuFstH31_FSVfvBuoudnFfEojvqscy77_d5mNLIhE-7yGT0UnnDTKwCXul5H4f70dofWujvYd_EZ0T7AD2A-bjnH19FVKo-4u5Oo-vItWKHVd5x1AFrTzz0IGFwv98WyxoSG8KaGgKGqe7ZRXLrbS4ai2fqNtw0/w400-h238/Screenshot%202024-01-08%20at%2013.46.41.png" width="400" /></a></div><p>Pada tanggal 2 Januari 2024, Presiden Joko Widodo menandatangani Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ini merupakan<b> revisi kedua atas UU ITE</b>, setelah Perubahan pertama telah diundangkan pada tahun 2016 (UU No. 19 tahun 2016).</p><p>UU No. 1 tahun 2004 ini bisa diunduh di situs <a href="https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177100/Salinan_UU_Nomor_1_Tahun_2024.pdf" target="_blank">JDIH Sekretariat Kabinet</a>.</p><p>UU ITE 2.0 merevisi 12 pasal lama menjadi 14 pasal dan menambah 5 pasal baru. Pasal-pasal yang direvisi tersebut meliputi:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Pasal 5 mengenai pengecualian keberlakuan ketentuan alat bukti elektronik;</li><li>Pasal 13 mengenai bentuk badan hukum penyelenggara sertifikasi elektronik dan pengakuan timbal balik dalam penyelenggaraan sertifikasi elektronik;</li><li>Penjelasan Pasal 15 mengenai ruang lingkup kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik dalam bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik yang diselenggarakannya;</li><li>Pasal 17 mengenai penggunaan tanda tangan digital dalam transaksi yang berisiko tinggi;</li><li>Pasal 27 yang dipecah menjadi Pasal 27 mengenai norma kesusilaan dan perjudian. Pasal 27A mengenai penghinaan dan pencemaran nama baik; dan Pasal 27B mengenai pemerasan dan pengancaman;</li><li>Pasal 28 yang ditambahkan satu ayat, sehingga mengatur berita bohong yang menimbulkan kerugian materil bagi konsumen, penghasutan berdasarkan SARA, dan berita bohong yang menimbulkan kerusuhan;</li><li>Pasal 29 mengenai cyberbullying;</li><li>Pasal 36 mengenai pemberatan pidana karena timbulnya kerugian materiel;</li><li>Pasal 45 dan Pasal 45A mengenai pidana terhadap ketentuan perbuatan dilarang;</li><li>Pasal 40 mengenai peran pemerintah dalam pemutuan akses; dan </li><li>Pasal 43 mengenai kewenangan penyidik PNS. </li></ol><p></p><p>Sedangkan pasal-pasal baru yang ditambahkan meliputi:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Pasal 13A mengenai jenis layanan sertifikasi elektronik;</li><li>Pasal 16A dan Pasal 16B mengenai kewajiban PSE memberikan pelindungan anak dalam penyelenggaraan transaksi elektronik beserta sanksi administratif terhadap pelanggarannya;</li><li>Pasal 18A mengenai penerapan hukum Indonesia dalam perjanjian internasional yang menggunakan klausula baku untuk kondisi tertentu;</li><li>Pasal 40A mengenai tanggung jawab pemerintah dalam mendorong terciptanya ekosistem digital yang adil, akuntabel, aman, dan inovatif; dan </li><li>Pasal II mengenai pencabutan ketentuan perbuatan yang dilarang yang telah diatur dalam KUHP Baru.</li></ol><p></p><p> (Sumber: <a href="https://nasional.kompas.com/read/2024/01/05/06000061/wajah-baru-uu-ite?page=all.">https://nasional.kompas.com/read/2024/01/05/06000061/wajah-baru-uu-ite?page=all.</a>)</p><p>Saya mencoba merangkum revisi terkait Perbuatan yang Dilarang dan Ketentuan Pidana, membandingkan aturan baru yang tercantum dalam UU No. 1 Tahun 2024 dengan aturan sebelumnya di dalam UU No. 11 tahun 2008 dan UU No. 19 tahun 2016. </p><p>Silakan lihat dan unduh rangkumannya di tautan berikut:</p><p><iframe allow="autoplay" height="360" src="https://drive.google.com/file/d/105sjya9INdaQjKASH5724E3ADI02SQxs/preview" width="640"></iframe><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-83743207935911381762023-08-20T18:28:00.005+07:002023-08-20T18:31:48.359+07:003 Kemampuan yang Penting Dikuasai saat Berkomunikasi<p style="text-align: center;"><i></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsrtlz-LlHr_-shyPQ0iqHyl1jKHpPrTlh-z5xRXrR1n8AeeArHwbTpNtetXm3HrrEiwXYz4h2_ubcGsDMRM__HtOUrGiMxzOrAhYmsO-uW-2NNJzt1o1Wb4sexHMwqPnTHuPB14f4CnSfDVAhMns_HeeJZEWkgq_wjVK3s-CF6MuzPIgbI1whORipTM0/s4032/IMG_6316.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsrtlz-LlHr_-shyPQ0iqHyl1jKHpPrTlh-z5xRXrR1n8AeeArHwbTpNtetXm3HrrEiwXYz4h2_ubcGsDMRM__HtOUrGiMxzOrAhYmsO-uW-2NNJzt1o1Wb4sexHMwqPnTHuPB14f4CnSfDVAhMns_HeeJZEWkgq_wjVK3s-CF6MuzPIgbI1whORipTM0/w300-h400/IMG_6316.HEIC" width="300" /></a></i></div><i><div style="text-align: center;"><i>Komunikasi yang baik dibangun atas dasar saling menghargai antar lawan bicaranya</i></div></i><p></p><p>Berawal dari obrolan di rumah mengenai perilaku anak khususnya saat berkomunikasi, baik dengan teman ataupun orang yang lebih tua, membuat saya berpikir untuk menyampaikan sesuatu kepada anak-anak saya tentang pentingnya untuk mengedepankan 3 hal ini saat berkomunikasi baik perseorangan maupun di depan orang banyak.</p><p>Tapi <i>"disclaimer" </i>yaahh, karena saya bukan pakar komunikasi, tulisan ini saya buat hanya berdasarkan pengalaman hidup (<i>cieeee...)</i> dari keseharian saja. Jadi, jika tidak sesuai dengan teori komunikasi ataupun masih kurang dalam, mohon dipermaklumi saja yah hehehe.</p><p>Jadi, di suatu kesempatan ketika mengantar anak-anak sekolah, saya menyampaikan pentingnya berkomunikasi yang baik agar mereka bisa menjalani hidup dengan lebih baik. 3 kemampuan ini penting untuk dimiliki saat berkomunikasi:</p><h3 style="text-align: left;">1. Emphaty</h3><p><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkPDWTm_dJi5RoD1Umej6pgGdVMKd_847j3vwG6v1f-dDrVY-c1BmatB2ES9a9o84ymLv5wW6kmDZlpEG_5jbCOWUvV8qYO1UQuo8uUy569uihy6dZH_V34E8TRtlK6dgVQER9xmLWAW8qO8JwnZ_iH5AFdgg8NoBLVZ7vG6eKfkp1Nujj-2vjmm7Eg14/s4032/IMG_9725.HEIC" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><i><span style="font-size: xx-small;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkPDWTm_dJi5RoD1Umej6pgGdVMKd_847j3vwG6v1f-dDrVY-c1BmatB2ES9a9o84ymLv5wW6kmDZlpEG_5jbCOWUvV8qYO1UQuo8uUy569uihy6dZH_V34E8TRtlK6dgVQER9xmLWAW8qO8JwnZ_iH5AFdgg8NoBLVZ7vG6eKfkp1Nujj-2vjmm7Eg14/s320/IMG_9725.HEIC" width="320" /></span></i></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: xx-small;">Sumber foto: Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi di Jayapura</span></i></td></tr></tbody></table><b><br />Pahami kondisi lawan bicaramu, posisikan dirimu di posisi dia,</b> saat berkomunikasi. Misalnya jangan bercerita saat pengalaman liburan ke luar negeri sementara kawanmu tidak memiliki kesempatan untuk itu. Atau menceritakan senangnya kita mendapatkan nilai yang bagus, padahal kita tahu teman kita baru mendapat nilai yang jelek. <p></p><p>Perhatikan juga gestur tubuh dari lawan bicara kita, jika dia sudah menunjukkan rasa enggan dengan topik yang tengah dibicarakan, jangan bernafsu untuk meneruskan obrolan di topik itu. Dengan memiliki empati kepada lawan bicara, kita akan menjadi teman ngobrol yang menyenangkan.</p><p>Pun jika kita sedang berbicara di depan publik, empati ini diperlukan untuk membaca "keinginan" audiens. <b>Jangan memaksakan untuk hanya menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan,</b> tapi pahami apa yang ingin didengarkan audiens, termasuk memahami kondisi apakah mereka sudah terlihat jenuh atau lelah. Posisikan diri kita sebagai audiens, kira-kira akan menarikkah mendengarkan kita berbicara di depan? Ini menjadi salah satu bekal penting untuk menjadi pembicara publik yang baik.</p><h3 style="text-align: left;">2. Story Telling</h3><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3X00YRbtTwqsIuOhvi5TEtqTY0VGFCSJsD-1O__KZ64ObRp3WJw8JpeWTC2KPYXmF1XExlpBbuzx9Han7Rhm8NkfatkyY7A2o7mK_KmYwQ6zpz4snxkk0Hc4aQDlYmBOA4IMqkVS9wv7pZgXkW3MAjl3yaVEFogIGAO5Fl_TalKBNFO3cjIZlrVYrJI/s4240/BAS00825.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2400" data-original-width="4240" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3X00YRbtTwqsIuOhvi5TEtqTY0VGFCSJsD-1O__KZ64ObRp3WJw8JpeWTC2KPYXmF1XExlpBbuzx9Han7Rhm8NkfatkyY7A2o7mK_KmYwQ6zpz4snxkk0Hc4aQDlYmBOA4IMqkVS9wv7pZgXkW3MAjl3yaVEFogIGAO5Fl_TalKBNFO3cjIZlrVYrJI/w400-h226/BAS00825.JPG" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: xx-small;">Sumber foto: Edukasi Literasi Digital untuk Mahasiswa Baru Politeknik Caltex Riau</span></i></td></tr></tbody></table><br />Jadilah teman ngobrol yang tidak membosankan, salah satunya adalah dengan kemampuan kita untuk bercerita dengan "asyik". Ini bisa diasah dengan banyak membaca dan menjadi pendengar yang baik. <b>Rangkai kata-kata dengan baik dan menarik sehingga orang selalu tertarik mendengar kita berbicara</b>. Selipkan jokes saat kita berbicara, tapi perhatikan momen saat mengeluarkan candaan: lihat kondisi lawan bicara serta "timing" saat melontarkannya. <p></p><p>Kemampuan ini juga sangat penting saat kita berbicara di depan publik, merangkai cerita saat kita presentasi misalnya, bisa membuat audiens "terhanyut" dengan apa yang kita sampaikan. Terus asahlah kemampuan ini, dan jangan segan untuk meminta "review" dari audiens atau teman kita, karena "bercerita" dengan baik adalah hal yang terdengar mudah tapi tidak banyak dikuasai orang.</p><h3 style="text-align: left;">3. Listening</h3><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-J_3a8FLkQcnRHecrF6AwXheqSBgYTga9Ueab6O3RIZ0eIOeystKgVwHubneprb6dhDE29wg1kC4p0aD7CPlfUKiirPGU3tlIbvjJXPtnmfNZnXHVPMevP3UhLCLJrwryDCxNW0fL7X1493eeGRqQrHvHbn56OL37aX3V4BWvP7HseEonEiP1q7q4obU/s4032/IMG_7931.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-J_3a8FLkQcnRHecrF6AwXheqSBgYTga9Ueab6O3RIZ0eIOeystKgVwHubneprb6dhDE29wg1kC4p0aD7CPlfUKiirPGU3tlIbvjJXPtnmfNZnXHVPMevP3UhLCLJrwryDCxNW0fL7X1493eeGRqQrHvHbn56OL37aX3V4BWvP7HseEonEiP1q7q4obU/w400-h300/IMG_7931.heic" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: xx-small;">Sumber foto: ToT Komunikasi Antar Pribadi di Makassar</span></i></td></tr></tbody></table><br />Ini menjadi kunci saat berkomunikasi, buat saya sendiri kemampuan "mendengarkan" jauh lebih penting dibandingkan kemampuan berbicara itu sendiri. Kadang kita hanya "sekedar mendengarkan" tidak "benar-benar mendengarkan". Orang harus tahu bahwa kita benar-benar mendengarkan. Bagaimana caranya? <b>Dengarkan tidak hanya dengan telinga, tapi juga dengan hati yang dimunculkan dalam gestur tubuh kita. </b>Tunjukkan kita mendengarkan dengan menatap lawan bicara kita, memberikan anggukan atau gestur tubuh lainnya, dan memberi tanggapan sesuai dengan apa yang tengah lawan bicara kita sampaikan.<p></p><p><b>Hindari "adu nasib".</b> Apa itu? Alih-alih mendengarkan dan memberikan respon yang diharapkan dari apa yang lawan bicara kita sampaikan, kita malah melontarkan hal yang baru, yang biasanya tentang diri kita. Misalnya saat lawan bicara kita curhat tentang kehidupannya, kita jangan menanggapi dengan balik menceritakan kehidupan kita. </p><p><i>"Duh, saya capek nih ujian kemaren benar-benar bikin pusing"<br />"Ah itu sih gak seberapa, saya kemarin ada dua ujian dalam satu hari, kebayang gak pusingnya"</i><br />Itulah contoh <i>"adu nasib"</i> yang harus kita hindari saat berkomunikasi</p><p><br /></p><p>3 kemampuan ini pada umumnya tidak kita dapatkan di bangku sekolah, makanya penting buat kita untuk menanamkan hal ini ke anak-anak agar mereka sadar bahwa saat berkomunikasi juga kita tidak bisa "egois" dan menjadikan mereka menjadi pribadi yang lebih menyenangkan bagi orang-orang di sekitarnya.</p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-41815967043164279772023-02-27T10:35:00.001+07:002023-02-27T10:35:23.371+07:00Tantangan Moderasi Konten Media Sosial dalam Demokrasi<div style="text-align: center;"><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF0MrGnIGFqZTqDc0bOQrZeEIwpCDvDNkWIOHIXVNTp42zN5QKOzAY7wzQ09UD15y-VJ8Culks9leLS7_Zh01n36IAY4hEuNzdsFUvRKVPsiVvPNHmR9dEjrfw19kMOTrBb3NZGsCfL00a0Jw-8OBYzFoU969V_AoQEkC7k2v0Y5-7WBMPSsltO2Qu/s1024/UNESCO%20Global%20Conference.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF0MrGnIGFqZTqDc0bOQrZeEIwpCDvDNkWIOHIXVNTp42zN5QKOzAY7wzQ09UD15y-VJ8Culks9leLS7_Zh01n36IAY4hEuNzdsFUvRKVPsiVvPNHmR9dEjrfw19kMOTrBb3NZGsCfL00a0Jw-8OBYzFoU969V_AoQEkC7k2v0Y5-7WBMPSsltO2Qu/w400-h300/UNESCO%20Global%20Conference.jpg" width="400" /></a></div>“Solusinya bukan dengan memberikan tanggung jawab lebih ke pada platform untuk lebih ketat dalam moderasi konten, bukan juga dengan memberikan otoritas lebih kepada negara untuk meregulasi”</i></div><div><br /></div><div>Perwakilan 12 CSO yang tergabung dalam Koalisi DAMAI (Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital Indonesia) ikut berbagi dan belajar di <b><i>"UNESCO Global Conference: #Internet4Trust"</i></b> yang berlangsung di Paris, 21-23 Februari lalu. Sebuah konferensi yang berupaya melibatkan multi-stakeholders dalam merumuskan panduan bagi platform digital dalam memoderasi konten yang menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM) dan konteks lokal. Pemerintah, bisnis, komunitas teknis, akademisi, media, CSO, dan lembaga internasional, duduk bersama, saling berbagi perspektif dari tiap pihak dalam isu ini. </div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOg2sHglC-pvfKHIO4uy-u8pTnzlickW9bidPgcco4ND8Kl_zN0TfRzFRXZ7FgZ6sT3jCsguO7OKrqimP0G5B-rYXGWsTIJ74ZKc6-fvPPciSYajLo5aD1OzSeAnv8-aCASIBvWsCUCr6Ngc-MjTioxCwQnXby6pS9AYrDfpPxpzev1iJHkN4ttasd/s1024/Maria%20Ressa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOg2sHglC-pvfKHIO4uy-u8pTnzlickW9bidPgcco4ND8Kl_zN0TfRzFRXZ7FgZ6sT3jCsguO7OKrqimP0G5B-rYXGWsTIJ74ZKc6-fvPPciSYajLo5aD1OzSeAnv8-aCASIBvWsCUCr6Ngc-MjTioxCwQnXby6pS9AYrDfpPxpzev1iJHkN4ttasd/w400-h300/Maria%20Ressa.jpg" width="400" /></a></div>Mendengarkan cerita menarik dari Maria Ressa (CEO Rappler) tentang bagaimana intimidasi yang dia terima sebagai jurnalis perempuan di Filipina, juga Daniel Motaung whistleblower dari Kenya yang membuka cerita pilu para pekerja moderator konten di negaranya, sentilan dari Charlotte Ernst (anak muda dari Austria) tentang bagaimana minimnya pelibatan anak muda dalam pertemuan-pertemuan seperti ini, penegasan dari Dilara Begum (Bangladesh) tentang pentingnya literasi digital dan media di masyarakat untuk terciptanya iklim internet yang sehat, papran dari perwakilan platform digital bagaimana mereka bekerja dalam memoderasi konten, para akademisi dan peneliti yang menjabarkan hasil penelitian mereka di isu ini, dan juga perwakilan pemerintah tentang upaya mereka dalam membuat regulasi konten di negara mereka.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm_inqqlJk9mYNoWuJnCuvfP8C9D30xHI7oLGyLWK8NBzIZVW7GPjczUUQWFSmJmXHz_hfkjOGy91ol1znjEdjMU79Fzz9wB6d-Fkp0zAdG-_rsMEglSBB34VZEUCWJnQPR0o9YOhPysiTB-3Yf2dMKOcyPDhzCS-gKn_ZoTx1gl_6wlInId0HLEpQ/s1024/Damar%20on%20session.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm_inqqlJk9mYNoWuJnCuvfP8C9D30xHI7oLGyLWK8NBzIZVW7GPjczUUQWFSmJmXHz_hfkjOGy91ol1znjEdjMU79Fzz9wB6d-Fkp0zAdG-_rsMEglSBB34VZEUCWJnQPR0o9YOhPysiTB-3Yf2dMKOcyPDhzCS-gKn_ZoTx1gl_6wlInId0HLEpQ/w400-h300/Damar%20on%20session.jpg" width="400" /></a></div>Dalam konteks Indonesia, pembahasan ini menjadi penting menjelang tahun politik 2024. Bagaimana internet dan media sosial yang seharusnya bisa menjadi media untuk mendorong demokrasi, dapat berubah menjadi “racun” dengan merebaknya disinformasi, teori konspirasi dan ujaran kebencian yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat kita. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dapat mengawal dan memastikan ruang publik berisi informasi yang benar, melalui praktik moderasi konten dengan tetap menghormati HAM dan kebebasan berekspresi serta memperhatikan konteks lokal.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL0wOQhqeNKBiZYRKEzVg6ReEQdzB8EeOjmNCtU2UZSPQ9J0oXjnoMgsVf5Qk3cI_is8V92f6gNloYD68SiH7-6m6ihiDMn2MUiOJavS-d6DMzX71mdTrFGcu0pSDrKgc4bkbwB4iwfdu6bSaDQXSFACbCnYzsSar4hQZn1sGs6z64U6oY8JXML0_7/s1024/UNESCO%20Paris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="702" data-original-width="1024" height="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL0wOQhqeNKBiZYRKEzVg6ReEQdzB8EeOjmNCtU2UZSPQ9J0oXjnoMgsVf5Qk3cI_is8V92f6gNloYD68SiH7-6m6ihiDMn2MUiOJavS-d6DMzX71mdTrFGcu0pSDrKgc4bkbwB4iwfdu6bSaDQXSFACbCnYzsSar4hQZn1sGs6z64U6oY8JXML0_7/w400-h274/UNESCO%20Paris.jpg" width="400" /></a></div>Mengutip salah satu pernyataan Felipe Neto (influencer dari Brazil): “Solusinya bukan dengan memberikan tanggung jawab lebih ke pada platform untuk lebih ketat dalam moderasi konten, bukan juga dengan memberikan otoritas lebih kepada negara untuk meregulasi”. Betul, yang harus dipikirkan adalah bagaimana <b>peningkatan peran serta multi stakeholders yang bermakna serta pemberdayaan kapasitas masyarakat dalam literasi digital.</b>
Tantangan kita bersama agar bagaimana regulasi moderasi konten dapat tetap menjunjung kebebasan berekspresi dan inklusi, sembari tetap mendorong ketersediaan informasi yang akurat dan terpercaya </div><div><br /></div><div><i>Together, we will shape an internet for trust</i></div><div><i><br /></i></div><div>Catatan:</div><div>Keberangkan Koalisi DAMAI ke UNESCO Global Conference: #InternetforTrust atas dukungan dari UNESCO melalui project Social Media for Peace. 12 CSO yang tergabung dalam Koalisi DAMAI adalah sebagai berikut:</div><div><ol style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3JZ8mRBc2yRjo9BhXfE5u-FTeb5P8ZVG9LOkVi7UdlnOJdv1Hq2XfUQtz7mgXMAKVn6a_2VmWc07lHi3RlRFML4rG_gybSXuSVaLHh8xBlhBVGlAFf16mqNjVXIpFMxT7jR7W3AR5smLDyrgz8YRcF6ajauK_FbbH9WipS7131eCLtOhCXtQ37z3D/s1024/Group%20Foto%20Koalisi%20DAMAI%20di%20Paris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="848" data-original-width="1024" height="331" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3JZ8mRBc2yRjo9BhXfE5u-FTeb5P8ZVG9LOkVi7UdlnOJdv1Hq2XfUQtz7mgXMAKVn6a_2VmWc07lHi3RlRFML4rG_gybSXuSVaLHh8xBlhBVGlAFf16mqNjVXIpFMxT7jR7W3AR5smLDyrgz8YRcF6ajauK_FbbH9WipS7131eCLtOhCXtQ37z3D/w400-h331/Group%20Foto%20Koalisi%20DAMAI%20di%20Paris.jpg" width="400" /></a><li>Aliansi Jurnalis Independen (AJI)</li><li>Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)</li><li>Centre for Digital Society (CfDS)Universitas Gadjah Mada</li><li>Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia</li><li>ECPAT Indonesia</li><li>ICT Watch</li><li>Jaringan GUSDURian</li><li>Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES)</li><li>Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo)</li><li>Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)</li><li>Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)</li><li>Yayasan Tifa</li></ol></div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-48461025316086065632022-12-26T08:55:00.005+07:002022-12-26T08:56:45.186+07:00Merangkul Teknologi - Mengasuh Anak di Era Digital<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIll5MsWs3DBBo7Qkc6-0UTlTT2o9nCCnMeoYDCtmYwhmZz36XCkd3hg9bhncySGxXYiDUQ3KWw276LkReXTK0ff2OSIcVGQTauYLz_T-tHWabRmHeuBacyWEbB7aK7NOdZd0e5ce21YZel2RX_iYnDmuAtGFXDVh5SUUIQ96M_pH_NEFyLdmJUU_p/s4896/DSCF6507.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3264" data-original-width="4896" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIll5MsWs3DBBo7Qkc6-0UTlTT2o9nCCnMeoYDCtmYwhmZz36XCkd3hg9bhncySGxXYiDUQ3KWw276LkReXTK0ff2OSIcVGQTauYLz_T-tHWabRmHeuBacyWEbB7aK7NOdZd0e5ce21YZel2RX_iYnDmuAtGFXDVh5SUUIQ96M_pH_NEFyLdmJUU_p/w400-h266/DSCF6507.JPG" width="400" /></a></div><i><div style="text-align: center;"><i>“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu (H.R. Ali Bin Abi Thalib)."</i></div></i><div><br /></div><div>Pesan tersebut disampaikan kembali oleh Drs. Fauzi Thalib, Ketua Yayasan Al-Irsyad Kota Bogor, saat memberikan sambutan pada kegiatan Seminar Parenting, pada hari Sabtu, 24 Desember 2022 di SMPIT At-Taufiq. Beliau juga menegaskan bagaimana orang tua jaman sekarang yang harus dapat beradaptasi dengan dunia digital untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTQUmm4w5Q9IYhya1brlWptjCt0l3rXZpfkkYaTrgfsOxkJYxQ6fInVCrN-RnKFxtqWx4PAaAnO_fKOUH-uN2L5HdAm2FvesHBuY-vrVCA0_SB9PrveAq51m8x8TvKC7KVAgGt6aRlh5HarpsBWYuxm4mE6izcwKDHNRFTdQXzznknV4iQc8WtECQw/s4896/DSCF6506.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3264" data-original-width="4896" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTQUmm4w5Q9IYhya1brlWptjCt0l3rXZpfkkYaTrgfsOxkJYxQ6fInVCrN-RnKFxtqWx4PAaAnO_fKOUH-uN2L5HdAm2FvesHBuY-vrVCA0_SB9PrveAq51m8x8TvKC7KVAgGt6aRlh5HarpsBWYuxm4mE6izcwKDHNRFTdQXzznknV4iQc8WtECQw/w400-h266/DSCF6506.JPG" width="400" /></a></div>Kegiatan Seminar Parenting yang diselenggarakan oleh Komite SMPIT At Taufiq ini mengambil tema "Pengasuhan Anak di Era Digital" dengan menghadirkan pembicara Indriyatno Banyumurti (IB), Direktur Eksekutif ICT Watch. Kepala SMPIT At-Tatufiq, Ust. Abdul Ghafur, menyampaikan apresiasinya kepada upaya Komite SMP sebagai penyelenggara dan ungkapan terima kasih kepada ICT Watch yang mendukung kegiatan ini. "Guru dan orang tua punya peran yang sangat penting dalam pendidikan anak, mereka harus bisa berbagi peran. Seminar ini menjadi sangat penting, karena dapat memberikan bekal bagi orang tua dan guru agar dapat berperan lebih baik lagi di era digital".</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsi28a3rMblL1GKQGSadbzyzyZK3yIG-foTb1ed5jNk1NzeYBXZIplxtLolyITAuCP72eP8eZm0j_SpcFvvV5rTkUtODZMgOLrwzorlQE-kc1jMD9E3qQXulXpRVFpUsclqG0jEXvl7zU8EjEvqIWUnrkpzSakoWVEv8ZbCb--rhXXb29JWHeFyiG6/s4896/DSCF6515.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3264" data-original-width="4896" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsi28a3rMblL1GKQGSadbzyzyZK3yIG-foTb1ed5jNk1NzeYBXZIplxtLolyITAuCP72eP8eZm0j_SpcFvvV5rTkUtODZMgOLrwzorlQE-kc1jMD9E3qQXulXpRVFpUsclqG0jEXvl7zU8EjEvqIWUnrkpzSakoWVEv8ZbCb--rhXXb29JWHeFyiG6/w400-h266/DSCF6515.JPG" width="400" /></a></div>IB, dalam paparannya, menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi orang tua dalam pengasuhan anak di era digital ini. Mulai dari adanya kesenjangan digital antara anak dan orang tua sehingga orang tua merasa gagap teknologi (gaptek), akses internet yang semakin mudah dan murah, tidak ada aturan yang diterapkan sampai terkadang orang tua bingung harus melakukan apa. Mengutip dari Family Online Safety Institute (fosi.org), terdapat 7 langkah pengasuhan digital yang baik yang perlu diperhatikan orang tua: membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, tidak pernah berhenti belajar karena menjadi orang tua adalah pembelajaran seumur hidup, menggunakan aplikasi <i>parental control</i> untuk dapat melihat aktivitas anak di gawainya, membuat aturan bersama anak tentang penggunaan teknologi digital, menjadi teman anak di media sosial, menggunakan media digital sebagai tempat bermain dan belajar bersama anak, serta orang tua juga perlu menjadi teladan digital yang baik bagi anaknya. </div><div><br /></div><div>Materi yang disampaikan tersebut dapat diunduh di <a href="https://s.id/banyumurti" target="_blank"><b>sini</b></a>:</div><div><br /><iframe allowfullscreen="true" frameborder="0" height="569" mozallowfullscreen="true" src="https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vTmRY-VkPitgdUK0h5fNBnzLXVs8-be1nbob0hIAdUHKh5MXd__Z_Rj26i-kU2vGw/embed?start=false&loop=false&delayms=3000" webkitallowfullscreen="true" width="960"></iframe></div><div><br /></div><div>"Seharusnya media digital ini dapat kita gunakan untuk mempererat bonding kita dengan anak, membangun komunikasi yang lebih baik lagi. Bukan malah menjadi tembok penghalang, yang memisahkan kita dengan buah hati kita", tutup IB.</div><div><br /></div><div><br /></div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-19920988529625013872022-12-04T20:35:00.005+07:002022-12-04T20:44:29.308+07:00Pinjol dan Judi Online, Bagai Lingkaran Setan<p style="text-align: center;"><i></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFmBWCrTIZLoWcBJZysnL3gWXYeoQHOjnLVgkc1iqSU4Uv5nIVYzvCw0_nb0f2OuAqVoEEtJdP1qHxWB3mB8P4iSIuofj55fs8XmqHNQ1LPYuW8tyX13uFX_iiy-ohqClQt-wA-kbkeyWPuPxDcLY79VYahCpacCkUjiCOosvE5AULSTKHbC77UqXa/s1280/WhatsApp%20Image%202022-12-03%20at%2009.46.43.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="528" data-original-width="1280" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFmBWCrTIZLoWcBJZysnL3gWXYeoQHOjnLVgkc1iqSU4Uv5nIVYzvCw0_nb0f2OuAqVoEEtJdP1qHxWB3mB8P4iSIuofj55fs8XmqHNQ1LPYuW8tyX13uFX_iiy-ohqClQt-wA-kbkeyWPuPxDcLY79VYahCpacCkUjiCOosvE5AULSTKHbC77UqXa/w400-h165/WhatsApp%20Image%202022-12-03%20at%2009.46.43.jpeg" width="400" /></a></i></div><i><br /><div style="text-align: center;"><i>Orang yang terjerat dan kecanduan judi online biasanya akan mau melakukan apa saja untuk bisa tetap berjudi, termasuk meminjam uang dengan pinjaman online (pinjol) tanpa memikirkan kemampuan untuk membayarnya.</i></div></i><p></p><p>Demikian salah satu kesimpulan yang muncul saat berlangsungnya Webinar "Bahaya Judi Online" yang diselenggarakan pada tanggal 3 Desember 2022 oleh Badan Eksekutif Mahasiswa, Institut Teknologi Sepuluh November (BEM-ITS) Surabaya. Wiwid dari Subdit V Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menjadi pembicara pertama yang menyampaikan tentang Bahaya dan Pencegahan Judi Online. Wiwid menyampaikan maraknya perjudian online ini memang disebabkan oleh beberapa hal seperti tampilan web yang menarik dan interaktif, disediakannya admin untuk kontak, kemudahan transaksi lewat berbagai saluran, endorse yang dilakukan dengan berbagai cara serta berbagai jenis permainan judi yang menarik seperti togel, bola, pragmatic, dingdong dan lain-lain</p><p>Perjudian online ini memberikan dampak yang berbahaya seperti kecanduan, terganggunya kesehatan mental, kehidupan ekonomiyang memburuk, meningkatnya kriminalitas sampai dengan pencurian data. Beragam upaya dilakukan oleh pemerintah maupun kepolisian untuk mencegah perjudian online ini seperti pemblokiran situs judi oleh Kemkominfo dan penindakan terhadap perjudian yang dilakukan oleh Kepolisian. Paparan lengkap dari Wiwid bisa dilihat sebagai berikut:</p><p><iframe allow="autoplay" height="320" src="https://drive.google.com/file/d/1hfbKQfAS9RYLm8v58GrZDMVJiiyi70kt/preview" width="640"></iframe><br /></p>
<p>Pada kesempatan kedua, Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch memaparkan terkait Pinjaman Online (pinjol). Seperti disampaikan sebelumnya, orang yang terjerat dengan perjudian online akan melakukan apa saja termasuk dengan menggunakan layanan pinjol. Layanan pinjol sendiri ada yang legal maupun yang ilegal, yaitu pinjol yang tidak terdaftar di OJK dan biasanya mematok biaya administrasi dan bunya yang tinggi. Akan tetapi, penggunaan layanan pinjol yang legal juga dapat bermasalah jika kita tidak dapat mengukur kemampuan kita untuk membayar cicilannya, menggunakan uang pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif bukan yang produktif, dan hanya tergiur dengan iming-iming uang instan.</p><p><iframe allowfullscreen="true" frameborder="0" height="320" mozallowfullscreen="true" src="https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vTe2ssHNJS1zLVrKqGDrOZfKZ1-ymFThBwsYT3B3gY1vsoGggZdaEOVI5pWDLMXKg/embed?start=false&loop=false&delayms=3000" webkitallowfullscreen="true" width="640"></iframe><br /></p>
<p>Iklan pinjol juga banyak menyasar anak muda, misalnya dengan memberi kesempatan tawaran gaya hidup yang mewah, termasuk uang yang dapat digunakan untuk membayar judi online. Sudah banyak kasus para pelaku judi online yang terjerat layanan pinjol, khususnya pinjol ilegal, karena kebutuhan mereka atas uang cepat yang pada akhirnya tidak bisa terbayarkan karena judi online, alih-alih memberikan kekayaan bagi pemainnya, malah mendorong mereka dalam kemiskinan. Sudah kalah dari judi online, mereka semakin terjerat dalam hutang yang menumpuk gara-gara pinjaman online. Sebuah lingkaran setan yang sulit diputus.</p><p>Yuk belajar terkait pinjol lebih jauh di tautan berikut: <b><a href="http://s.id/keuangandigital">http://s.id/keuangandigital</a></b> </p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-61246630673890203932022-10-17T11:58:00.005+07:002022-10-17T12:25:01.998+07:00Literasi Keuangan Digital, Literasi Wajib buat Gen-Z<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgne--VMalNpA47iUK5P18NiHfm1b8Q3fGYKZtVtETb0BaT8qkXDLw1Rsly_UsW3Vuuw0I6XBaBW3FMYh8VPeSpcDsQrdLmoUolEyxRjb4SrlFLeqj4KDwy6phVKENjQSa55nbYd-0MUZRtwDFJHMec2zI_cPINuIKwTtkhYDfh8zRs92BYha9bTNUj/s6000/IMG_9768.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3368" data-original-width="6000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgne--VMalNpA47iUK5P18NiHfm1b8Q3fGYKZtVtETb0BaT8qkXDLw1Rsly_UsW3Vuuw0I6XBaBW3FMYh8VPeSpcDsQrdLmoUolEyxRjb4SrlFLeqj4KDwy6phVKENjQSa55nbYd-0MUZRtwDFJHMec2zI_cPINuIKwTtkhYDfh8zRs92BYha9bTNUj/w640-h360/IMG_9768.JPG" width="640" /></a></div>Di era sekarang ini Literasi Digital juga harus dikembangkan menjadi Literasi Keuangan Digital, karena banyak aktivitas keuangan saat yang bergeser ke dunia digital, pun kejahatan keuangan memanfaatkan teknologi ini</i></div><p></p><p><b>Literasi keuangan digital</b> ini menjadi salah satu hal yang didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjalankan edukasi kepada masyarakat, khususnya pada Bulan Inklusi Keuangan yang tengah berjalan di bulan Oktober 2022 ini. Hal tersebut yang membuat Prestasi Junior Indonesia, menekankan literasi keuangan digital ini pada saat peluncuran <b>Kaum Muda Cerdas Digital (KUCERDIG)</b>, pada tanggal 11 Oktober 2022 lalu, dengan mengambil tempat di SMK Wikrama Bogor. <b>Deputi Direktur Literasi dan Informasi OJK, Yulianta,</b> menegaskan pentingnya penguasaan literasi digital dan literasi keuangan digital, khususnya bagi anak muda. "Anak muda harus paham bagaimana bertransaksi keuangan secara aman di dunia digital, termasuk jika ingin berinvestasi. Jangan sampai kita terjebak dalam investasi bodong, pinjol ilegal atau bentuk penipuan digital lainnya, yang marak di internet, khususnya dengan menggunakan metode soceng (social engineering). Selalu ingat 2L saat berinvestasi menggunakan dunia digital: Legal dan Logis", kata Yulianta.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ05PI1J2k7-RQuw1ypKOWw_ptGFkpsZXsMmABlkaxiaxmzIqzTDOA6NJZ46rkW5AoP1M7ALltzIspzPTnH0mUOMiY7dRTZG753VLlymZeiwjSEaiikkj7pNWnZb2tloIoW3tFTx54uIELoOaYtP0QbnNsIsHcBUy2MmC54zxQQlafu9XYdQFH1vpa/s5328/IMG_9933.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="5328" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ05PI1J2k7-RQuw1ypKOWw_ptGFkpsZXsMmABlkaxiaxmzIqzTDOA6NJZ46rkW5AoP1M7ALltzIspzPTnH0mUOMiY7dRTZG753VLlymZeiwjSEaiikkj7pNWnZb2tloIoW3tFTx54uIELoOaYtP0QbnNsIsHcBUy2MmC54zxQQlafu9XYdQFH1vpa/w400-h300/IMG_9933.JPG" width="400" /></a></div><b>Maya Kamdani</b>, Direktur BNP Paribas Asset Management, yang juga menjadi narasumber menegaskan kembali pentingnya edukasi literasi keuangan dan investasi, khususnya yang ditujukan kepada anak muda sebagai "The Future Makers", sehingga mereka dapat menentukan masa depan yang lebih baik. "Melalui akun media sosial yang kami kelola, kami mencoba melakukan edukasi literasi keuangan digital ini dalam bentuk video edukasi, IG Live, podcast, artikel dan sebagainya, salah satunya melalui akun Instagram <a href="http://instagram.com/bnppam_id" target="_blank"><b>@bnppam_id</b></a> <p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheOSgf0--d4SagEGveMuDtwzfux6D6dfrd60Ah5DFuc0kRnogvC8o5gKjT-g9XIUQjJPFBdwIK2oi7BRGu_WVBUHnhg1l95wc6FQToGePqnHED6O6vyHJEQwVv8-rJKk0Ldftq-W_q76HjMHwWrenStaPX-zaBQ9BtDsW1wZZkz26Kuc9Fr1jJfY80/s5328/IMG_9826.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="5328" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheOSgf0--d4SagEGveMuDtwzfux6D6dfrd60Ah5DFuc0kRnogvC8o5gKjT-g9XIUQjJPFBdwIK2oi7BRGu_WVBUHnhg1l95wc6FQToGePqnHED6O6vyHJEQwVv8-rJKk0Ldftq-W_q76HjMHwWrenStaPX-zaBQ9BtDsW1wZZkz26Kuc9Fr1jJfY80/w400-h300/IMG_9826.JPG" width="400" /></a></div>Sementara itu, <b>Indriyatno Banyumurti</b>, Direktur Eksekutif ICT Watch, pada kesempatan pertama menyampaikan pentingnya literasi digital dan menjaga keamanan digital. Literasi Digital menjadi salah satu prasyarat ketika orang akan menggunakan teknologi digital. Ada 4 Pilar Literasi Digital yang ditetapkan oleh Kementerian Kominfo di tahun 2021: Cakap - Aman - Budaya - Etis (CABE) Bermedia Digital. "Saat ini, beragam jenis modus phishing dan scamming banyak bermunculan, salah satunya adalah dengan impersonasi, berpura-pura menjadi orang atau institusi tertentu, termasuk menjadi institusi perbankan. Mereka berusaha menipu orang atau nasabah, yang tujuannya untuk mendapatkan akses ke akun m-banking dan mengeruk saldo dari korbannya", ujar Indriyatno. <br /><p></p><p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYvF15HLagpIAxvdimUQjVri0i5reF6_qqm94M0LGzBk2Xe-i-GF-Tl96KD84F1G01zCUAVA2Zl4NCZwwNiawCgXw8J7k5b564RlHAKCW5m9wOTxl0ygeM7_Hx0DWQXWJMONqxWfA6xq3rZo36_j89k4eZxaEkstIon5QQNgNd4rB5NosPJ8ji96Uh/s5328/IMG_9758.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="5328" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYvF15HLagpIAxvdimUQjVri0i5reF6_qqm94M0LGzBk2Xe-i-GF-Tl96KD84F1G01zCUAVA2Zl4NCZwwNiawCgXw8J7k5b564RlHAKCW5m9wOTxl0ygeM7_Hx0DWQXWJMONqxWfA6xq3rZo36_j89k4eZxaEkstIon5QQNgNd4rB5NosPJ8ji96Uh/w400-h300/IMG_9758.JPG" width="400" /></a></b></div><b>Iin Mulyani,</b> Kepala Sekolah SMK Wikrama Bogor, sangat mengapresiasi kegiatan ini karena edukasi literasi digital sangat dibutuhkan oleh anak muda, termasuk siswa-siswi SMK Wikrama. "Kami membuka pintu kerjasama seluas-luasnya bagi para pihak yang ingin membantu kami untuk dapat meningkatkan kapasitas siswa didik kami, termasuk dalam hal literasi digital", demikian disampaikan Iin pada saat membuka kegiatan ini.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh-zZCOpPmZznq9pFKuBd2Hjz9iu_ddszMXiTdCMFM06w0ev_5wIdve6mXVkpB4VxnmRPRmRM21-ExXotLf3bvgype_1BWqZIBL6ZSDAuDMi5Il9n1hALYsN1EFjOtuJTgEoV7vijsNzroj8djoOsvPAuFz82AdrbRdNEwbkLS0uLtgD6g9pEAvURHC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="988" data-original-width="1920" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh-zZCOpPmZznq9pFKuBd2Hjz9iu_ddszMXiTdCMFM06w0ev_5wIdve6mXVkpB4VxnmRPRmRM21-ExXotLf3bvgype_1BWqZIBL6ZSDAuDMi5Il9n1hALYsN1EFjOtuJTgEoV7vijsNzroj8djoOsvPAuFz82AdrbRdNEwbkLS0uLtgD6g9pEAvURHC=w400-h206" width="400" /></a></div>Untuk membantu masyarakat menguasai literasi keuangan digital, OJK telah meluncurkan Learning Management System (LMS) yang dapat diikuti di <a href="https://lmsku.ojk.go.id"><b>https://lmsku.ojk.go.id</b></a> untuk bisa mengakses kelas gratis untuk edukasi keuangan, Selain itu edukasi ini juga dijalankan melalui konten-konten di akun Instagram <a href="https://www.instagram.com/sikapiuangmu/">@sikapiuangmu</a>.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhm4ypYYi7jW6fBFueJzXs9sLdbLbJd0hu8Q3DlD-wy5fOnHB0495_VkwFr6AdVmZvkXXSyKeEOKvxw1xhYhK2UGQ_aIxR__qbBXB9Ta-3A8PinXVEeMbbdYMtHqHN9RauDiLsjaRvSGhLqKQAX4HxqUMBSNZbamc-kXRDu2Nf_asgdJlEQY7iiZG_n" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1077" data-original-width="1248" height="345" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhm4ypYYi7jW6fBFueJzXs9sLdbLbJd0hu8Q3DlD-wy5fOnHB0495_VkwFr6AdVmZvkXXSyKeEOKvxw1xhYhK2UGQ_aIxR__qbBXB9Ta-3A8PinXVEeMbbdYMtHqHN9RauDiLsjaRvSGhLqKQAX4HxqUMBSNZbamc-kXRDu2Nf_asgdJlEQY7iiZG_n=w400-h345" width="400" /></a></div>ICT Watch pun turut membantu akses pengetahuan bagi masyarakat melalui beragam konten dan tools tentang literasi keuangan digital yang dapat diakses di <a href="http://s.id/keuangandigital" style="font-weight: bold;">http://s.id/keuangandigital</a>. <p></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-16561409093692198502022-09-26T17:54:00.003+07:002022-09-26T18:38:56.229+07:00Pembekalan Literasi Digital buat 1000 Mahasiswa KKN UNIMA<p></p><div style="text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Gr4pmd1-fFOeOkbSi-WYa4ZUdmXMzfkLocOYWsnYmwDt_3d2831QKNM-fu31BrUs5_63JfE-Cc7YJlECo0V6BM4sQLawpm26nRQIqXxQ2XiMYW81t6JxrLDF-e0yODni9qcvTlXL9YlNHNfcLPMzFoqsU9Drr-qYQN107-LCdJWkNjSY6jtSjodk/s4032/IMG_8241.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2148" data-original-width="4032" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Gr4pmd1-fFOeOkbSi-WYa4ZUdmXMzfkLocOYWsnYmwDt_3d2831QKNM-fu31BrUs5_63JfE-Cc7YJlECo0V6BM4sQLawpm26nRQIqXxQ2XiMYW81t6JxrLDF-e0yODni9qcvTlXL9YlNHNfcLPMzFoqsU9Drr-qYQN107-LCdJWkNjSY6jtSjodk/w640-h341/IMG_8241.jpg" width="640" /></a></div></div><div style="text-align: center;"><i><span style="color: #660000;">Bagaimana menerangkan kepada masyarakat bahwa hoaks berbahaya? Apakah tujuan utama dari penyebar hoaks? Bagaimana perlindungan data terhadap data kita yang terlanjut tersebar? Bagaimana kita bisa mengedukasi masyarakat tentang 4 pilar literasi digital buat masyarakat di daerah yang belum tersentuh internet? </span></i></div><p></p><p>Pertanyaan di atas terungkap pada saat kegiatan <b>Pembekalan Literasi Digital bagi Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)</b> yang diselenggarakan oleh Pandu Digital - Direktorat Pemberdayaan Informatika, Kemkominfo dengan Universitas Negeri Manado (UNIMA) di Tondano pada tanggal 19 September 2022. Literasi Digital dapat menjadi salah satu bekal bagi pengabdian mahasiswa buat masyarakat di daerah KKN. Isu hoaks dan privasi atau keamanan digital menjadi salah satu materi yang disampaikan pada kegiatan yang dihadiri sekitar 1000 mahasiswa KKN UNIMA ini.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJbdVOMKLvyRl38015whp5pouDVHuf-QfAcT46i7idN4l38IapfkXqjCMIl96n3LidhwC2z9KpSMStxdAgYQT8h2clcDkxX9I8F8SLv-exCxISTdCWz5iDrJJdHhaKajKD8uZP0Uy_pdZh3QH_0oLhi3xddIW3omOu6w12BEwsxkzhNBjoOSk2QncY/s1156/52375272563_641ea9444a_o.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="867" data-original-width="1156" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJbdVOMKLvyRl38015whp5pouDVHuf-QfAcT46i7idN4l38IapfkXqjCMIl96n3LidhwC2z9KpSMStxdAgYQT8h2clcDkxX9I8F8SLv-exCxISTdCWz5iDrJJdHhaKajKD8uZP0Uy_pdZh3QH_0oLhi3xddIW3omOu6w12BEwsxkzhNBjoOSk2QncY/w400-h300/52375272563_641ea9444a_o.jpg" width="400" /></a></div>Pada kesempatan pertama, Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch, menyampaikan pengantar tentang Literasi Digital. Penggunaan internet yang masif di Indonesia seharusnya dibarengi dengan kemampuan literasi digital bagi penggunanya, karena tidak hanya mampu menggunakan teknologi ini, tapi juga harus cerdas dan bijak dalam penggunaannya. Oleh karena itu, Kemkominfo telah meluncurkan <b>4 Pilar Literasi Digital </b>sebagai panduan dalam edukasi literasi digital. Keempat pilar tersebut adalah Cakap Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital dan Etis Bermedia Digital (disingkat CABE). Salah satu isu di literasi digital yang marak adalah Hoaks. Beberapa waktu lalu bisa kita lihat adanya hambatan penanganan pandemi COVID-19 gara-gara hoaks ini. Dan sebentar lagi kita akan menghadapi tahun politik, dengan adanya Pemilu di 2024. Ini juga menjadi tantangan bagi warganet untuk bisa semakin berpikir kritas agar tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan di era pasca kebenaran <i>(post-truth era)</i><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji9TFKiFUst82mstXCrxg6rtBLrQRd6PbezyWn_NSyfhKM9-4cS10nY4ruJOiOB7F1Wl5gRVJ03zXYDVr1QDIo8Z96X_dqLmBxaWI9RR-MJ_O1wza3NjYJnLHs064rE8fjmoUOnP9QS61eo893toxKCgPIVayqTHzDbk42dI-LyjDwVoWnqmk8SoDO/s1600/52384951749_f94e990f92_o.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji9TFKiFUst82mstXCrxg6rtBLrQRd6PbezyWn_NSyfhKM9-4cS10nY4ruJOiOB7F1Wl5gRVJ03zXYDVr1QDIo8Z96X_dqLmBxaWI9RR-MJ_O1wza3NjYJnLHs064rE8fjmoUOnP9QS61eo893toxKCgPIVayqTHzDbk42dI-LyjDwVoWnqmk8SoDO/s320/52384951749_f94e990f92_o.jpg" width="320" /></a></div>Di bagian kedua, Donny BU, Tenaga Ahli Menkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital, menyampaikan materi terkait Rekam Jejak Digital, yang terkait dengan <b>Privasi dan Keamanan Digital</b>. Selain memperlihatkan ancaman keamanan digital yang muncul, pada sesi ini Donny juga mengajak peserta untuk dapat mempraktikkan beberapa langkah untuk meningkatkan keamanan digitalnya, melalui <i>tools</i> yang tersedia di situs <b><a href="http://s.id/jagaprivasi">s.id/jagaprivasi</a></b><p></p><p>Di bagian terakhir, ada Aidil Wicaksono dari Kaizen Room yang lebih berbicara implementasi komunikasi dan literasi digital pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Aidil memberikan beberapa kiat-kiat bagi mahasiswa KKN ini ketika berada di tengah masyakarat, termasuk manfaat yang dapat diambil pada kegiatan KKN.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_EIRKYjaDXwjSsStIbj9MuX7EXhqk6oti1e4_Nw0vpKKa-njPk1_1l2krZK2Q2h1RwL3Xk1Y3tB4YtWMJ3B2EZil3k1hIBc_iNXYXk69WWMq66SgsfIx0b9mUho9UiQOrqgJf0Zuo3YLCFqC5c-MfdtCEtS5kLEvoSAl9Hq8xaLd4JbjP8cT5MXo5/s1024/52375048236_fd7a6886fa_b.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="541" data-original-width="1024" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_EIRKYjaDXwjSsStIbj9MuX7EXhqk6oti1e4_Nw0vpKKa-njPk1_1l2krZK2Q2h1RwL3Xk1Y3tB4YtWMJ3B2EZil3k1hIBc_iNXYXk69WWMq66SgsfIx0b9mUho9UiQOrqgJf0Zuo3YLCFqC5c-MfdtCEtS5kLEvoSAl9Hq8xaLd4JbjP8cT5MXo5/w400-h211/52375048236_fd7a6886fa_b.jpg" width="400" /></a></div>Beragam pertanyaan muncul di sesi tanya jawab, mulai terkait literasi digital secara umum, hoaks, privasi, perlindungan data pribadi sampai terkait bagaimana kiat-kiat untuk menghadapi masyarakat saat KKN. Seperti yang disampaikan DR. Rymond Rumampuk (Ketua LPPM UNIMA), pada saat pembukaan, mahasiswa yang terjun ke masyarakat harus dibekali oleh satu hal baru yaitu literasi digital, karena beliau percaya, bahwa literasi digital adalah salah satu topik edukasi yang dapat disampaikan oleh mahasiswa kepada masyarakat saat menjalankan KKN.<p></p><p>Materi Literasi Digital dari Indriyatno Banyumurti dapat diunduh di <a href="https://drive.google.com/file/d/182Gzy3mmGODsg5CrfIjIlZzxK_57-hR-/view" target="_blank">sini</a>:</p><iframe allow="autoplay" height="360" src="https://drive.google.com/file/d/182Gzy3mmGODsg5CrfIjIlZzxK_57-hR-/preview" width="640"></iframe><p>Materi Privasi dan Keamanan Digital dari Donny BU dapat diunduh di <a href="https://drive.google.com/file/d/1QPYRHy1wp-3oPJRipEGWhlybt-ZeYgsv/view" target="_blank">sini</a>: </p><iframe allow="autoplay" height="360" src="https://drive.google.com/file/d/1QPYRHy1wp-3oPJRipEGWhlybt-ZeYgsv/preview" width="640"></iframe><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-57194398402282515642022-09-24T15:45:00.004+07:002022-09-24T21:21:11.281+07:00Melihat isi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP)<p></p><div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEifOH8hLDIweXbBg2yMmRpTs1Ax24QaSlHynhgFUU1pJ_0Fd5Nc6QKAMG2hFWdMQjNagUDRnmHaOGls6X6PSyKeWCCndOl9Az2LTpopthCjTXHES4SOy7wxozpx427UMV3wbqp-1UsK2n-NSpTQ3zoquFXrsBQno1HvkfJcpcz2J44uvNanwu3dOSwM" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="" data-original-height="828" data-original-width="1421" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEifOH8hLDIweXbBg2yMmRpTs1Ax24QaSlHynhgFUU1pJ_0Fd5Nc6QKAMG2hFWdMQjNagUDRnmHaOGls6X6PSyKeWCCndOl9Az2LTpopthCjTXHES4SOy7wxozpx427UMV3wbqp-1UsK2n-NSpTQ3zoquFXrsBQno1HvkfJcpcz2J44uvNanwu3dOSwM=w400-h233" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Apa sih Data Pribadi itu? Apa saja prinsip-prinsip dalam Pelindungan Data Pribadi? Apa saja kewajiban Pengendali Data Pribadi dan apa sanksi administratif jika tidak menjalaninya? Apa saja yang dilarang dalam penggunaan data pribadi dan ketentuan pidananya? </i></div><br />Akhirnya, setelah penantian yang cukup lama, DPR dalam rapat paripurnanya tanggal 20 September 2022, <a href="https://www.dpr.go.id/uu/detail/id/353" target="_blank">mengesahkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP)</a>. Langkah berikutnya adalah penyerahan naskah UU PDP tersebut kepada presiden untuk ditandatangani. UU PDP memang dinantikan karena banyaknya kasus pelanggaran data pribadi di negara kita, khususnya di dunia digital, dan tidak disertai dengan solusi yang memadai.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_HxM-izVEsHRs8zySrnVdQISbEdhyiBpzN18W1C2j6xHjhS1V-REoOy7BpS6Ml9tcMKu3jtaR7J4LA5Pl0fnzv7fg8BAzwFV1R4PNzcgaXySIftcM5SZZX6gCKl89ecoO0uUmJZFnSy0z8nquNv60TX3RQ_7_wc-U8J6mSx_C8arP2tOKdFggGfA2/s1920/bab%20dan%20pasal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_HxM-izVEsHRs8zySrnVdQISbEdhyiBpzN18W1C2j6xHjhS1V-REoOy7BpS6Ml9tcMKu3jtaR7J4LA5Pl0fnzv7fg8BAzwFV1R4PNzcgaXySIftcM5SZZX6gCKl89ecoO0uUmJZFnSy0z8nquNv60TX3RQ_7_wc-U8J6mSx_C8arP2tOKdFggGfA2/w400-h225/bab%20dan%20pasal.jpg" width="400" /></a></div>Untuk memahami isi dari UU PDP ini, saya coba merangkum dalam bentuk paparan, dengan harapan lebih mudah "dibaca" oleh kita semua. Undang-Undang ini terdiri dari 6 bab dan 76 pasal. Di Bab 1 kita akan menemukan beberapa definisi yang digunakan, contohnya definisi data pribadi. Disebutkan bahwa <b>Data Pribadi </b>adalah data tentang orang perseorangan yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau nonelektronik.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZJhgSXLNTZDCQweNr4EBhaclGGvVbRgW_nZzWENUh-O4iHRXGlB_A7l1fcz08iJNM6b2eRvhkvWxmWeQxrIVAL0qeF3uXwYT3wLlck4VjgrJLhugKlOSmSRMgIuPdCDeZNFi5Gp8D2beBwCsf-DntfRBwuZPUnPQB4XHSqMClCD6TjJcUSAuMlcSx/s1920/jenis%20data%20pribadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZJhgSXLNTZDCQweNr4EBhaclGGvVbRgW_nZzWENUh-O4iHRXGlB_A7l1fcz08iJNM6b2eRvhkvWxmWeQxrIVAL0qeF3uXwYT3wLlck4VjgrJLhugKlOSmSRMgIuPdCDeZNFi5Gp8D2beBwCsf-DntfRBwuZPUnPQB4XHSqMClCD6TjJcUSAuMlcSx/w400-h225/jenis%20data%20pribadi.jpg" width="400" /></a></div><br />Selanjutnya UU PDP juga memuat <b>asas pelindungan data pribadi</b> (pasal 3), dan <b>jenis data pribadi</b> (pasal 4). Jenis data pribadi ini terbagi dua yaitu data pribadi umum dan data pribadi spesifik. Selanjutnya di pasal 5 s.d 15 memuat hal yang terkait dengan <b>Hak Subjek Data Pribadi. </b><p></p><p>Terkait Pemrosesan Data Pribadi dibahas pada pasal 16 hingga 18, yang dilanjutkan dengan <b>kewajiban pengendali dan prosesor data pribadi dalam pemrosesan data pribadi</b>. Bagian ini menjadi bagian yang paling besar porsinya dalam UU ini, tercantum dalam pasal 19 s.d pasal 54. Serta sanksi administratif jika mengabaikan kewajiban tersebut yang tercantum dalam pasal 57.<br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDij7InDwgiFshwnEFwsBOYlJyGQkS_1OQlmyGzQkFjgsU5ESAlka5-Deum_LrEfnYIrbvpXZj9IbSSXpuTaUPIDiuQtlihcKswEzTh00tIEFFO6rmBskyj2bgkA7pE1dnw63pMowLaT5QYYTi5Tiuj3oWJrEQh5cocOTG99zEMSO1ezAyMMs2lhel/s1920/larangan%20pdp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDij7InDwgiFshwnEFwsBOYlJyGQkS_1OQlmyGzQkFjgsU5ESAlka5-Deum_LrEfnYIrbvpXZj9IbSSXpuTaUPIDiuQtlihcKswEzTh00tIEFFO6rmBskyj2bgkA7pE1dnw63pMowLaT5QYYTi5Tiuj3oWJrEQh5cocOTG99zEMSO1ezAyMMs2lhel/w400-h225/larangan%20pdp.jpg" width="400" /></a></div>Hal-hal yang<b> dilarang dalam penggunaan data pribadi </b>dijabarkan dalam pasal 65-66, serta<b> ketentuan pidananya</b> yang termuat dalam pasal 67 s.d 73<p></p><p>Untuk lebih lengkapnya Rangkuman Isi UU PDP ini bisa diunduh <b><a href="https://drive.google.com/file/d/1K-dVzJ-CgvvI63p2_uc6S93_H09utmL3/view?usp=sharing" target="_blank">di sini</a></b>:</p><p><iframe allow="autoplay" height="200" src="https://drive.google.com/file/d/1K-dVzJ-CgvvI63p2_uc6S93_H09utmL3/preview" width="640"></iframe><br /></p><p><br /></p><p><b><br /></b></p><p><b><br /></b></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-68596807030726040922022-08-24T13:36:00.009+07:002022-08-24T14:41:14.751+07:004 Pilar Literasi Digital untuk 6 Pilar Desa Cerdas<div style="text-align: center;"><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigjmayYMhnB9SUcPFQXabn3p_Goeuv5utChz2W4kyhT58rvFEnWkuHIQEJT70O2Q6lVKZ_Z7pfdgThdto8TnqOZdmqYV9JQVU2YiCLbXlRuIT0kgU52hkTg0ZrbdYLCKDIqQ-WjUreWtoK0hnG_eUcSznx2sMls_5JYBx9NMaxMmTh1l15dyuTYBPZ/s1600/Blitar%201.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="738" data-original-width="1600" height="295" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigjmayYMhnB9SUcPFQXabn3p_Goeuv5utChz2W4kyhT58rvFEnWkuHIQEJT70O2Q6lVKZ_Z7pfdgThdto8TnqOZdmqYV9JQVU2YiCLbXlRuIT0kgU52hkTg0ZrbdYLCKDIqQ-WjUreWtoK0hnG_eUcSznx2sMls_5JYBx9NMaxMmTh1l15dyuTYBPZ/w640-h295/Blitar%201.jpeg" width="640" /></a></div>Tumbuh kembang pertanian sangat membutuhkan sentuhan teknologi supaya petani semakin memiliki daya untuk meningkatkan hasil panen dan terhindar dari penyakit. Digitalisasi di dunia pertanian maupun aspek kehidupan lainnya sudah menjadi sebuah keniscayaan, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa</i></div><div><br /></div><div>Pemerintah Desa Wates - Kabupaten Blitar bersama Relawan TIK Kabupaten Blitar, menyelenggarakan Seminar dan Workshop <b>Digitalisasi Pertanian dan UMKM Desa </b>pada tanggal 22-24 Agustus 2022. Kegiatan ini dibuka langsung pada tanggal 22 Agustus 2022 oleh <b>Bupati Blitar, Rini Syarifah</b>, yang hadir secara daring. Rini menyampaikan bahwa penerapan Internet of Things (IOT) di dunia pertanian diyakini akan sangat membantu para petani untuk dapat mengelola lahannya dengan lebih baik. "Apresiasi buat Pemdes Wates yang mewujudkan Smart Farming ini, dan juga dukungan dari Relawan TIK Blitar. Besar harapan saya acara ini dapat berlanjut ke desa-desa yang lain, dan juga dengan transfer teknologi yang terbarukan".</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiXHC--mxPB2xflTzHQte-OBWcJci5Mp6PIhYzat_-vrXKFeYzs7KorY0ENO0iDF9pbHKsvzcQd92Pbl568p_IhfxFowC67SCozbY9pLnumuORc-o71IXsv2CnsX-dvaGfkpUK4zMK6aXgXuY27bvv75vqVJNe4pvDkY7ZGs_l2tcIRumkEetkohJ/s1280/Blitar%207.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiXHC--mxPB2xflTzHQte-OBWcJci5Mp6PIhYzat_-vrXKFeYzs7KorY0ENO0iDF9pbHKsvzcQd92Pbl568p_IhfxFowC67SCozbY9pLnumuORc-o71IXsv2CnsX-dvaGfkpUK4zMK6aXgXuY27bvv75vqVJNe4pvDkY7ZGs_l2tcIRumkEetkohJ/w400-h225/Blitar%207.jpg" width="400" /></a></div><br />Apresiasi juga disampaikan oleh Helmiati Nuhung, Kepala Pusat Daya Saing Kemendes PDTT, yang menyampaikan bahwa penerapan teknologi digital di bidang pertanian sangat penting, agar dapat meningkatkan daya saing dari petani itu sendiri. Pada sesi talkshow, hadir Rully Wahyu (Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Blitar), Luki Riyaningrum (Pewakilan BI Kediri), Andri Johandri (Relawan TIK) dan Indriyatno Banyumurti (ICT Watch) yang masing-masing menjelaskan manfaat dari teknologi digital, khususnya smart farming, yang tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa, tetapi lebih jauh berdampak pada penyusunan strategi pembangunan yang tepat sasaran. "Bisa kita bayangkan, jika IOT bisa kita terapkan di pertanian dan UMKM, maka kita bisa mencatat, misalnya, bagaimana konsumsi beras masyarakat, berapa besar produksi pertanian kita, dan sebagainya secara real-time. Ini tentu akan memudahkan pemerintah untuk menyususun kebijakan dan strategi pembangunannya.," tegas Andri Johandri yang mewakili Relawan TIK Indonesia.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA9nBqPJgv_s-SV16s4eKIDUu67PCKSQYRmb7RaU3WwaG03VLXw2ZYm_MUAc9GqKj-oz1ThFtsVxe8VxYVtxi61BkBpXXrFQcBBPSpiZni5wDo0pX1_aCqxdvZIc5q_RteVO2Rncvk5Noy3tb_zgPtXvQ_zjYjfShmJ-PBHs5ZyUf4ObOx8RfTPI_v/s1220/blitar%208.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1220" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA9nBqPJgv_s-SV16s4eKIDUu67PCKSQYRmb7RaU3WwaG03VLXw2ZYm_MUAc9GqKj-oz1ThFtsVxe8VxYVtxi61BkBpXXrFQcBBPSpiZni5wDo0pX1_aCqxdvZIc5q_RteVO2Rncvk5Noy3tb_zgPtXvQ_zjYjfShmJ-PBHs5ZyUf4ObOx8RfTPI_v/w400-h236/blitar%208.jpg" width="400" /></a></div><br />Sementara itu, pada kesempatan terakhir, Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch memaparkan kaitan <b><span style="font-size: medium;">4 Pilar Literasi Digital dengan 6 Pilar Desa Cerdas</span></b>. "Penguasaan masyarakat akan literasi digital akan mendorong terwujudnya desa cerdas, karena mewujudkan Desa Cerdas harus ditunjang dengan penguasaan teknologi". Terdapat 4 Pilar Literasi Digital yang ditetapkan Kementerian Kominfo: Cakap Bermedia Digital <i>(digital skill), </i>Etika Bermedia Digital <i>(digital ethics),</i> Budaya Bermedia Digital <i>(digital culture)</i>, dan Aman Bermedia Digital <i>(digital safety). </i>Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pun telah merumuskan 6 Pilar Desa Cerdas sebagai berikut:</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho5aRTSkNjbOyygVevij7xp5wo9Yh4hL4LXhYRwToeOWct6QrPfFojVJiFNbhn3TJhKWkzErYOfey0pRZwtFnG2wsanamot-ZoPUSAfa5SMoKWyf42a2JGdZzwlq-z0B0MM6cv-JyC9kHeEX_OhMdBpBboO-fmsenIgTZOWp_QtAQgRs4MLu3UslDo/s1122/6%20pilar%20desa%20cerdas.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="641" data-original-width="1122" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho5aRTSkNjbOyygVevij7xp5wo9Yh4hL4LXhYRwToeOWct6QrPfFojVJiFNbhn3TJhKWkzErYOfey0pRZwtFnG2wsanamot-ZoPUSAfa5SMoKWyf42a2JGdZzwlq-z0B0MM6cv-JyC9kHeEX_OhMdBpBboO-fmsenIgTZOWp_QtAQgRs4MLu3UslDo/w400-h229/6%20pilar%20desa%20cerdas.png" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic;">sumber: Konsep Desa Cerdas (Tim TA P3PD, Kemendes PDTT)</span></div><div><br /></div><div>Secara umum bagaimana 4 Pilar Literasi Digital dapat menunjang 6 Pilar Desa Cerdas dapat dilihat pada tabel berikut:</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAoUqrIee-IJOnN0P2kuV8dKXdyHX7wX7H8zu3Ylcgcmk9uE8yThHPVBMVM_zdFhnizzzwMS0n38uETwZmUkg3DQ2KejOKr43hFF-gsSFmlHlxGSSsK6LpdJto_gauKM_WEI6dnVv9-EhbjL0sP1eF10qBLxwW8DR2yp4CbrdxdSZbPXn5-CKgxTHm/s4210/desa%20cerdas%20banyumurti2.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4210" data-original-width="3803" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAoUqrIee-IJOnN0P2kuV8dKXdyHX7wX7H8zu3Ylcgcmk9uE8yThHPVBMVM_zdFhnizzzwMS0n38uETwZmUkg3DQ2KejOKr43hFF-gsSFmlHlxGSSsK6LpdJto_gauKM_WEI6dnVv9-EhbjL0sP1eF10qBLxwW8DR2yp4CbrdxdSZbPXn5-CKgxTHm/w578-h640/desa%20cerdas%20banyumurti2.png" width="578" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: x-small;">Pemetaan 4 Pilar Literasi Digital untuk Mendukung 6 Pilar Desa Cerdas</span></i></td></tr></tbody></table><br /></div>Peningkatan literasi digital masyarakat menjadi salah satu syarat mutlak yang perlu dipenuhi agar dapat mewujudkan Desa Cerdas.<div><br /></div><div>Kegiatan Digitalisasi Pertanian dan UMKM Desa ini juga menghadirkan kegiatan workshop dan ToT tentang Pengembangan Smart Farming dengan IoT oleh Relawan TIK serta Pengembangan Ekosistem ekonomi digital oleh my.id dan PANDI. Di hari terakhir para peserta melakukan Focus Group Discussion yang difasilitasi oleh Relawan TIK Kabupaten Blitar<br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div></div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-1637402092784544832022-08-22T17:55:00.010+07:002022-08-22T18:44:21.855+07:00"Anak Muda, Lawan Hoaks" di Jambore Nasional 2022<p style="text-align: center;"><i></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnZ4NwCI-vVxfyac2zuT9BlPybgpaTWW5NCG7E8AMMQO0K67XQl8GtNWGP3wobKjIcmbuYlYxU9Y3RjLwVLoZNmlBuKS3GPQvGU90UrW1JzS8UKaR6zCV3koG-lIrf4hYK_uf3unlIYQ3FYDfL7RrG2voHm4xaW8tgb7LjAcdS50LyTyLljtqo4LAV/s1000/jambore%201.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1000" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnZ4NwCI-vVxfyac2zuT9BlPybgpaTWW5NCG7E8AMMQO0K67XQl8GtNWGP3wobKjIcmbuYlYxU9Y3RjLwVLoZNmlBuKS3GPQvGU90UrW1JzS8UKaR6zCV3koG-lIrf4hYK_uf3unlIYQ3FYDfL7RrG2voHm4xaW8tgb7LjAcdS50LyTyLljtqo4LAV/w400-h272/jambore%201.jpg" width="400" /></a></i></div><i><div style="text-align: center;"><i>Kenapa sih orang nyebarin hoaks? Bagaimana caranya agar kita bisa tahu mana hoaks dan mana yang benar? Bagaimana sebagai anak muda, kita bisa kasih tahun ke orang yang lebih tua ketika mereka membagikan hoaks?</i></div></i><p></p><p>Beberapa pertanyaan tersebut muncul, saat 150 orang <b>Pramuka Penggalang</b> hadir pada salah satu sesi dalam Workshop Literasi Digital di tengah-tengah acara<b><span style="font-size: medium;"> Jambore Nasional 2022</span></b> - Cibubur yang berlangsung pada 15-19 Agustus 2022. Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, beserta para mitranya, turut berperan dalam rangkaian kegiatan jambore ini, dengan menghadirkan Pameran dan Workshop di Literasi Digital yang berlokasi di "Kampung Awan" kawasan Jambore Cibubur ini. Beragam materi terkait 4 Pilar Literasi Digital dihadirkan dengan mengundang beberapa orang narasumber, termasuk dari ICT Watch.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfXha6utXofZyr8DfcKQR_v-Q-C7xr29ao_g8vH9_01ZZwt02HSObIhlwHg3fwCnKtub7auUncx9sG_8zbMzomQVP9xVPNIxIciidR9gFlsLJJTvzOIrQRcgCw2lG5yEyUYIcLSv-HyJa8Upx7SK_tFUG41KTN_1mBg64h7B85mZoOB4W7PGJrsQR/s1200/jambore%202.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfXha6utXofZyr8DfcKQR_v-Q-C7xr29ao_g8vH9_01ZZwt02HSObIhlwHg3fwCnKtub7auUncx9sG_8zbMzomQVP9xVPNIxIciidR9gFlsLJJTvzOIrQRcgCw2lG5yEyUYIcLSv-HyJa8Upx7SK_tFUG41KTN_1mBg64h7B85mZoOB4W7PGJrsQR/w400-h266/jambore%202.jpg" width="400" /></a></div>ICT Watch diminta untuk mengisi salah satu sesi di workshop Literasi Digital tersebut, dengan membawakan materi bertajuk <b>"Anak Muda, Lawan Hoaks!"</b>. Pramuka Penggalang yang berada di tingkat pendidikan SMP ini, mungkin tidak banyak yang terpapar hoaks, karena mereka mampu berpikir kritis saat menerima informasi. Akan tetapi, mereka juga perlu diberi bekal untuk dapat melihat ciri-ciri hoaks, cara melakukan verifikasi hoaks secara mandiri, sampai mengetahui bagaimana algoritma media sosial dapat membuat orang hidup di dalam ruang bergema <i>(echo chamber)</i> dan terjebak dalam era pasca-kebenaran <i>(post-truth era)</i>.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbpLiwjka-4-4oRbh5XFO_eyKrhACJAup5xVGPESAl12gP5cgJ1WU9YdwMS4W0wjqKWw6-_2mVoqqQeIN4-c3l6m2h-NwoK0hD_f51b39wBcB4VFJ0CS-SO9kx8lw5P6GHGxSfCyzs79mi6yo7GA_PJHR0BQrJcwudTQIvOzng8snDBvehVPPeYDzc/s1200/jambore%203.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbpLiwjka-4-4oRbh5XFO_eyKrhACJAup5xVGPESAl12gP5cgJ1WU9YdwMS4W0wjqKWw6-_2mVoqqQeIN4-c3l6m2h-NwoK0hD_f51b39wBcB4VFJ0CS-SO9kx8lw5P6GHGxSfCyzs79mi6yo7GA_PJHR0BQrJcwudTQIvOzng8snDBvehVPPeYDzc/w400-h266/jambore%203.jpg" width="400" /></a></div>Diharapkan dengan bekal pengetahuan ini, para Pramuka Penggalang yang hadir dapat ikut berperan serta untuk menjadi agen perubahan, khususnya dalam menangkal hoaks di lingkungan dan keluarganya. Selain materi tentang hoaks, di Workshop Literasi Digital yang berlangsung selama 5 hari ini juga disajikan beberapa materi lain seperti Berani Bicara di Dunia Digital, Cyberbullying, Videografi, Budaya Indonesia di Dunia Maya, Makin Cakap Digital biar Cuan, Keamanan Siber, dan Bikin Konten Podcast. Sementara di kelas Saka Milenial, pada kesempatan yang sama, para peserta juga dibekali materi tentang Internet of Things, yang menjadi tren pemanfaatan internet saat ini <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8LOr_keQX0WbhbVBFf8DARE2uctSEJiP0OI4EPEGvEkahc3jQYpvR-g5ihdZqii7eNCFCb7ul86Mb_-kE6tKekksFA0ugAqcAzwc8SstcukOc5vbm0sZ8LDxNbnFizSOz4OcTEo3-mObiK22xRtvHBCedxBSQzn_Tdhu7Kz8QEPG4d1OZmUOFowoJ/s1024/IMG_20220819_093732.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8LOr_keQX0WbhbVBFf8DARE2uctSEJiP0OI4EPEGvEkahc3jQYpvR-g5ihdZqii7eNCFCb7ul86Mb_-kE6tKekksFA0ugAqcAzwc8SstcukOc5vbm0sZ8LDxNbnFizSOz4OcTEo3-mObiK22xRtvHBCedxBSQzn_Tdhu7Kz8QEPG4d1OZmUOFowoJ/w400-h300/IMG_20220819_093732.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Untuk materi Lawan Hoaks dari ICT Watch, dapat diunduh pada tautan <a href="https://drive.google.com/file/d/1RsjwYCon8duAfb-uacJda550ePT_qDhD/view?usp=sharing">berikut</a>: </div><br />
<iframe allow="autoplay" height="360" src="https://drive.google.com/file/d/1RsjwYCon8duAfb-uacJda550ePT_qDhD/preview" width="640"></iframe>
<p><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-88340491673154485232022-08-16T22:26:00.002+07:002022-08-16T22:26:50.495+07:00Kolaborasi Kunci Sukses Gelar Literasi Digital Riau<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZl1NFH5HXjaGH5aiHDl-0NeWGudsEX0rx9cNPnxNf87TMDFwVVJJ9x3RYNOhO4GEm1TznYlMAzJAmeLsKXWSVkMXPa_7cuIzvfGb07HGDCSkgSgbHlyzpPNB4y2T4uM1x3G2J50cQ_PJbM8z1y4PJfcNJlU32a3SL4h3mbIYoL7UZQvXmt5NrCWa/s1024/GLDR%20A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZl1NFH5HXjaGH5aiHDl-0NeWGudsEX0rx9cNPnxNf87TMDFwVVJJ9x3RYNOhO4GEm1TznYlMAzJAmeLsKXWSVkMXPa_7cuIzvfGb07HGDCSkgSgbHlyzpPNB4y2T4uM1x3G2J50cQ_PJbM8z1y4PJfcNJlU32a3SL4h3mbIYoL7UZQvXmt5NrCWa/w400-h300/GLDR%20A.jpg" width="400" /></a></div><i>Literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir </i></div><div style="text-align: center;"><i>dan pandangan yang kritis-kreatif, sehingga tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital </i></div><div style="text-align: center;"><i>seperti menjadi korban hoaks</i></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div>Demikian pesan yang disampaikan <b>Kapolda Riau, Irjen Pol Moh. Iqbal</b>, saat membuka kegiatan <b><span style="font-size: medium;">Gelar Literasi Digital Riau (GLDR)</span></b> pada tanggal 14 Agustus 2022 di Pekanbaru, yang merupakan kerjasama dari <b>Relawan TIK Riau</b>, <a href="http://jawara.internetsehat.id" target="_blank"><b>JaWAra Internet Sehat</b></a>, dan <a href="http://internetsehat.id" target="_blank"><b>ICT Watch</b></a>, dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau, Kepolisian Daerah Riau, Politeknik Caltex Riau dan beragam komunitas penggiat digital yang ada di Provinsi Riau. "Kapolda tidak hanya hadir, tapi mendukung penuh (literasi digital)", tegas Iqbal. </div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX6OO4U_Akdt_iPiW57MZwLwNKN97Bc9NufVw4vBMtnIXBO1Ud-kX8Fjq5HAmjG9oiV4QSpDP8kmfUVtQ5HdyRwfM7iMCV7wrb1186cm7dwRFDCRWcT8mhnjLexjRWzrHeEmS_2wpT6k6X1qvtSlEJweq8mPVSXARqddFlRmw0HhlVz9QKhjz16_Ui/s1024/GLDR%20B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="768" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX6OO4U_Akdt_iPiW57MZwLwNKN97Bc9NufVw4vBMtnIXBO1Ud-kX8Fjq5HAmjG9oiV4QSpDP8kmfUVtQ5HdyRwfM7iMCV7wrb1186cm7dwRFDCRWcT8mhnjLexjRWzrHeEmS_2wpT6k6X1qvtSlEJweq8mPVSXARqddFlRmw0HhlVz9QKhjz16_Ui/w364-h400/GLDR%20B.jpg" width="364" /></a></div>Sebelumnya, Ketua Relawan TIK Riau terpilih sekaligus Ketua Pelaksana Gelar Literasi Digital Riau, <b>Wahyu Ari Sandi</b>, menyampaikan apresiasinya kepada para pihak yang mendukung kegiatan ini. "GLDR tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dari berbagai pihak, dan juga teman-teman Relawan TIK Riau. Ini akan menjadi momen untuk mendorong terlaksananya edukasi literasi digital lebih luas lagi ke berbagai lapisan masyarakat Riau". Hal ini diamini oleh <b>Indriyatno Banyumurti</b>, Direktur Eksekutif ICT Watch, yang mengapresiasi langkah bersama para pemangku kepentingan di Provinsi Riau ini, untuk bersama mendorong literasi digital di Riau. "Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa literasi digital ini adalah kerja besar, dan perlu dukungan kolaborasi semua pihak, dan di GLDR ini menjadi sebuah contoh yang baik bagaimana kolaborasi tersebut dijalankan untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital", ujarnya.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU_pFfycFVdG8lwqV8TyFdca0N8I0MCgUo6BbdNbNFLgyD9b2Mg6RIsLM2TnThgoEH1VyaOckSCDHpV9JKh_OPXSoBnfSg0kGrubB9GVj6qsnSJItrQ5_OuIX-W4Yfy1pgu-V7uao-tqX1MEX9pGWdHX9tqJYKNKOv421gXYu4HofxcxJFb0SRQ0iN/s1024/GLDR%20F.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU_pFfycFVdG8lwqV8TyFdca0N8I0MCgUo6BbdNbNFLgyD9b2Mg6RIsLM2TnThgoEH1VyaOckSCDHpV9JKh_OPXSoBnfSg0kGrubB9GVj6qsnSJItrQ5_OuIX-W4Yfy1pgu-V7uao-tqX1MEX9pGWdHX9tqJYKNKOv421gXYu4HofxcxJFb0SRQ0iN/w400-h300/GLDR%20F.jpg" width="400" /></a></div>Kegiatan Gelar Literasi Digital Riau ini menyajikan beberapa workshop dan talkshow untuk mensosialisasikan 4 Pilar Literasi Digital, yaitu: Cakap Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital dan Aman Bermedia Digital. Selain itu juga diisi dengan beragam pertunjukan budaya dan komedi tunggal. GLDR ini juga didukung oleh beragam komunitas digital yang ada di Pekanbaru seperti Digidesa, RiauCare, Teratak Literasi, CSIRT Poltek Caltex Riau, MeetUp CoWorking Space, Pondok Belantara, Pekanbaru Smart Community dan lain lain.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQupLG4YPmeaI_4ZXBRLtYZ3couD8HiUELpEkh7X5UtmFOdUVPv3pS8Bf5zVgatN-9oE7l_aiA9OSAi8iFXr1sU7yx5GzyYAAD4ih3BMPfv8fRJSPSJjMXhpbSo8V3l0KRHZVoMNN9UGXiJMZ73Z0ZNVx87t_Fn8_2elgLY6LjdBRMjeyk5NWY3cVq/s1600/GLDR04.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQupLG4YPmeaI_4ZXBRLtYZ3couD8HiUELpEkh7X5UtmFOdUVPv3pS8Bf5zVgatN-9oE7l_aiA9OSAi8iFXr1sU7yx5GzyYAAD4ih3BMPfv8fRJSPSJjMXhpbSo8V3l0KRHZVoMNN9UGXiJMZ73Z0ZNVx87t_Fn8_2elgLY6LjdBRMjeyk5NWY3cVq/w400-h300/GLDR04.jpeg" width="400" /></a></div><div>Setelah kegiatan GLDR ini, rencana edukasi literasi digital oleh Relawan TIK dan JaWAra Internet Sehat Riau ini akan dilanjutkan dengan beragam kegiatan seperti Roadshow Literasi Digital bersama Komunitas Sekolah, sosialisasi literasi digital untuk Babinkamtibmas, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat bersama Polda Riau, pembuatan konten literasi digital dengan pendekatan kebudayaan dan sebagainya. Termasuk penetapan Riau sebagai calon tuan rumah penyelenggaraan Festival TIK 2022, oleh Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Fajar Eri Dianto. Dukungan untuk beragam kegiatan edukasi literasi digital ini juga disampaikan oleh Pemprov Riau, melalui Kabid Aptika, Dinas Kominfo dan Statistik, Arifin. </div></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsZidysNhl4yylY5glakEfHsVFtL7Urtl55640YvbbBOJ4NIesC-njYdNOuisD9YR3lCcl8PShhYpS8NjnRd_SYr5Hw_iZP4jvz2Pz-pjA5_9YS1gEQPm1raAoB0mBC8D7v_lR0j-Ngn_eY1DU11OW10ef1BmH4OecGwR8wgcDd75E1NOVTgV8N1J/s1280/GLDR03.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsZidysNhl4yylY5glakEfHsVFtL7Urtl55640YvbbBOJ4NIesC-njYdNOuisD9YR3lCcl8PShhYpS8NjnRd_SYr5Hw_iZP4jvz2Pz-pjA5_9YS1gEQPm1raAoB0mBC8D7v_lR0j-Ngn_eY1DU11OW10ef1BmH4OecGwR8wgcDd75E1NOVTgV8N1J/w286-h214/GLDR03.jpeg" width="286" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT7cPuA5a2zw4IZnmfXQZz7_T_1zUETs25EHVrd9UJ3iPSUaH13daV1bABZ9AB85bU037RKoS9Q4XW0pXO-8HGLwexv-AYyN4d-t9Hy--K6ezfnZOfgU6Qn7e0PpnU7aOavVZkXHKrXazr7KTSRr0VKYteWRhUwZKs-V1Yaq4HG8jg6rQxVgJTgnQ8/s1024/GLDR%20E.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT7cPuA5a2zw4IZnmfXQZz7_T_1zUETs25EHVrd9UJ3iPSUaH13daV1bABZ9AB85bU037RKoS9Q4XW0pXO-8HGLwexv-AYyN4d-t9Hy--K6ezfnZOfgU6Qn7e0PpnU7aOavVZkXHKrXazr7KTSRr0VKYteWRhUwZKs-V1Yaq4HG8jg6rQxVgJTgnQ8/w288-h216/GLDR%20E.jpg" width="288" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-24202096428771581152022-08-12T19:59:00.002+07:002022-08-12T20:00:36.840+07:00Ngobrol Hoaks dan Privasi di Ponpes Ngalah, Pasuruan<p style="text-align: center;"><i> </i><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEityIQVdbeRoZUQYXt15kR6OfzkvaVxD8WQ6zosNmUk8Y7yTo6E4n2HNXAHrAw-pCrzITP2bpk0uVCzJKbdbpcwhVynrhdD-n6Wz09_jt2fT_ObICdkukwcyZ10N1GZMcolxQBFbgoQcbbqfpFVC6PHa_rjxBDBqn8Xe3f8ucHThB3r2I_YzqzhHagV/s800/Ponpes%20Ngalah%201.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEityIQVdbeRoZUQYXt15kR6OfzkvaVxD8WQ6zosNmUk8Y7yTo6E4n2HNXAHrAw-pCrzITP2bpk0uVCzJKbdbpcwhVynrhdD-n6Wz09_jt2fT_ObICdkukwcyZ10N1GZMcolxQBFbgoQcbbqfpFVC6PHa_rjxBDBqn8Xe3f8ucHThB3r2I_YzqzhHagV/w400-h300/Ponpes%20Ngalah%201.jpg" width="400" /></a></i></p><i><div style="text-align: center;"><i>"Saya pernah dapet hoaks mas, dikasih tahu ada kiriman buat saya di depan, udah buru-buru ke depan ternyata gak ada. Ternyata teman saya ngerjain saya"</i></div></i><p></p><p>Informasi bohong alias hoaks memang kadang muncul dalam berbagai bentuk. Seperti cerita para santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Ngalah, Kabupaten Pasuruan ini. Mulai dari hoaks yang beredar di dunia digital sampai yang langsung disampaikan lewat mulut. Tidak cuma hoaks, beberapa isu keamanan digital lainnya juga disampaikan mereka seperti peretasan akun, sampai upaya penipuan.</p><p>Pada tanggal 28 Juli 2022, ICT Watch bekerjasama dengan GNLD Siberkreasi dan Relawan TIK Pasuruan mengunjungi Ponpes Ngalah ini untuk berbagi dan berdiskusi isu literasi digital, khususnya terkait hoaks dan data pribadi. Diawali dengan pemutaran film pendek <b><a href="https://www.youtube.com/watch?v=kZD7CXukamA" target="_blank">#JagaDataPribadi</a></b>, diskusi dilanjutkan dengan tips-tips menjaga keamanan data pribadi melalui beragam tools yang ada di situs <b><a href="https://s.id/jagaprivasi">https://s.id/jagaprivasi</a>. </b>Para peserta diskusi diminta untuk mempraktekkan langkah-langkah keamanan digital yang ada di situs tersebut.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXLWnq9N_xpfB1e6J-wQsYktIvvhVTHGUV8MvY16mJgmjt2_K_JXTfVTzfV5RrPboGlCHRtNXXgiDyhx6M7GcKOVRdcuItL7PC7fMJM71BTzQEW754ayeSQplH7SpbNhyxrVKYD6LV6qqieyUHN-RoOLK8N-MClsrfZix2dIUjph4sWqONA0jjzet/s800/Ponpes%20Ngalah%202.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXLWnq9N_xpfB1e6J-wQsYktIvvhVTHGUV8MvY16mJgmjt2_K_JXTfVTzfV5RrPboGlCHRtNXXgiDyhx6M7GcKOVRdcuItL7PC7fMJM71BTzQEW754ayeSQplH7SpbNhyxrVKYD6LV6qqieyUHN-RoOLK8N-MClsrfZix2dIUjph4sWqONA0jjzet/w400-h300/Ponpes%20Ngalah%202.jpg" width="400" /></a></div>Pada sesi berikutnya, Mas Baharuddin dari Relawan TIK Kab. Pasuruan ikut berbagi tentang ancaman hoaks dan cara menghindarinya. Cerita hoaks yang disampaikan para peserta lalu dikaji bersama, sembari mempraktekkan tools verifikasi hoaks secara mandiri yang ada di <b><a href="https://s.id/cekhoaks">https://s.id/cekhoaks</a></b>.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjw3GC0Ry-ZgVjY7rNJzrifgfVihKftaUvGGA8IgiiUiwnpgawckyfpHboKZ2DdLg5to1NGab_8LD1wF-dmUKjN_xmRdRXfI18IfdtFhpgW1Yx6DgH2JLb8QXA1Io0THfLRLsVcuJ4o4OsH8oU3NALzCkVcQ8JKOnGlAcNLcqUpWSfuvrL-r2p9Z1j/s703/ponpes%20ngalah%205.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="648" data-original-width="703" height="295" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjw3GC0Ry-ZgVjY7rNJzrifgfVihKftaUvGGA8IgiiUiwnpgawckyfpHboKZ2DdLg5to1NGab_8LD1wF-dmUKjN_xmRdRXfI18IfdtFhpgW1Yx6DgH2JLb8QXA1Io0THfLRLsVcuJ4o4OsH8oU3NALzCkVcQ8JKOnGlAcNLcqUpWSfuvrL-r2p9Z1j/s320/ponpes%20ngalah%205.jpeg" width="320" /></a></div>Kepala Pondok Pesantren Ngalah, <b>Ust. M. Faidlus Syukri</b>, mengapresiasi kegiatan edukasi literasi digital ini. "Kita sudah hidup di era teknologi, para santri harus paham mengenai teknologi ini. Oleh karena itu, ketika kemarin saya ditanya kesediaan ponpes untuk kegiatan malam ini, saya tidak bisa bilang tidak, ini harus dilaksanakan!", tegas beliau saat menyampaikan sambutan di pembukaan kegiatan ini. <p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJJRPkV16ZqoyktZFxq5sjHxHnCCxvC64opelCj_nvYBnz6LBg7a7bqJr_iYZg0feOKGdkJMrG-WekbM_1etSzhUuVmZUPiIxEbxfcj9qsb_RsCOGfwtP8vQX6rsvE604udxqIOV5ZYAFdHNy1GKX-vTaChcTeqwUa7Gn9rDX2DJ-OYrkd5ZKrAojK/s662/Ponpes%20Ngalah%204.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="662" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJJRPkV16ZqoyktZFxq5sjHxHnCCxvC64opelCj_nvYBnz6LBg7a7bqJr_iYZg0feOKGdkJMrG-WekbM_1etSzhUuVmZUPiIxEbxfcj9qsb_RsCOGfwtP8vQX6rsvE604udxqIOV5ZYAFdHNy1GKX-vTaChcTeqwUa7Gn9rDX2DJ-OYrkd5ZKrAojK/s320/Ponpes%20Ngalah%204.jpg" width="320" /></a></div>Kegiatan Nobar dan Diskusi Literasi Digital ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Roadshow Jawa Timur #MakinCakapDigital yang berlangsung di bulan Agustus-September 2022 dan berjalan di 6 kota di Jawa Timur yaitu Malang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, Tulungagung dan Blitar.<p></p><p><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-38305707900364481432022-07-09T10:44:00.007+07:002022-07-09T10:53:10.605+07:00Kolaborasi, Kunci Penanganan Misinformasi COVID-19 <p style="text-align: center;"><i></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSryYjDEH58ylfKyOS8iT3nvuPh-plnw47ctKOUAlWS1nzsrFOUruaIsnRK4NSi3INhMziNCHr4FQ-zS7upM4QDC2NDwGC1NwkdFs8p2rHeR308S9o4Y6zBYsUTYmoDChqEyvo_LYpwrVYNBgIusqIkQautqE71iss7PiDrt0RQCROhevcZCV_G9jn/s1500/bersama2.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="788" data-original-width="1500" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSryYjDEH58ylfKyOS8iT3nvuPh-plnw47ctKOUAlWS1nzsrFOUruaIsnRK4NSi3INhMziNCHr4FQ-zS7upM4QDC2NDwGC1NwkdFs8p2rHeR308S9o4Y6zBYsUTYmoDChqEyvo_LYpwrVYNBgIusqIkQautqE71iss7PiDrt0RQCROhevcZCV_G9jn/w640-h336/bersama2.JPG" width="640" /></a></i></div><i><br /><div style="text-align: center;"><i>If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.</i></div></i><p></p><p>Pepatah Afrika itu mungkin sering kita dengar untuk menggambarkan pentingnya bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Akan tetapi ketika kita bekerja menangani hoaks atau misinformasi terkait COVID-19, selain bekerjasama, kita juga tetap perlu untuk bekerja cepat, menandingi kecepatan hoaks yang beredar di masyarakat. Untuk itu, UNICEF Indonesia bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, menyelenggarakan <b>"Lokakarya Penanganan Misinformasi COVID-19 dan Peningkatan Kecakapan Digital"</b> yang diselenggarakan di Bogor, 25-26 Juni 2022. </p><p>Kegiatan ini mengundang perwakilan dari organisasi pemerintah, CSO, media, anak muda, agama dan perwakilan UNICEF di daerah untuk bersama-sama berdiskusi tentang kerja setiap sektor dalam penanganan misinformasi COVID-19. Hadi perwakilan dari berbagai organisasi seperti Kementerian Kominfo, Kantor Staf Presiden, KPCPEN, Kementerian Kesehatan, ICT Watch, Mafindo, Redaxi, Drone Emprit, Aliansi Jurnalis Independen, Cek Fakta, Mitra Muda UNICEF, Lembaga Kajian PBNU, Muhammadiyah, Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan sebagainya</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvQXSb2z2oRxvfpaXOyEvS-eTZ08bSh04-mLxvmj415Kcr56kIk2h8RI2OS4-no9Ene4IFaNx7TlbiGW6TUmuP_TeUkbfTcgw48VCjnd5XdXHKdkWmjaro-Ss9KsIWt3YtpKzrbRz9F4524_bGppZNDvbUT6p_CVfYQKcLnV2vk9Tnqthjs3XzNCGD/s6000/ictwatch%20a.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvQXSb2z2oRxvfpaXOyEvS-eTZ08bSh04-mLxvmj415Kcr56kIk2h8RI2OS4-no9Ene4IFaNx7TlbiGW6TUmuP_TeUkbfTcgw48VCjnd5XdXHKdkWmjaro-Ss9KsIWt3YtpKzrbRz9F4524_bGppZNDvbUT6p_CVfYQKcLnV2vk9Tnqthjs3XzNCGD/w400-h266/ictwatch%20a.JPG" width="400" /></a></div>Setiap organisasi diminta untuk berbagi pengalaman dan tantangannya dalam kerja melawan misinformasi COVID-19. Terumasuk ICT Watch yang berbagi pengalamannya terkait kerja yang sudah dilakukan di isu ini, bersama rekan-rekan dari perwakilan CSO lainnya. Kerja ICT Watch ini kemudian dikelompokkan dalam 4C:<p></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><i><b>Capacity Building:</b></i> Pengembangan kapasitas serta pengetahuan masyarakat terkait literasi digital</li><li><i><b>Content Development: </b></i>Pembuatan konten-konten edukasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara terbuka dan gratis</li><li><i><b>Community Engagement</b></i>: Pengembangan kerjasama dengan organisasi-organisasi lain, termasuk komunitas-komunitas lokal untuk mendorong edukasi literasi digital</li><li><i><b>Co-Creation</b></i>: Penyiapan tools yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan panduan memeriksa hoaks secara mandiri dan tools lainnya</li></ol><p></p><p>Paparan dari ICT Watch ini bisa dilihat di <a href="https://drive.google.com/file/d/1EaAJxnCQ2IelRsLlxcu_o2ar_BAojVqL/view?usp=sharing" target="_blank">sini</a>:</p><p><iframe src="https://drive.google.com/file/d/1EaAJxnCQ2IelRsLlxcu_o2ar_BAojVqL/preview" width="640" height="375" allow="autoplay"></iframe><br /></p><p><br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMhdWWpSwx1Phy9vutHbqQ2hE2Ny1Z7JEqUyTtel0FABUbA46gJQmLSYqR818pw3oVHc6aQI1MKLAdAhicltGW8yj4dFzEolCutS3bSZSoYNN4ofsG8noUs0nF3kQ9RDQ4dC4d2NFaSMoW8KoRfn45xk7Sj4xaikDXA7zJuKHUcnSX8teT1dCXernU/s6000/group%205.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMhdWWpSwx1Phy9vutHbqQ2hE2Ny1Z7JEqUyTtel0FABUbA46gJQmLSYqR818pw3oVHc6aQI1MKLAdAhicltGW8yj4dFzEolCutS3bSZSoYNN4ofsG8noUs0nF3kQ9RDQ4dC4d2NFaSMoW8KoRfn45xk7Sj4xaikDXA7zJuKHUcnSX8teT1dCXernU/w400-h266/group%205.JPG" width="400" /></a></div><br />Di akhir kegiatan, para peserta diminta untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan ke depan untuk dapat melawan misinformasi sekaligus dengan mendorong peningkatan kecakapan digital.<p></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-51488306420040543152022-07-08T10:17:00.003+07:002022-07-08T10:27:19.365+07:00Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat Waingapu, Sumba Timur<p style="text-align: center;"><i></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBfE5jGj3RxUBdObH7RRrGvkGlKjkUshWxVqXmPtdewoiWPOmvvag-OJhhvvEvT8XRP6LUUm1RAbz3jy-TAqcyfHIVx264LaV7RGHoYVNPc7SVbtLApZ_SaDti74dnOzpvhHoL7W6mp8GLmmRbo8xkhkUup0avqHPMmhGhmmyUQrgnCjGSRTFYTe78/s1200/waingapu3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="583" data-original-width="1200" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBfE5jGj3RxUBdObH7RRrGvkGlKjkUshWxVqXmPtdewoiWPOmvvag-OJhhvvEvT8XRP6LUUm1RAbz3jy-TAqcyfHIVx264LaV7RGHoYVNPc7SVbtLApZ_SaDti74dnOzpvhHoL7W6mp8GLmmRbo8xkhkUup0avqHPMmhGhmmyUQrgnCjGSRTFYTe78/w640-h310/waingapu3.jpg" width="640" /></a></i></div><i><div><i><br /></i></div><div style="text-align: center;"><i>"Salah satu tantangan literasi digital adalah arus informasi yang begitu deras, sehingga masyarakat kesulitan menyaringnya, mana yang hoaks dan mana yang benar."</i></div></i><p></p><p>Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, ST., menyampaikan tersebut pada pidato sambutannya saat membuka kegiatan Pekan Literasi Digital di Waingapu, Sumba Timur (NTT), yang berlangsung pada tanggal 5-6 Juli 2022. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada KOMINFO yang telah menjadikan Sumba Timur sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Pekan Literasi Digital ini. "Saya berharap kegiatan ini dapat mencerdaskan masyarakat Sumba Timur di bidang digital", tegasnya.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihq6EMH73PdZ0rOcAxkBc2XSh2g4QyqL3prT3ZcUO65kA8znaJmBu4y_-SeVst5DYKlYQM1q6JilPZG-f6rh2Ql1hnEf1SH9oiWuX-Z1pslVxwT844YsoQq-wCs_dKv0yN6rN2XhB4DX_khH7hXdjGsTRT-v3I6zbq0XLqv5YmOMIt5ooPRpilXyL-/s1200/waingapu2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1200" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihq6EMH73PdZ0rOcAxkBc2XSh2g4QyqL3prT3ZcUO65kA8znaJmBu4y_-SeVst5DYKlYQM1q6JilPZG-f6rh2Ql1hnEf1SH9oiWuX-Z1pslVxwT844YsoQq-wCs_dKv0yN6rN2XhB4DX_khH7hXdjGsTRT-v3I6zbq0XLqv5YmOMIt5ooPRpilXyL-/w400-h300/waingapu2.jpg" width="400" /></a></div>Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan dua sesi disajikan di setiap harinya. Di sesi pertama akan ada talkshow panel yang bertajuk "Obrol-Obrol Literasi Digital" dan sesi kedua berisi workshop dengan beberapa materi. Indriyatno Banyumurti (IB), mewakili ICT Watch, menjadi salah satu narasumber di sesi 1 dan 2 di hari pertama. Pada sesi pertama, hadir Kepala Dinas Kominfo Sumba Timur, Syane Tamu Ina, yang menyampaikan proses transformasi digital di pemerintah daerah, serta pegiat anak muda, Florianus Paulus Ngera, yang berbicara mengenai pentingnya pemanfaatan media sosial dalam promosi potensi daerah Waingapu.<p></p><p>Sementara itu, IB menyampaikan materi Pengenalan Literasi Digital, terkait pentingnya literasi digital di masyarakat, 4 pilar literasi digital yang sudah dibangun Kemkominfo, program-program pengembangan talenta digital serta upaya bersama melawan hoaks. "Berpikir kritis menjadi salah satu kunci ketika kita berbicara literasi digital. Dengan berpikir kritis maka orang tidak akan mudah menerima hoaks", katanya.<br /><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9EfpR4mfAVUpIP-aBybNCZY6IIfypE4YDYDJWXNLD3bMWOvxhYB-ZKkifZjqhVjz68i-CejghMw69cOIUrxUocU5DDT13TH27vaTznsMUbv1DoyPw55GQ0h8VUEanK5Q1U43uPwvsciZDJPATkcWsZ0_Wu3-ObXJvTMcm7JScxR7cY6yH_u6KIPHy/s1000/waingapu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="1000" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9EfpR4mfAVUpIP-aBybNCZY6IIfypE4YDYDJWXNLD3bMWOvxhYB-ZKkifZjqhVjz68i-CejghMw69cOIUrxUocU5DDT13TH27vaTznsMUbv1DoyPw55GQ0h8VUEanK5Q1U43uPwvsciZDJPATkcWsZ0_Wu3-ObXJvTMcm7JScxR7cY6yH_u6KIPHy/w400-h195/waingapu.jpg" width="400" /></a></div>Di sesi kedua, IB mengawal kelas Asah Digital "Melindungi Identitas Digital" yang mengajak semua peserta untuk lebih meningkatkan keamanan digitalnya masing-masing dengan memahami ancaman di dunia digital dan menerapkan langkah-langkah untuk melindungi aset-aset digital, seperti memperkuat password, mengaktifkan 2FA, memeriksa keamanan email dan sebagainya.<p></p><p>Salah seorang peserta kegiatan, Yasintus Ariman, guru dari SMA PGRI Waingapu, mengatakan bahwa materi yang disampaikan pada kegiatan ini sangat bermanfaat dan dia berencana untuk membagikannya kepada para peserta didik di Masa Orientasi Peserta Didik Baru. </p><p>Literasi digital memang sebuah kerja besar dan harus melibatkan kerja bersama dari para pemangku kepentingan, sehingga diharapkan apa yang didapat pada peserta pada kegiatan ini dapat disebarkan lebih luas lagi di lingkungannya masing-masing </p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-3539606273363628422022-02-23T08:52:00.004+07:002022-02-25T06:44:36.199+07:00Konsul Dokter dan Obat Gratis dari Layanan Telemedisin Isoman Kemenkes<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjd_wBu6g039ExnSRTiU9WTbBANLrDAY0ei0aEw1LdK58sJgq56fB7-aoEXYuPmGKepitOV3a-41g4QfHgMTPjgaG0OKra7UWGxcUHMguZzEEB52b7mFbs-WaTE7n7Vbs5Gr9UFCcuuZ2a8NUDGJAzPyl3Zbe25ABRtkaYg1Q8biC6MUHRIVkrPE6bF=s1156" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="1156" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjd_wBu6g039ExnSRTiU9WTbBANLrDAY0ei0aEw1LdK58sJgq56fB7-aoEXYuPmGKepitOV3a-41g4QfHgMTPjgaG0OKra7UWGxcUHMguZzEEB52b7mFbs-WaTE7n7Vbs5Gr9UFCcuuZ2a8NUDGJAzPyl3Zbe25ABRtkaYg1Q8biC6MUHRIVkrPE6bF=w640-h186" width="640" /></a></div><br />POSITIF! Sebuah kata yang "positif" tapi sekarang seolah memiliki citra "negatif" di masa pandemi ini. Jika hasil tes PCR/Antigen positif berarti kita terkonfirmasi terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Di awal tahun 2022 ini katanya kita menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19 disebabkan varian Omicron yang memiliki daya tular lebih cepat akan tetapi dengan gejala yang lebih ringan dibanding varian Delta yang muncul pertengahan tahun 2021 lalu<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiIUUo02n01oZBri6-_1-TXKp9fo1CX6WK9Zm5lr7q4Lqxn3a0hIHNndCA9hg_46Q2gp07OKmJ8ENzjEfwGN-cxqOd0KeqXN4ePxVYcVHU0ku75NcSycsR0KeIq_TTqDgRIKRS264uFYK4QoYdYaKMS31kzKaPEoNyX5YZoGuPrs9H-SQJ4nuVTafvv=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiIUUo02n01oZBri6-_1-TXKp9fo1CX6WK9Zm5lr7q4Lqxn3a0hIHNndCA9hg_46Q2gp07OKmJ8ENzjEfwGN-cxqOd0KeqXN4ePxVYcVHU0ku75NcSycsR0KeIq_TTqDgRIKRS264uFYK4QoYdYaKMS31kzKaPEoNyX5YZoGuPrs9H-SQJ4nuVTafvv=w400-h225" width="400" /></a></div>Nah, karena relatif lebih ringan (walau tetap harus waspada, khususnya bagi lansia dan penderita komorbid), Kementerian Kesehatan menggencarkan <b>layanan telemedisin</b> bagi yang terkonfirmasi positif akan tetapi tidak bergejala atau bergejala ringan, agar dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, tanpa perlu ke rumah sakit/fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) lainnya.<p></p><p>Dan saya, di pertengahan Februari 2022 ini, mendapat "giliran" positif COVID-19, untuk kali kedua. Akan tetapi gejala jauh lebih ringan, bahkan nyaris tanpa gejala, karena Alhamdulillah sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Jadi, begitu status PeduliLindungi hitam dan mendapatkan WhatsApp dari Kemenkes, saya ikut mencoba layanan telemedisin isoman tersebut. Saya share sedikit tentang alurnya yah....</p><p><b><span style="font-size: medium;">1. Menerima WA dari Kemenkes </span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZDauVaGbbI5jTZJ-wD3KQVdtedpyIUYhhNEZF05bXQbqgowCViVYa9JhJivCr2czuvt1I7SpwhGaaN_9JJXKANU_DytGb9qJUom_VIwcQ0VPaw9iP6eQHjIeTM0hrHn5DxpGpNROIdr4BNWTxJn3D1bQvf1OcDHk0YI3JgyBZ9xCAPrpYSf8_-bAb=s1242" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="776" data-original-width="1242" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZDauVaGbbI5jTZJ-wD3KQVdtedpyIUYhhNEZF05bXQbqgowCViVYa9JhJivCr2czuvt1I7SpwhGaaN_9JJXKANU_DytGb9qJUom_VIwcQ0VPaw9iP6eQHjIeTM0hrHn5DxpGpNROIdr4BNWTxJn3D1bQvf1OcDHk0YI3JgyBZ9xCAPrpYSf8_-bAb=w400-h250" width="400" /></a></div><div><br /></div>Begitu kita terkonfirmasi positif dari hasil tes PCR/Antigen di lab/RS yang terafiliasi dengan sistem NAR Kemenkes, maka otomatis kita akan mendapatkan WhatsApp dari Kemenkes terkait layanan telemedisin ini. Ada 17 penyedia jasa layanan telemedisin yang tersedia yang bisa kita pilih.<div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgCYkY6l_vUnyD4IP5SJUocrdF26h3g3qZ8jZWqRGqNDzaQjcx9BazXTfExezSn79mOFJmx8RcaPkfXOuoZyPvNlq_UMap8a3LIoGGOLj7y3itFsFYS5EuKolq2UULd-SvTzxdELufih6jA7hsEuOBpKVY5Uvi6K_nbHCadxyEyjgH9x-zMI9WqaDId=s1888" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="861" data-original-width="1888" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgCYkY6l_vUnyD4IP5SJUocrdF26h3g3qZ8jZWqRGqNDzaQjcx9BazXTfExezSn79mOFJmx8RcaPkfXOuoZyPvNlq_UMap8a3LIoGGOLj7y3itFsFYS5EuKolq2UULd-SvTzxdELufih6jA7hsEuOBpKVY5Uvi6K_nbHCadxyEyjgH9x-zMI9WqaDId=w400-h183" width="400" /></a></div><br /><div>Dan kita juga perlu cek NIK kita di <a href="http://isoman.kemkes.go.id">http://isoman.kemkes.go.id</a> yah, untuk mengetahui apakah kita sudah termasuk orang yang bisa mendapatkan layanan telemedisin gratis ini.<br /><div><p><span style="font-size: medium;"><b>2. Pilih layanan telemedisin yang tersedia </b></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEizF4ovwZ9WxzN1sxQj7HRHSM6pbKaQsXtfi04s6CY6oOIQ8OHGtwfCQTzD4CrI4LDecbBh8oYYmT7DQm_IJ6eieUl4H3T3NFrE5_wn9z4uke0Yn2xn8of8hWxXn30CHtiFALEWobMJ28hNlMzoTJKmvjMvmDHewIxcMicNmh0qz0r6WJUU4Vq4hlWk=s1890" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="822" data-original-width="1890" height="174" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEizF4ovwZ9WxzN1sxQj7HRHSM6pbKaQsXtfi04s6CY6oOIQ8OHGtwfCQTzD4CrI4LDecbBh8oYYmT7DQm_IJ6eieUl4H3T3NFrE5_wn9z4uke0Yn2xn8of8hWxXn30CHtiFALEWobMJ28hNlMzoTJKmvjMvmDHewIxcMicNmh0qz0r6WJUU4Vq4hlWk=w400-h174" width="400" /></a></div><br />Sesudah dipastikan bahwa kita memang sudah terdaftar di Layanan Isoman Kemenkes, kita harus memilih salah satu layanan telemedisin yang tersedia, untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Saya saat itu memilih menggunakan HaloDoc. Alasannya simple, karena melihat sepintas dari beberapa aplikasi yang ada, dokter yang lagi online ada di HaloDoc. Beberapa aplikasi lainnya tidak tersedia dokter yang standby. Memang saya bukanya jam 5 pagi sih hehehe. <p></p><p>Langkah berikutnya adalah memilih dokter untuk konsultasi. Saat diminta untuk membayar (check-out) masukkan kode ISOMAN agar tagihannya menjadi Rp. 0,- alias gratis.</p><p><span style="font-size: medium;"><b>3. Konsultasi dengan dokter</b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiAtYDpz0ocPwn5fH8py97hOp-DUI5RpnexdG0s9K6fUHaWMASjuZa-2hKGiYqopQIEngbxTDYixCokNt65QgHZAQHBNQrqibEr8UZLivU83LKoME4F3rRaN0X6jIKy-XgoryYykiUwSPUZyS0bud5t3nHtX_3gB0p_seCgd12nim8QeKp-Nfj7sfBK=s1472" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="859" data-original-width="1472" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiAtYDpz0ocPwn5fH8py97hOp-DUI5RpnexdG0s9K6fUHaWMASjuZa-2hKGiYqopQIEngbxTDYixCokNt65QgHZAQHBNQrqibEr8UZLivU83LKoME4F3rRaN0X6jIKy-XgoryYykiUwSPUZyS0bud5t3nHtX_3gB0p_seCgd12nim8QeKp-Nfj7sfBK=w400-h234" width="400" /></a></div><br /><p>Setelah memilih dokter, kita dapat melakukan percakapan dengan dokter. Sampaikan bahwa kita terkonfirmasi positif COVID-19, dan dokter akan meminta hasil tes kita untuk dilampirkan. Jelaskan juga gejala-gejala yang dirasakan, agar dokter dapat menentukan tingkat gejalanya, apakah ringan, sedang atau berat. Pada saat saya konsultasi ini saya sudah tidak mengalami gejala apapun, sehingga dokter meminta saya untuk isoman di rumah dan memberikan resep Paket A yang berisi multivitamin saja, tanpa ada obat-obatan yang diberikan. Sementara jika mengalami gejala, dokter akan meresepkan Paket B yang berisi obat anti-virus dan multivitamin </p><p>Oh ya, ingat bahwa nama user kita di aplikasi harus nama lengkap, karena ini akan tertera di resep dan dibutuhkan jika akam menebus resep gratis dari layanan telemedisin kemenkes. Ini contoh resep yang saya terima:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhyymmYXdyzaNcjOQudJV4a2h1Af6CDRo3hCcQhw7FAcvBc86XjvbI4PgiHciJ67V6LagjLJAl50-N0ohJPVGghlR8W4ajTnolPeqNVEULhX3hOfjxrAXltYVv3LUMG36SgY4q3j03MkzPFr4xeiqYfhRicresG76td60dM1DFkfjOIdaV2sNMQr6mq=s819" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="819" data-original-width="556" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhyymmYXdyzaNcjOQudJV4a2h1Af6CDRo3hCcQhw7FAcvBc86XjvbI4PgiHciJ67V6LagjLJAl50-N0ohJPVGghlR8W4ajTnolPeqNVEULhX3hOfjxrAXltYVv3LUMG36SgY4q3j03MkzPFr4xeiqYfhRicresG76td60dM1DFkfjOIdaV2sNMQr6mq=s320" width="217" /></a></div><br /><p><span style="font-size: medium;"><b>4. Menebus resep</b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjQ87EFfNzmi_Xo8DPhKxnJkgpY-B9x2JnMhckd3a7vq71WPTw0AGS7ThXUutjgIlyQ_xlb3BKfftzOAWcpkXNL3xGsDlSP8rXuOTJilGssW3CGidv22UUtV_zQPpXm77x3lBANyUWmMjUTrcYvOSkhmVTS5kZ8AYvJgsT6JTaUimJvKL99xfh005TF=s1894" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="892" data-original-width="1894" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjQ87EFfNzmi_Xo8DPhKxnJkgpY-B9x2JnMhckd3a7vq71WPTw0AGS7ThXUutjgIlyQ_xlb3BKfftzOAWcpkXNL3xGsDlSP8rXuOTJilGssW3CGidv22UUtV_zQPpXm77x3lBANyUWmMjUTrcYvOSkhmVTS5kZ8AYvJgsT6JTaUimJvKL99xfh005TF=w400-h189" width="400" /></a></div><br /><p>Setelah mendapat resep, kita dapat menebusnya secara gratis di <a href="https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat">https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat</a> . Isi form terkait data pribadi dan siapkan image/foto dari resep yang didapat untuk diunggah di halaman ini.</p><p>Periksa kembali data yang kita input, khususnya alamat kirim sebelum mengajukan pemesanan obat.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhbwDZ5IiajqZr9pbO0_2SjQPeg347u3aenM14mCL1ZjHCw3V1w5L28iRpimQtKDRlGbDJ3ZswAy4z7MwxIzwkQuqlhQYInOMVImqNS8ffTjdyi64NXpBWYJVAMOkdvTJFsoJmnrxdPfskYqK-Iu0xtt_i12AMXnLNdYwskUscJ7eYgYGIB2Xxp6jH5=s1898" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="953" data-original-width="1898" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhbwDZ5IiajqZr9pbO0_2SjQPeg347u3aenM14mCL1ZjHCw3V1w5L28iRpimQtKDRlGbDJ3ZswAy4z7MwxIzwkQuqlhQYInOMVImqNS8ffTjdyi64NXpBWYJVAMOkdvTJFsoJmnrxdPfskYqK-Iu0xtt_i12AMXnLNdYwskUscJ7eYgYGIB2Xxp6jH5=w400-h201" width="400" /></a></div><br /><p>Kita akan mendapatkan tautan untuk melakukan tracking pesanan obat kita</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiNYuEG0M2AOsPN5GnJfNklo9P2IRc2SwQNFlnTOIjS412-1HG-MbrAw7C0sDfnGvF0ZELDUKH2w_3dBnEfQK5ugXyHIquAfLHU4mVdcIRZ75xl2mqx3ArAnZ8NR0NevK4i0u7n9dPra9etdsC8aiJSM-HTK-R7GboGU0Ht33cylKxLmwV-LC5Eu0Tl=s1896" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="963" data-original-width="1896" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiNYuEG0M2AOsPN5GnJfNklo9P2IRc2SwQNFlnTOIjS412-1HG-MbrAw7C0sDfnGvF0ZELDUKH2w_3dBnEfQK5ugXyHIquAfLHU4mVdcIRZ75xl2mqx3ArAnZ8NR0NevK4i0u7n9dPra9etdsC8aiJSM-HTK-R7GboGU0Ht33cylKxLmwV-LC5Eu0Tl=w400-h204" width="400" /></a></div><p></p><p><span style="font-size: medium;"><b>5. Tracking kedatangan obat</b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi-DifHHq3ri3e35n0mZJkFgQFyuI893tOmP9K3JxXcepHPOvDZqFvAmtlPkN_PUN-KkW3G3eaW3_bf9I_ywHqwyZK3e3PMh-N8QmWKbgOKcUWX--J4be6HfRKLdv1MaeH1mGXZLHqSg13O5m-7NS6lrXxa6QDIjbaI1_hbJcdyD8wdkJ_xkgZzkmwO=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi-DifHHq3ri3e35n0mZJkFgQFyuI893tOmP9K3JxXcepHPOvDZqFvAmtlPkN_PUN-KkW3G3eaW3_bf9I_ywHqwyZK3e3PMh-N8QmWKbgOKcUWX--J4be6HfRKLdv1MaeH1mGXZLHqSg13O5m-7NS6lrXxa6QDIjbaI1_hbJcdyD8wdkJ_xkgZzkmwO=w400-h225" width="400" /></a></div>Selanjutnya kita tinggal menunggu kedatangan obat dari resep yang kita tebus. Kita bisa melihat perkembangan dari proses pengirimannya di tautan yang telah diberikan, atau dengan memasukkan NIK ke alamat <a href="https://isoman.kemkes.go.id/periksa">https://isoman.kemkes.go.id/periksa</a><br /><p><span style="font-size: medium;"><b>6. Obat Datang.....</b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdIOz2dDX0EVKoNPouUHQUGr7LUAlPZzjazoGn698B4Fjkd1yicNXomOAOAUnCEuZWMF24d8ai7nDxeVEST2oia2Ry_1Ti2ezsjHjwzI4iRlOkR8zdLWpvg_ofCKPO4ncNOyVUKWGjhfGz5_c_4oiy7cOqK89uVTxHrMgTXUB86kJmKAUXgbyRo267=s1360" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1360" data-original-width="1088" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdIOz2dDX0EVKoNPouUHQUGr7LUAlPZzjazoGn698B4Fjkd1yicNXomOAOAUnCEuZWMF24d8ai7nDxeVEST2oia2Ry_1Ti2ezsjHjwzI4iRlOkR8zdLWpvg_ofCKPO4ncNOyVUKWGjhfGz5_c_4oiy7cOqK89uVTxHrMgTXUB86kJmKAUXgbyRo267=w320-h400" width="320" /></a></div><div><br /></div>Yeay... input pagi, ternyata siang harinya obat sudah mendarat di rumah saya, dikirim dari Kimia Farma terdekat dengan menggunakan layanan antar Si Cepat. Tapiiii, ternyata apa yang diresepkan berbeda dengan yang datang, Jadi kalo yang diresepkan ProveD3 dan Zegavit, tapi yang datang adalah paket A yang berisi multivitamin Bionicom Zinc. Ini karena paket gratis yang disediakan dari pemerintah memang sudah ditentukan multivitaminnya, tidak bergantung dari resep dokter. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Semoga sharing saya ini tidak berguna bagi teman-teman, yang artinya tidak perlu mencoba layanan telemedisin isoman ini :) Tetap jaga imunitas tubuh dengan makanan sehat dan olah raga teratur, termasuk selalu disiplin protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. <p> <br /></p></div></div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-44274358078897956342022-02-17T21:11:00.004+07:002022-02-17T21:15:36.722+07:00Data Digital Indonesia 2022<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgEBgyWtUybHOSJZBOTbbEmTpQo2oSbeduIMruvZa_unMjmNAZoYxwqWxnOhmZ9vKNg1gh3uXziALS0iFe0mt4BXff76IMTGtH73rIXD2OJ4Wo0vQD8olekP0Gl_PT-g9OYGUuwx5ULUECLxTdgeuhMlIElrsOIszj-9ctBl_iXlBzrMrSKuOsaI1Ua=s1920" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgEBgyWtUybHOSJZBOTbbEmTpQo2oSbeduIMruvZa_unMjmNAZoYxwqWxnOhmZ9vKNg1gh3uXziALS0iFe0mt4BXff76IMTGtH73rIXD2OJ4Wo0vQD8olekP0Gl_PT-g9OYGUuwx5ULUECLxTdgeuhMlIElrsOIszj-9ctBl_iXlBzrMrSKuOsaI1Ua=w640-h360" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Lihat laporan lengkapnya di sini:</div><div><br /></div><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="485" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/key/alNZnh4fXhkBjK" style="border-width: 1px; border: 1px solid #CCC; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="595"> </iframe> <div style="margin-bottom: 5px;"> <strong> <a href="//www.slideshare.net/DataReportal/digital-2022-indonesia-february-2022-v01" target="_blank" title="Digital 2022 Indonesia (February 2022) v01">Digital 2022 Indonesia (February 2022) v01</a> </strong> from <strong><a href="//www.slideshare.net/DataReportal" target="_blank">DataReportal</a></strong> </div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-45725230000279848822022-01-23T19:19:00.004+07:002022-02-02T08:31:19.615+07:00Family Trip Jogja Day 6 - Pulang Via Dieng dan Rest Area 260B<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjTtmNwB3vvqYuc8XmZbHp5l8ZnNQRQE0w91TLKep8kYPEbKcLd797Y02WIV7xXDr5OA_PKDDbv-lVoqwzssZUs4s_v2NYYOBtJRu4JJrFYQ5FqhZ1Qg6CVkFDXIxZUUF2Zrck0mGi_S6ZpNhgjlcUE9FPtpYIo9h8uRfavgUBuodtvaiUxl3TG8-d1=s3146" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2247" data-original-width="3146" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjTtmNwB3vvqYuc8XmZbHp5l8ZnNQRQE0w91TLKep8kYPEbKcLd797Y02WIV7xXDr5OA_PKDDbv-lVoqwzssZUs4s_v2NYYOBtJRu4JJrFYQ5FqhZ1Qg6CVkFDXIxZUUF2Zrck0mGi_S6ZpNhgjlcUE9FPtpYIo9h8uRfavgUBuodtvaiUxl3TG8-d1=w400-h286" width="400" /></a></div>Liburan telah usai... Saatnya pulang, tetapi kita mampir dulu deh ke kawasan Dieng. Nah di sinilah ada cerita menarik saat perjalanan pulang, gara-gara gak baca Google Maps dengan baik dan benar hahaha<p></p><h3 style="text-align: left;">Sarapan di Tahu Pojok Magelang</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgBjMOkcY4mJpqHwJ0mHNBLocDWX-B7nRgKEmEPRJ8IECQueIKF4LAKtTWQkizNgjDsLCEoZc7Wg0m8IA7hOl3RastPAygVk0EjuJiQThKz4VDMcGbhVVGyZm2olNN4mltEP_BY1PTgrAEOE3d_uLN_eIhuL3a40qwZ1LZis-2lb92jSKzeKJcvzzh0=s3324" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2493" data-original-width="3324" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgBjMOkcY4mJpqHwJ0mHNBLocDWX-B7nRgKEmEPRJ8IECQueIKF4LAKtTWQkizNgjDsLCEoZc7Wg0m8IA7hOl3RastPAygVk0EjuJiQThKz4VDMcGbhVVGyZm2olNN4mltEP_BY1PTgrAEOE3d_uLN_eIhuL3a40qwZ1LZis-2lb92jSKzeKJcvzzh0=w400-h300" width="400" /></a></div>Niatnya pengen sarapan di Soto Pak Mustofa, di kawasan Jombor-Jogja, tapi ternyata ada rombongan yang sedang sarapan juga di sana jadinya tempatnya penuh. Akhirnya kita melanjutkan perjalanan, dan berhenti sarapan di <b>Tahu Pojok - Magelang</b>. Potongan kupat dengan tahu goreng yang lembut, dibubuhi tauge dan diguyur bumbu kacang yang manis, Kupat Tahu Pojok ini juga dikenal menjadi kegemaran Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sekeluarga. <p></p><h3 style="text-align: left;">Makan Siang di Mie Ongklok Pak Muhadi Wonosobo</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi1FjOPv15u13HeZ7lKlsmJnWzcrdwU2CGZCcTWGhkO690Ky9nUccG7VtPw1KTy476I-k_ZUaGolbBlgPAgq_QS-vU-bHi7zkG3FzQgsljV20HbN6TFdmm-4yCR9ZF2uVGux3SY3FKlzKK-QBZIEFmZk-cWjDF6yHjbW8cvYX_bAfrXkS0YZSHfckCp=s4000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi1FjOPv15u13HeZ7lKlsmJnWzcrdwU2CGZCcTWGhkO690Ky9nUccG7VtPw1KTy476I-k_ZUaGolbBlgPAgq_QS-vU-bHi7zkG3FzQgsljV20HbN6TFdmm-4yCR9ZF2uVGux3SY3FKlzKK-QBZIEFmZk-cWjDF6yHjbW8cvYX_bAfrXkS0YZSHfckCp=w400-h300" width="400" /></a></div>Menempuh perjalanan kurang dari 2 jam dari Magelang, kita menginjakkan kaki ke Wonosobo. Belanja Carica menjadi kegiatan pertama begitu sampai di kota ini. Dan tentunya wajib hukumnya untuk menikmati Mie Ongklok, kuliner khas Wonosobo. <b>Mie Ongklok Pak Muhadi</b> jadi tempat makan kita siang ini. Semangkok mie dengan kol, diguyur kuah mie kental manis, khas mie ongklok. Dinikmati dengan sate ayam dan tempe kemul, nikmattt... Wonosobo merupakan kampung halaman ayah saya, jadi mie ongklok merupakan hidangan yang selalu saya nikmati setiap ada acara keluarga. Bahkan ibu saya pun jago loh bikin mie ongklok. Review Mie Ongklok Pak Muhadi bisa dibaca <b><a href="http://www.banyumurti.net/2022/02/kuliner-wonosobo-mie-ongklok-pak-muhadi.html">di sini</a></b>.<p></p><h3 style="text-align: left;">Kawah Sikidang dan Candi Arjuna - Dieng</h3><p>Selepas makan siang, kita lanjutkan perjalanan menuju Kawasan Wisata Dieng. Ada beberapa titik wisata di sana, tapi kita hanya mengunjugi dua tempat saja: Kawah Sikidang dan Candi Arjuna. Untuk masuk kawasan Dieng kita akan diminta membayar sebesar Rp 10ribu per orang. Setelah itu, kita harus merogoh kocek lagi Rp 20ribu yang bisa digunakan untuk masuk ke Kawah Sikidang dan Candi Arjuna sekaligus. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiQHRZxO-O1U3BETqqJ7eft2yjeHo9XqwfMetgMDhLv4tCoaftBe0k7Bd42PAB-pHHyWUPF658u0F3PE3hctmQmwoHSKov3wXfUAy3ZDgYSB3WuPuozC6ZqpP3Zog50kkY6GfD1SDfSjYQ8B5BX6HATqM0p_eKUPdNJzrGMIdvlNT8j8auneDA7_jl3=s1600" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiQHRZxO-O1U3BETqqJ7eft2yjeHo9XqwfMetgMDhLv4tCoaftBe0k7Bd42PAB-pHHyWUPF658u0F3PE3hctmQmwoHSKov3wXfUAy3ZDgYSB3WuPuozC6ZqpP3Zog50kkY6GfD1SDfSjYQ8B5BX6HATqM0p_eKUPdNJzrGMIdvlNT8j8auneDA7_jl3=w400-h320" width="400" /></a></div>Pertama, masuk ke Kawah Sikidang, suasana sudah cukup ramai karena kita tiba sudah tengah hari. Dengan jalan setapak buatan, kita lebih nyaman untuk menikmati suasana kawah ini, apalagi udara Dieng yang dingin, bikin gak capek. Tapiiiiii, jalur keluar yang dibuat melingkar-melingkar melewati kios-kios pedagang memang cukup menyita waktu dan tenaga juga. Sudah banyak review di google yang mengecam sistem jalan keluar yang memutar ini.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjEW3Wb-z7ICL1S9cQYUIUrdfHt1bIBnpetUSCk-nIcEi4VUvRxJGnFIrj0qROSkMk2rlomk5Ye2NUscIC7bT2EosELAZaFHXTlQiprdXLi5nLcfQxvXfH9wbSHJQT1uuQUXgTTIyOejVticv9oSz9cMGMqqus8BN1-CC6FwBr0aCGfnlpFOzm6zqR8=s4000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="4000" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjEW3Wb-z7ICL1S9cQYUIUrdfHt1bIBnpetUSCk-nIcEi4VUvRxJGnFIrj0qROSkMk2rlomk5Ye2NUscIC7bT2EosELAZaFHXTlQiprdXLi5nLcfQxvXfH9wbSHJQT1uuQUXgTTIyOejVticv9oSz9cMGMqqus8BN1-CC6FwBr0aCGfnlpFOzm6zqR8=w400-h225" width="400" /></a></div>Kawasan Candi Arjuna berjarak sekitar 1KM dari Kawah Sikidang, jadi memang harus naik mobil untuk menempuhnya. Candi Arjuna sebenarnya adalah komplek beberapa candi kecil. Sama seperti Kawah Sikidang, kawasan candi ini pun cukup ramai dengan pengunjung. Sekilas mengelilingi komplek candi dan mengambil foto (pastinya), tidak lama-lama, kita pun kembali ke mobil dan bersiap untuk melakukan perjalan pulang.<p></p><p>Dan disinilah keseruan lainnya menanti....</p><h3 style="text-align: left;">Clover Coffee Kembang Langit</h3><p>Di sinilah cerita perjalanan yang jadi pengalaman menarik buat kami sekeluarga. Kalo lihat Google Maps, perjalanan dari Dieng menuju Pintu Tol Pemalang-Batang tinggal mengikuti jalan ke arah utara. Tapi yang tidak saya ketahui adalah jalur ini ternyata melewati jalan kecil yang menembus perbukitan, hutan dengan kabut tebal, dan banyak jalanan berbatu yang tidak mulus. Sempat berpikir kesasar, ternyata memang inilah jalan yang harus dilewati. Lebih dari 1 jam perjalanan yang cukup menegangkan, sampai ketika tiba di kawasan Kembang Langit, kami menemukan kedai kopi yang estetik. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhr01xMDE5Ye00HdUtQQWJws3odt1U-bvLUHfwplwIdYhFQXNguhREX_D_s1YvQ28tSwtIv6i2ZvIImp1iCzipYRbnPF-cAbtO1dtY7n1-Q6TKzzOCN-lbNOsNBLB1ibgbSkOd57mogZef9AhlLFSxAhu2k2l2n-6Di-yAhPanvYW6adRuCqqPjIqzq=s2248" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="2248" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhr01xMDE5Ye00HdUtQQWJws3odt1U-bvLUHfwplwIdYhFQXNguhREX_D_s1YvQ28tSwtIv6i2ZvIImp1iCzipYRbnPF-cAbtO1dtY7n1-Q6TKzzOCN-lbNOsNBLB1ibgbSkOd57mogZef9AhlLFSxAhu2k2l2n-6Di-yAhPanvYW6adRuCqqPjIqzq=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEioz7V9aibxlTVuTd3tYG45o0xHkQTyq5PBl3_46XTQaYoRI_NfbddcDkS3S_zslGVgA_CL2he8mhxA-kZwkREMjnPVUQNBsvCT3xjafQsILNpHB55NJbz7wHRShz4zCzsP_rZ2W3sM6rdOX9jJAfkb6TSLH5IIYYe6uDmkhTqInG_VtyYc2DMYE7zQ=s2325" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1661" data-original-width="2325" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEioz7V9aibxlTVuTd3tYG45o0xHkQTyq5PBl3_46XTQaYoRI_NfbddcDkS3S_zslGVgA_CL2he8mhxA-kZwkREMjnPVUQNBsvCT3xjafQsILNpHB55NJbz7wHRShz4zCzsP_rZ2W3sM6rdOX9jJAfkb6TSLH5IIYYe6uDmkhTqInG_VtyYc2DMYE7zQ=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEheiQHB9sVJc1XLcrExWL6WaT0zRewnoTjyUVi8LOpYijOWTH5SglxkSMg1GwTZuAUENPX9fIlC_T0gukE7zpFK_dkHP-v3SX7elsdX1qurJ7NqtP7wX6n6cHm4H1AKpYnEX_WyjBgijOgafQ-QuGDolxDB-bdfEl87M6YKKfpzLirSk3EuIGV_jVVS=s1836" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1312" data-original-width="1836" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEheiQHB9sVJc1XLcrExWL6WaT0zRewnoTjyUVi8LOpYijOWTH5SglxkSMg1GwTZuAUENPX9fIlC_T0gukE7zpFK_dkHP-v3SX7elsdX1qurJ7NqtP7wX6n6cHm4H1AKpYnEX_WyjBgijOgafQ-QuGDolxDB-bdfEl87M6YKKfpzLirSk3EuIGV_jVVS=s320" width="320" /></a></div><br />Bagai menemukan oase di tengah gurun, kita langsung berhenti dan beristirahat di kedai kopi ini. <b>Clover Coffee Kembang Langit</b>, nama tempat ini, tidak hanya menyajikan aneka kopi dan minuman lainnya, kedai ini juga menyediakan aneka makanan dan kudapan. Cheese Omelet nya enak banget, juga pisang goreng dan tahu aci nya. Kopinya juga lajak diberi djempol, mau kopi susu atau single origin-nya enak dan bikin seger. Benar-benar oase, dan me-recharge tenaga dan mental sopir yang sempat tegang di perjalanan tadi....<p></p><h3 style="text-align: left;">Rest Area KM 260B</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEht7EfCppoKsRgFDDz2JEbtNdslGuPt-6W29vf879kn5euUdS1J1ojNXIerLFc8VtXSDSkAcgP69l_YWUVmwhyHqb-3owk9yCTBnMJE8CNT1bODBn20o8QqXbN3tDTR-JCGVA9D5qoQ6vYjU8NG1_bo7JpAIYsmaoyGzT3UvB74-Fh14SmZvdoJUjVn=s4000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEht7EfCppoKsRgFDDz2JEbtNdslGuPt-6W29vf879kn5euUdS1J1ojNXIerLFc8VtXSDSkAcgP69l_YWUVmwhyHqb-3owk9yCTBnMJE8CNT1bODBn20o8QqXbN3tDTR-JCGVA9D5qoQ6vYjU8NG1_bo7JpAIYsmaoyGzT3UvB74-Fh14SmZvdoJUjVn=w400-h300" width="400" /></a></div>Ini adalah post pemberhentian kita terakhir. <b>Rest Area 260B</b> di ruas jalan Tol Pejagan-Pemalang ini terkenal karena dibangun di bekas pabrik gula yang beroperasi sejak zaman Belanda. Berdasarkan catatan sejarah yang menempel di salah satu dindingnya, Pabrik Gula Banjaratma ini didirikan di tahun 1908 oleh sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Pabrik ini berhenti beroperasi pada tahun 1997 karena tidak lagi sanggup menanggung beban operasional yang lebih besar dibanding keuntungan yang didapat. Masjid bersih dengan konsep terbuka, juga menjadi daya tarik tempat ini<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiMNNEw1FbxQ6dY0wgLrnjmhAgMqr-Uv9MQK-w3iYOVLpQyzqv6WCnT9qGJqc-IPVXESDEXdaKE3x3IXu51FKIQOObaj9sO8YxBjF0q0SEvKUa5nRu9rar-yAT28kboca9qFem4mAtP_kD9KGJBzLLoBC8JLbhbRf9zZy-EkomXWrxANneyeVaV24xD=s4000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiMNNEw1FbxQ6dY0wgLrnjmhAgMqr-Uv9MQK-w3iYOVLpQyzqv6WCnT9qGJqc-IPVXESDEXdaKE3x3IXu51FKIQOObaj9sO8YxBjF0q0SEvKUa5nRu9rar-yAT28kboca9qFem4mAtP_kD9KGJBzLLoBC8JLbhbRf9zZy-EkomXWrxANneyeVaV24xD=w400-h300" width="400" /></a></div>Di dalam bangunan ini kita bisa beristirahat sambil bersantap di beberapa kedai makanan yang ada, atau membeli oleh-oleh dari kota-kota sekitar tempat ini, seperti Telur Asin Brebes, Wingko Babat Semarang, Sirup Jeniper Kuningan, Bakpia Jogja dan sebagainya. Ssssttt, cerita punya cerita, konon kawasan bekas pabrik gula ini cukup angker dan banyak cerita penampakan mahluk halus. Tapi setelah semakin ramainya rest area ini, kejadian penampakan atau kesurupan yang cukup sering terjadi ketika tempat ini baru buka, sudah semakin jarang bahkan tidak ada lagi<p></p><p><br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjwlrhG13y9q3SbERLDlcQrtCuHNTVLdUXEW0MgsdVGmYuUvJRISvA78h2U1Yrbb6w71YJasaY4kCYI2q6dPMKrJX8lcbgyzqBEBtb76VzTkncLUvoRVr6XZj3ZwdXxdpGJCydr2czRhzAZ15p9Ujb2c2Z4bNKbnO2OyCrywj0LLnix3Du7DU2QXNpF=s2560" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="2560" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjwlrhG13y9q3SbERLDlcQrtCuHNTVLdUXEW0MgsdVGmYuUvJRISvA78h2U1Yrbb6w71YJasaY4kCYI2q6dPMKrJX8lcbgyzqBEBtb76VzTkncLUvoRVr6XZj3ZwdXxdpGJCydr2czRhzAZ15p9Ujb2c2Z4bNKbnO2OyCrywj0LLnix3Du7DU2QXNpF=w400-h225" width="400" /></a></div>That's it... itulah catatan perjalanan keluarga kami berlibur di Jogja selama 6 hari. Rasa syukur hanya bisa kami panjatkan kepada Allah SWT karena telah memberikan ridho-Nya buat kami sekeluarga bisa menikmati liburan yang berkualitas ini. Dan semoga catatan perjalanan kami ini, bisa memberikan inspirasi buat teman-teman semua. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya...<p></p><p><br /></p>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-47498023990285168642022-01-18T21:30:00.004+07:002022-01-23T20:39:32.940+07:00Family Trip Jogja Day 5 - Keraton & Skuter Nanggulan <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjwQSa3jTli9WEOA5DhcIXXfcc7mYuZdpU8XKyDBFJyEd5m_p68xu8pUZDQH1lOX17CO0LzGhoHAw8FFc8jCUD1zDhQuLu3hUqFWFXluJIXggZ2YCeuis7b65WCE-MF-iRTBet-tg452PTQrne1A5BCx6you1GuRu7e8-rgdPAPMqShyodeNSQEzU57=s2405" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2405" data-original-width="2268" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjwQSa3jTli9WEOA5DhcIXXfcc7mYuZdpU8XKyDBFJyEd5m_p68xu8pUZDQH1lOX17CO0LzGhoHAw8FFc8jCUD1zDhQuLu3hUqFWFXluJIXggZ2YCeuis7b65WCE-MF-iRTBet-tg452PTQrne1A5BCx6you1GuRu7e8-rgdPAPMqShyodeNSQEzU57=w378-h400" width="378" /></a></div>Extended Day.... Hari bonus ini kita pengen lebih santai dari hari-hari sebelumnya. Gak usah bangun terlalu pagi dan nyempetin tidur siang hahaha<p></p><h4 style="text-align: left;">Sarapan di Soto Kadipiro</h4><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi3AA7zxKV_3nk194LWjoipDmCjG5yOkYpEZI3QVDJkS3ZxPvezDdWEBGvsSWmF31dxqhk2-ovYKDalnx5yKHXi51vgQGSu0lsYf5OxNBScLLTwcaOQIzcvBizXXr4Fq2VuYkev9drRKujFEg6O2qbPKJOAucecNVNfrnZHmiyhKKoDLPFuLOnp0gTA=s3596" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2697" data-original-width="3596" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi3AA7zxKV_3nk194LWjoipDmCjG5yOkYpEZI3QVDJkS3ZxPvezDdWEBGvsSWmF31dxqhk2-ovYKDalnx5yKHXi51vgQGSu0lsYf5OxNBScLLTwcaOQIzcvBizXXr4Fq2VuYkev9drRKujFEg6O2qbPKJOAucecNVNfrnZHmiyhKKoDLPFuLOnp0gTA=w400-h300" width="400" /></a></div>Jam 8 lewat kita baru keluar hotel untuk menuju <b>Warung Soto Kadipiro </b>di kawasan Jl. Wates. Tapi di ruas jalan ini cukup banyak kedai dengan tajuk Soto Kadipiro, tapi yang paling awal berdiri konon adalah Warung Soto Kadipiro dengan bangunan sederhana dengan plang hijau dan tulisan berwarna kuning. Kondisi pada saat kami datang cukup ramai dengan meja terisi penuh, tapi tidak menunggu berapa lama ada satu meja yang dapat kami tempati. <p></p><p>Semangkuk soto ayam kampung dengan perkedel kentang di dalemnya, dalam kuah soto yang segar. Ayam goreng kuning, sate ayam, tempe dan tahu bacem bisa menjadi lauk tambahan. Sarapan berkualitas sih ini. Cek reviewnya di <b><a href="http://www.banyumurti.net/2022/01/kuliner-jogja-soto-kadipiro.html" target="_blank">sini</a></b></p><h4 style="text-align: left;">Keraton Yogyakarta</h4><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgoZx_GfU_okhIG00VT-cRXjOpzjYN4igvxfpUaOoMOz48UaTcwEm02C__iBb4VBVV9zPPRBilzVsvqteXcvOvziLkkKQzp7yt9Nx1sFWwPF5DHIE1zzZU9ic0ET0MBW7Kbm9Kcq_C9KpoI5CWCMEz0t2068Hd_9lcStZaXGEoPTWFgyFstwAZNM1cd=s3196" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2261" data-original-width="3196" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgoZx_GfU_okhIG00VT-cRXjOpzjYN4igvxfpUaOoMOz48UaTcwEm02C__iBb4VBVV9zPPRBilzVsvqteXcvOvziLkkKQzp7yt9Nx1sFWwPF5DHIE1zzZU9ic0ET0MBW7Kbm9Kcq_C9KpoI5CWCMEz0t2068Hd_9lcStZaXGEoPTWFgyFstwAZNM1cd=w400-h283" width="400" /></a></div>Setelah sarapan kita meluncur ke <b>Keraton Yogyakarta</b>. Kali ini gak salah lagi, kita parkir di kawasan Alun-Alun Utara, kemudian ada petunjuk jalan menuju keraton melewati jalan kecil pemukiman. Sekitar 300 meter berjalan, kita akan masuk ke pintu masuk keraton. Untuk masuk kawasan keraton ini kita harus membeli tiket terlebih dahulu Rp 5000/orang dan kita akan diminta untuk didampingi satu orang pemandu untuk menelusuri kawasan keraton ini. Tidak dipatok tipnya, sukarela saja.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj8w4AjhcDbTHfMc16ms4pNIES2wmSaHk55rv9fiTP-LFK6FtZsF8XlS_-ZeYFUoF45FUalWChSF4S6DPE35PLnhPiTelNmIbuMJ8ZM7h53xefAsZd5Wd_PMif0Pt1mvZF267FgRtrBoNB6-uYAE__BONpoU-83XebF1uolBX79Ecy23PsUVla3E_TU=s3179" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2247" data-original-width="3179" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj8w4AjhcDbTHfMc16ms4pNIES2wmSaHk55rv9fiTP-LFK6FtZsF8XlS_-ZeYFUoF45FUalWChSF4S6DPE35PLnhPiTelNmIbuMJ8ZM7h53xefAsZd5Wd_PMif0Pt1mvZF267FgRtrBoNB6-uYAE__BONpoU-83XebF1uolBX79Ecy23PsUVla3E_TU=w400-h283" width="400" /></a></div>Beberapa bagian keraton kita kunjungi sembari mendapat keterangan dari sang pemandu. Tampak pula beberapa abdi dalem tengah berkumpul ataupun duduk bersimpuh di titik-titik tertentu. Di dalam kompleksi ini pun terdapat Museum Hamengku Buwono IX yang menyimpan cerita kehidupan sang sultan semenjak kecil sampai akhir hayatnya<p></p><p>Selepas dari Keraton, kita kembali ke hotel untuk beristirahat. Eh mampir dulu ke Original Gelato sih buat bandingin dengan Tempo Gelato :)</p><h4 style="text-align: left;">Maen Skuter di Nanggulan</h4><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhkh55oE-Rlrfo-UW2H08j4Vt2UT4bUAe_fUGdhkPH-L7B5cqXOGHIO5Wen14BIo_lyqZkHwtU4pOVnPPWB-4PaL7t0Q8lDNMXorc3saA4qKwwl6jgxzSE2vqtAjX9XHoFQ6Ddf_Xp-qWoO4sxotfr2GNIWfYxxE5eS_Gyj2J4RiTkl1pkKrrAMfUee=s2248" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="2248" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhkh55oE-Rlrfo-UW2H08j4Vt2UT4bUAe_fUGdhkPH-L7B5cqXOGHIO5Wen14BIo_lyqZkHwtU4pOVnPPWB-4PaL7t0Q8lDNMXorc3saA4qKwwl6jgxzSE2vqtAjX9XHoFQ6Ddf_Xp-qWoO4sxotfr2GNIWfYxxE5eS_Gyj2J4RiTkl1pkKrrAMfUee=w211-h211" width="211" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhBigpI6fxFkQiKGHeGZiQOKyBA4Z7GMxjuLsSdjAtOV_GGjth7TzNLlIG3XzmED-wMc5ta1MUGHccadpqg4JI3JYcEgVhANfTL-pBvkpX_b0q4Cwkzwol0qnQMbt_dxWlBuXM6L2w4m6-qUGVBHah79ity30OxFBhNGXl5xBLIjjudjzhrmkBXlzDe=s2268" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2268" data-original-width="2268" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhBigpI6fxFkQiKGHeGZiQOKyBA4Z7GMxjuLsSdjAtOV_GGjth7TzNLlIG3XzmED-wMc5ta1MUGHccadpqg4JI3JYcEgVhANfTL-pBvkpX_b0q4Cwkzwol0qnQMbt_dxWlBuXM6L2w4m6-qUGVBHah79ity30OxFBhNGXl5xBLIjjudjzhrmkBXlzDe=w208-h208" width="208" /></a></div>Menjelang sore kita bergerak ke Resto Geblek Pari di kawasan Nanggulan yang berjarak sekitar 1 jam dari hotel. Buat apa? Pengen coba maen skuter di tengah pesawahan. Kayaknya asik aja gitu. Dapat info dari akun IG-nya <b><a href="https://www.instagram.com/nanggulan.skuter/" target="_blank">Nanggulan Skuter</a>,</b> kita sempat menelpon dulu untuk memastikan ketersediaan skuter, dan ternyata sore itu cukup penuh. Tapi beruntung kita masih bisa mendapat 4 skuter terakhir ketika kita datang sekitar pukul 17.15. <p></p><p>Dengan harga sewa Rp 40ribu / jam, kita bisa berkeliling di sekitar kawasan pesawahan di sekitar resto dengan menggungakan skuter elektrik. Dengan latar belakang mentari terbenam dan persawahan, atraksi ini selain mengasikkan juga content-able banget sih. Recommended dan anak-anak juga senang di sini.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="343" src="https://www.youtube.com/embed/scHCW7riv30" width="320" youtube-src-id="scHCW7riv30"></iframe></div><br /><p>Pulang-pulang ada yang pengen mampir ke Gramedia dulu ^_^ Dan karena sudah malam, makannya di Sate Kambing Samirono yang berada tidak jauh dari hotel</p><p>Sampai kamar langsung packing, supaya besok pulang gak ribet lagi </p><p><br /></p>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-84585739790344282722022-01-18T18:14:00.008+07:002022-01-23T20:38:02.462+07:00Family Trip Jogja Day 4 - Gereja Ayam, Svargabumi & Borobudur<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZBMuOjQDwAcxWgfMrFDGWxMPfjdRxM6rWbQtAmSpJB8zKqKJzlg2B9JaCfX8I5DLKZ51cYbaDpgGfTWLEzYRpaiR-ptUMHLD-Z1toIPGe8zhe_x5EA5fLlQT_1z3iwjCVJS8Py8A8wLgQLB7Dc5iMYYkFEs0pl-JCcC-wOnCyN5dZlANlIe2iaBlW=s1836" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1469" data-original-width="1836" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZBMuOjQDwAcxWgfMrFDGWxMPfjdRxM6rWbQtAmSpJB8zKqKJzlg2B9JaCfX8I5DLKZ51cYbaDpgGfTWLEzYRpaiR-ptUMHLD-Z1toIPGe8zhe_x5EA5fLlQT_1z3iwjCVJS8Py8A8wLgQLB7Dc5iMYYkFEs0pl-JCcC-wOnCyN5dZlANlIe2iaBlW=w640-h512" width="640" /></a></div>Gak cuma ke Borobudur, hari ini juga kita merencanakan untuk mencoba salah satu atraksi wisata yang terbilang baru di kawasan Borobudur: VW Tour. Kita bisa memilih berkeliling kawasan Borobudur sambil menikmati alam pedesaan menggunakan VW Safari. Kawasan Borobudur ini berada di Kabupaten Magelang, dengan jarak tempuh sekitar 1 jam dari hotel tempat saya menginap.<p></p><h3 style="text-align: left;">VW Tour Borobudur</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhLQQ-6Evg3L24YfhLPW29hjHkXjAjHxKMjdf-hUlbBUWe2xZiy_xyFvXcCKXBrZUfOCa5yRf4JGaKHF7j6YwiGmrDuOz3-RNEvEgjey6GpoLa6lo-UY0oTAkeK81boGlIsqvGOo3E2mdl5q5-2mFYBqYcuwkoQtg6-FhrCx1UY8g96kD-NdWW1pKR7=s2887" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2062" data-original-width="2887" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhLQQ-6Evg3L24YfhLPW29hjHkXjAjHxKMjdf-hUlbBUWe2xZiy_xyFvXcCKXBrZUfOCa5yRf4JGaKHF7j6YwiGmrDuOz3-RNEvEgjey6GpoLa6lo-UY0oTAkeK81boGlIsqvGOo3E2mdl5q5-2mFYBqYcuwkoQtg6-FhrCx1UY8g96kD-NdWW1pKR7=w400-h286" width="400" /></a></div><br />Sama halnya dengan Lava Merapi Tour, penyedia layanan VW Tour di kawasan Borobudur ini juga banyak. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk memilih salah satu diantaranya yaitu <a href="https://vwtourborobudur.id/" target="_blank">VW Tour Borobudur</a> . Di sini kita bisa memilih paket wisata yang ditawarkan, dengan berbagai macam harga, bergantung durasi dan titik objek wisata yang akan dikunjungi.<p></p><p>Saya sendiri memilih paket yang Short dengan durasi 2,5 jam dan mengunjungi dua titik wisata yaitu Gereja Ayam dan Svargabumi, sembari jalan-jalan mengelilingi desa di kawasan Borobudur</p><h3 style="text-align: left;">Bukit Rhema (Gereja Ayam)</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiU131byDMx3qqzDmFCdz8uJgOeCrnhE-SUkeIALrDyJvrmWlRu9YHuCaFM621Dx6ovw6FWK4mU1gpXMA50COklquNs-O0q0HHgAt9ajUFEiZ64l4xz4MGA3knNsE8QvuCM58Wwgm88PPw7O3HCx4TWU3DdJ6n0QZmTrMR8kPxntSozdj1pjRx0w656=s1739" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1738" data-original-width="1739" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiU131byDMx3qqzDmFCdz8uJgOeCrnhE-SUkeIALrDyJvrmWlRu9YHuCaFM621Dx6ovw6FWK4mU1gpXMA50COklquNs-O0q0HHgAt9ajUFEiZ64l4xz4MGA3knNsE8QvuCM58Wwgm88PPw7O3HCx4TWU3DdJ6n0QZmTrMR8kPxntSozdj1pjRx0w656=w400-h400" width="400" /></a></div><br />Dikenal dengan nama<b> Gereja Ayam</b>, ternyata bangunan ini bukanlah gereja dan juga bukan berbentuk ayam. Bangunan ini sebenarnya adalah Rumah Doa lintas agama yang dibangun oleh Pak Daniel Alamsyah di tahun 1992, yang membangun gedung ini atas dasar mimpi yang dia dapat. Berbentuk Burung Merpati bermahkota, bentuk bangunan ini sering dianggap sebagai ayam karena mahkotanya menyerupai jengger ayam. Dan karena dibangun oleh seseorang yang beragama kristen, banyak yang menganggap ini adalah sebuah gereja, padahal nama resminya adalah <b>Bukit Rhema</b><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg0racHDQg3hWs0gwSoDHg8R_c-yugShCuPk5mZ53fkzV-8OHWKZOYSmgi7YUOcrdZXsUUCG78xC5YOqKb9GbvLJIRIEmwK1A3jdUW0cTaEbcN37WZn4yXgviTJN6YFLTbAAeCZ1YOxc5Ms0IVbdPtF_KEhQq-RPJSy-O7I3Vq0LsJ2kdDE4WfDImOT=s4224" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2376" data-original-width="4224" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg0racHDQg3hWs0gwSoDHg8R_c-yugShCuPk5mZ53fkzV-8OHWKZOYSmgi7YUOcrdZXsUUCG78xC5YOqKb9GbvLJIRIEmwK1A3jdUW0cTaEbcN37WZn4yXgviTJN6YFLTbAAeCZ1YOxc5Ms0IVbdPtF_KEhQq-RPJSy-O7I3Vq0LsJ2kdDE4WfDImOT=w400-h225" width="400" /></a></div>Di dalam bangunan ini ada beberapa ruang doa yang bisa dugunakan oleh umat dari agama apapun. Dan yang paling menarik tentunya puncak gedung Bukit Rhema ini yang kita bisa melihat pemandangan 360derajat di kawasan Borobudur. <p></p><p>Harga tiket masuknya sebesar Rp 25ribu, plus 15ribu jika akan menggunakan Jeep untuk naik turun ke kawasan gedung ini. Ya, kawasan Bukit Rhema ini memang harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh sekitar 250m dan menanjak, jadi untuk menghemat tenaga, kita bisa memilih naik turun dengan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pihak pengelola. Oh ya, harga 25ribu ini sudah termasuk snack singkong goreng yang enak, yang bisa dinikmati di cafe yang berlokasi di bagian ekor Bukit Rhema sambil menikmati pemandangan. Jadi kalau malas naik ke puncak bangunannya, nongkrong di cafenya juga oke koq</p><h3 style="text-align: left;">Svargabumi</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjBcGhOUQU17xxvcQOp0pWlGl3Zi3Z_sQI5bzlNmF-EP7DYN5EE1rjTh61B8C2jgwHq4wLPMsK0veX5Rqc5M5PEPt3RCJCpT_8pNTuC4jPStvMmwUj6SCNr4uX-_j9DqV8iD04sAPf4qIKnqnBIS6oyphHue7tOdLPjQN7iYKXkbqVQgbnnwrxDEg8o=s1771" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1417" data-original-width="1771" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjBcGhOUQU17xxvcQOp0pWlGl3Zi3Z_sQI5bzlNmF-EP7DYN5EE1rjTh61B8C2jgwHq4wLPMsK0veX5Rqc5M5PEPt3RCJCpT_8pNTuC4jPStvMmwUj6SCNr4uX-_j9DqV8iD04sAPf4qIKnqnBIS6oyphHue7tOdLPjQN7iYKXkbqVQgbnnwrxDEg8o=w400-h320" width="400" /></a></div>Selepas dari Bukit Rhema, kita melanjutkan perjalanan ke <b>Svargabumi</b>. Sebuah pesawahan yang disulap menjadi tempat foto yang instagramable. Jalan setapak dibangun dari kayu-kayu di atas pematang sawah dengan dilengkapi beberapa titik berfoto yang memang dirancang ciamik oleh pengelolanya. <p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjr6fGwnVACUcKEmlbEZMGTWvGvUdpGZOjTmFepohD3_pj6t5bhUfOrPeiNXuNNG9IZXuucH_NMGvKdkpas0AOZ8ml7M4FXRp7nY7ViODjarHMRHAIQ0-Etw3tP5uDXffyjrLIsfAgbc2JJOV38coUz0mSscWKkV_4Y7NsaBBpVGRcx6zV3fpzyiAn_=s2248" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="2248" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjr6fGwnVACUcKEmlbEZMGTWvGvUdpGZOjTmFepohD3_pj6t5bhUfOrPeiNXuNNG9IZXuucH_NMGvKdkpas0AOZ8ml7M4FXRp7nY7ViODjarHMRHAIQ0-Etw3tP5uDXffyjrLIsfAgbc2JJOV38coUz0mSscWKkV_4Y7NsaBBpVGRcx6zV3fpzyiAn_=w232-h232" width="232" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg4BY5gQplBZ9ajWtZv5eRTv_fB7makr9qi1WiaGsqGPA4zIFazs2bE9JXuwbEk5w60krPzf57lYJSXXohmrbf8gupeY1Ey5YFSNpCN_GQC7ZSm4JnFP4HxxQ_i5SmorZhidYE5h7qpi5b066qbpWhRg7cVxTZIawZnPPnC3v3SgbUC6NHhFzcZ2e9v=s2248" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="2248" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg4BY5gQplBZ9ajWtZv5eRTv_fB7makr9qi1WiaGsqGPA4zIFazs2bE9JXuwbEk5w60krPzf57lYJSXXohmrbf8gupeY1Ey5YFSNpCN_GQC7ZSm4JnFP4HxxQ_i5SmorZhidYE5h7qpi5b066qbpWhRg7cVxTZIawZnPPnC3v3SgbUC6NHhFzcZ2e9v=w227-h227" width="227" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Dengan harga tiket 30ribu/orang kita bisa berfoto di lebih dari 20 titik di tempat ini. Memang cukup jeli pengelola tempat ini yang melihat kesempatan bahwa sekarang semua orang berbondong-bondong ke suatu tempat itu demi konten di medsos :)<p></p><h3 style="text-align: left;">Candi Borobudur</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiK2vnbOdfHrJT11CuUTHrQ1fddDt6Lx2_4eg8WK1xueHo9_tlzxwkS-QhUr0gJQ7J6jQ6J0CtRRHDw-KZFIZ-yts2iAfeQjSCTyc365waGZX4OLf0dNEy4bCckr3phrNsPfmgYXDm6VyuhowfYcp621Uk6kwmw_G_8IuwLgZfYC-KRm3-396GqNL1B=s4000" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="4000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiK2vnbOdfHrJT11CuUTHrQ1fddDt6Lx2_4eg8WK1xueHo9_tlzxwkS-QhUr0gJQ7J6jQ6J0CtRRHDw-KZFIZ-yts2iAfeQjSCTyc365waGZX4OLf0dNEy4bCckr3phrNsPfmgYXDm6VyuhowfYcp621Uk6kwmw_G_8IuwLgZfYC-KRm3-396GqNL1B=w640-h360" width="640" /></a></div>Nah ini destinasi wajib pastinya, apalagi buat anak-anak saya yang belum pernah mengunjungi candi ini sejak kecil. <b>Candi Borobudur</b> merupkan candi yang didirikan pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra pada Kerajaan Mataram Kuno dan merupakan candi Buddha yang terbesar di dunia, dengan ukuran tapak candi sebesar 123x123 meter persegi<p></p><p>Suasananya sendiri saat saya datang cukup ramai, mungkin karena sudah siang ya. Sama ketika ke Prambanan pagi hari relatif masih sepi, tapi begitu pulang tampak banyak orang mulai berdatangan, terlihat di pintu masuk. Jadi disarankan memang mengunjungi Borobudur ini di pagi hari biar tidak terlalu ramai dan udara juga tidak terlalu terik.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhJIuxoYBCix4V3zjfMl9pxvftXhua28dP-LDiaOZYmY0aqbpeRuaYYYF0t80JZA60KoG7H8irvryP2qO5T86Pv6Bisgq_JxRojrDF9wanzxDmAAWDI_fB_FY7wLm-dea0IXXu9VeEBHtOHCJ75ni6nBKwqkDHeahchQvaQ5ow-Cs7dHJ1bUtjR18GY=s3146" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2247" data-original-width="3146" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhJIuxoYBCix4V3zjfMl9pxvftXhua28dP-LDiaOZYmY0aqbpeRuaYYYF0t80JZA60KoG7H8irvryP2qO5T86Pv6Bisgq_JxRojrDF9wanzxDmAAWDI_fB_FY7wLm-dea0IXXu9VeEBHtOHCJ75ni6nBKwqkDHeahchQvaQ5ow-Cs7dHJ1bUtjR18GY=w400-h286" width="400" /></a></div>Tapi walau ramai, kita tidak sampai mengantri kok. Langsung membeli tiket masuk sebesar Rp 50rb/orang kita langsung bisa masuk ke kompleks Candi Borobudur ini. Kita pun bisa minta ditemani oleh pemandu wisata yang akan memberikan penjelasan tentang sejarah candi termasuk jadi tukang foto :) Biaya pemandu ini dipatok sebesar Rp 100rb per rombongan. <p></p><p>Karena sudah siang hari kita pun tidak berlama-lama di kawasan Candi Borobudur ini. Selain karena panas, energi pun sudah banyak terkuras</p><h3 style="text-align: left;">Makan Siang di Jejamuran</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg777Sg5lzr9NQNCsuGoGBgANQSSmNX5RcDWyWdBxfZhVaIwsuFAO82LkSW8T_ggEhbAXIXyQfub_LvQIweX6JX3LUgdOETtozmzRRyCxHWgPNT2RdQetWNRkXrgPRfBKYTw0fEUEdmtSYFYy_fz6iQsyvcBqFCmMY3PbnLZkyeEJTvsyh_UJPlh9p5=s4000" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg777Sg5lzr9NQNCsuGoGBgANQSSmNX5RcDWyWdBxfZhVaIwsuFAO82LkSW8T_ggEhbAXIXyQfub_LvQIweX6JX3LUgdOETtozmzRRyCxHWgPNT2RdQetWNRkXrgPRfBKYTw0fEUEdmtSYFYy_fz6iQsyvcBqFCmMY3PbnLZkyeEJTvsyh_UJPlh9p5=w400-h300" width="400" /></a></div>Untuk makan siang, kita mampir ke resto Jejamuran, yang berada dalam lintasan jalur pulang kembali ke Yogya. Resto yang terkenal dengan aneka menu hidangan yang berasal dari berbagai jenis jamur ini memang menarik untuk dikunjungi. Sop Jamur, Rendang Jamur, Sate Jamur, Jamur Cabai Hijau, Jamur Crispy dan sebagainya langsung kita pesan sebagai hidangan makan siang kita kali ini. <p></p><p>Raga terasa lelah, sementara jiwa masih terpaut di kota ini. Akhirnya kita memutuskan untuk extend alias memperpanjang kunjungan kita di Yogyakarta ini selama 1 hari. Biar puas lah....</p><p><br /></p>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-75006696249417970922022-01-18T16:30:00.010+07:002022-01-23T20:34:50.572+07:00Family Trip Jogja Day 3 - Lava Tour Merapi & Taman Sari<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgR3GT-Uj_Sy8gdhTgZn2I0EYzm07tYVNRElQ_CyZiY30G-yDFmwps8Yo4XG0BZIUcPDvFz0u1PIldcB7w4s2C4AYhuhUwnAsuiXvVXS3iriF_gG_zeCYsS3CPEM4X4Siy0IQ0EaqJdha0YURmhVyw0B-WSaYqs1WDPlEujywozekYVkU-KxGLZ7pQX=s1599" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgR3GT-Uj_Sy8gdhTgZn2I0EYzm07tYVNRElQ_CyZiY30G-yDFmwps8Yo4XG0BZIUcPDvFz0u1PIldcB7w4s2C4AYhuhUwnAsuiXvVXS3iriF_gG_zeCYsS3CPEM4X4Siy0IQ0EaqJdha0YURmhVyw0B-WSaYqs1WDPlEujywozekYVkU-KxGLZ7pQX=w640-h360" width="640" /></a></div>Hari ini mau coba Lava Tour Merapi, sebuah atraksi wisata yang relatif baru di kaki Gunung Merapi, yang kayaknya seru deh. <p></p><h3 style="text-align: left;">Jeep Lava Tour Merapi</h3><p>Coba googling, lihat-lihat IG dan sebagainya, akhirnya saya memutuskan untuk memillih layanan JTM Adventure untuk atraksi Lava Tour Merapi ini. Menurut cerita, ada sekitar 30 operator dan lebih dari 1000 armada yang siap melayani buat wisata ini, dengan berbagai macam pilihan paket tour. Saya sendiri pilih paket II seharga Rp 450rb, untuk wisata selama sekitar 2,5jam dengan mengunjungi beberapa titik yaitu:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li><b>Museum Mini Sisa Hartaku</b>: sebuah museum dari salah satu rumah warga yang terdampak letusan merapi 2010. Beberapa sisa barang yang tersisa dipajang di tempat ini sebagai saksi bisu kejadian tersebut. Selain itu foto dokumentasi beberapa kejadian saat letusan juga dipajang ditempat ini.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiucm-xrHJsDtI0oulSVvh81-PQostr_vfcVv2-Gh6WzYo_It3heRgIjPvtEOp_uLETmIDblYPoctloYD52abZbL9Zjt0sOdVXS7d-BeviBVqt4t_AWk_rpzpYH9SLoWuJDDbcFXJFFmNyYGIbYDjD5c1PxnoAv2xFPrg7nerBEs1n6gBHQ2gA16bH0=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="610" data-original-width="1000" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiucm-xrHJsDtI0oulSVvh81-PQostr_vfcVv2-Gh6WzYo_It3heRgIjPvtEOp_uLETmIDblYPoctloYD52abZbL9Zjt0sOdVXS7d-BeviBVqt4t_AWk_rpzpYH9SLoWuJDDbcFXJFFmNyYGIbYDjD5c1PxnoAv2xFPrg7nerBEs1n6gBHQ2gA16bH0=w400-h244" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><br /></li><li><b>Batu Alien:</b> sebenarnya ini batu alam biasa yang mirip dengan wajah alien. Beberapa spot foto juga bisa digunakan di tempat yang menghadap lembah kaki gunung ini, termasuk bisa foto bareng burung hantu juga<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjv8piimQSVrplUW33uPdknoYAH7eMrHARSpE5AFSm02EIrCee47KnjPWE74BtmeStWbgtNvnio9w0kKv0XtR1xvFYvc_ZvjKGS-atQYTVd86NTLVNGbPBd5xrovNiJX7gCUzvjmt3z6fatDwqiSp1i6-TsPS-5iUWpWSo85QKgSWOHJXRSR69DNRzz=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjv8piimQSVrplUW33uPdknoYAH7eMrHARSpE5AFSm02EIrCee47KnjPWE74BtmeStWbgtNvnio9w0kKv0XtR1xvFYvc_ZvjKGS-atQYTVd86NTLVNGbPBd5xrovNiJX7gCUzvjmt3z6fatDwqiSp1i6-TsPS-5iUWpWSo85QKgSWOHJXRSR69DNRzz=w400-h300" width="400" /></a></div><br /></li><li><b>Bunker Kaliadem</b>: ini adalah bunker yang awalnya akan digunakan untuk tempat menyelamatkan diri warga jika terjadi letusan merapi, akan tetapi pada letusan Merapi tahun 2006, bunker ini tidak bisa menyelamatkan dua anggota SAR yang tengah berlindung di sana. Saat ini bunker Kaliadem dijadikan salah satu spot wisata dalam Merapi Tour<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgvV1ZZqMI8JSsry3wsGlkqSJ0Q-NMh64Q2s7nXPuhF-MJg0F_jQ3UAEBqiGFihqrNgc1Bx-Q5Nx6JxNBwAvKvSLe62pkcPd9_JXCG-qC6CzMNnYlJAdkuLhgHHvEcrc_sapsClbGzn9sWt2LumfTYgVhebzhZp21SBUvyOY0AI3reTWYMoNpKqoQ7L=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1000" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgvV1ZZqMI8JSsry3wsGlkqSJ0Q-NMh64Q2s7nXPuhF-MJg0F_jQ3UAEBqiGFihqrNgc1Bx-Q5Nx6JxNBwAvKvSLe62pkcPd9_JXCG-qC6CzMNnYlJAdkuLhgHHvEcrc_sapsClbGzn9sWt2LumfTYgVhebzhZp21SBUvyOY0AI3reTWYMoNpKqoQ7L=w400-h225" width="400" /></a></div><br /></li><li><b>Kali Kuning</b>: nah ini seru banget, jadi kita dibawa untuk "menerjang" sungai kecil. Dan kita dibawa beberapa putaran "menembus" aliran sungai kecil ini. Basah? Pastinya, tapi asli seru sih. Oh iya di tempat ini juga ada beberapa orang yang menawarkan jasa untuk pengambilan foto/video menggunakan hape kita. Biayanya sukarela. Dan waktu saya memberikan selembar uang 50ribuan, dia meminta menukar uang dengan yang lebih kecil. Padahal hasil foto dan videonya keren-keren loh.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhMZlGVqBAvBIci4KxTH8wB8Utk2ssc4qTw49IbBn3X5QmxgFkSIKie2NqrD9bgVYbLpat2GYVODSdPtwoevUkJWMWM76ZdZUIoPWcISlVV5fd4gaDZUQvgeUC9gGYtZElKTBOM0s_FWfZEBtyXrjnfTNkcUqEv2LDbLaaJzc6RLYuX0gtQjHA3Pkj7=s959" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="863" data-original-width="959" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhMZlGVqBAvBIci4KxTH8wB8Utk2ssc4qTw49IbBn3X5QmxgFkSIKie2NqrD9bgVYbLpat2GYVODSdPtwoevUkJWMWM76ZdZUIoPWcISlVV5fd4gaDZUQvgeUC9gGYtZElKTBOM0s_FWfZEBtyXrjnfTNkcUqEv2LDbLaaJzc6RLYuX0gtQjHA3Pkj7=s320" width="320" /></a></div></li></ul><p></p><p>Balik ke basecamp dalam kondisi basah kuyup dan sulit untuk berganti pakaian, akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke hotel dan skip Bhumi Merapi, yang disebut sebagai Santorini-nya Jogja, untuk memilih kembali ke Hotel</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="275" src="https://www.youtube.com/embed/1tpmGRQo7DU" width="453" youtube-src-id="1tpmGRQo7DU"></iframe></div><h3 style="text-align: left;">Taman Sari</h3><p>Selepas membersihkan diri di hotel. kita melanjutkan perjalanan ke <b>Taman Sari</b>. Rencananya mau ke Keraton Jogja tapi karena salah tempat parkir (di Jl. Rotowijayan) malah dibilang keraton tutup selama pandemi karena renovasi. Bener sih, tapi sebenarnya di bagian belakang (museum) masih buka, nanti saya akan cerita di Day 5 yah.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEinORYWUUMa0MxvpiO5B-aUdaAM0YmJzXY3Fwcm1YQ1GMJ8T4Xk8ti0KQfNnoiEMuHjzMl2gd5kitW3qOJOnQH7_vhYNDdKQceYbb4A0a67xvZrALTu74bUR7JejiNZaaHobhin5LWwp8lbk4sd96WjqnjVvwn0TP7w2fXgB-3uDga-ptSPBlxOnk71=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="627" data-original-width="1000" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEinORYWUUMa0MxvpiO5B-aUdaAM0YmJzXY3Fwcm1YQ1GMJ8T4Xk8ti0KQfNnoiEMuHjzMl2gd5kitW3qOJOnQH7_vhYNDdKQceYbb4A0a67xvZrALTu74bUR7JejiNZaaHobhin5LWwp8lbk4sd96WjqnjVvwn0TP7w2fXgB-3uDga-ptSPBlxOnk71=w400-h251" width="400" /></a></div>Nah akhirnya kita ke Taman Sari, yang dikenal sebagai tempat pemandian para putri (istri) raja. Dengan tiket 5000rupiah per orang, kita bisa memasuki kawasan Taman Sari ini yang sebenarnya sangat luas dan terdiri dari puluhan gedung, yang sebagian sudah beralih fungsi menjadi rumah abdi dalem. Ada satu tempat yang sayang sekali masih ditutup demi keamanan kesehatan, yaitu Sumur Gumuling yang foto-fotonya banyak digunakan para wisatawan dan cukup viral di medsos. <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh7lhtjiiM5kp00rKcVoM6Ud5U8JA-x7_gOLXhRUZF92l_6tOKY2fopHhguNPBKW9k0a6nwD7gFfdBlM0WBwMF7QosVshZLM3y-p-HG-il2BRGtURztURH8GsMLKLGmrYIz7hvv7kFnWIVzZ1FkRewXSlFaWTii2n5EkWLP8dBnKQSQ4OtkCl35tphe=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh7lhtjiiM5kp00rKcVoM6Ud5U8JA-x7_gOLXhRUZF92l_6tOKY2fopHhguNPBKW9k0a6nwD7gFfdBlM0WBwMF7QosVshZLM3y-p-HG-il2BRGtURztURH8GsMLKLGmrYIz7hvv7kFnWIVzZ1FkRewXSlFaWTii2n5EkWLP8dBnKQSQ4OtkCl35tphe=w400-h300" width="400" /></a></div><p>Ditemani seorang pemandu (yang tidak mematok biaya, sukarela saja) kita diajak berkeliling menyusuri kompleks Taman Sari, mulai dari gerbang utama, tempat pasiraman, kamar peristirahatan, dapur sampai dengan ruang yang dipakai Sultan untuk bertemu dengan Ratu Pantai Selatan. </p><p>Menyenangkan mendengar cerita tentang Taman Sari yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I ini, sayang memang bangunan tidak terawat karena dari Sultan HB III sampai Sultan HB VIII, bangunan ini tidak digunakan lagi dan tidak dirawat. Akan tetapi sejak ditetapkan sebagai salah satu objek wisata oleh Sultan HB X, kawasan ini kembali mulai ditata</p><h3 style="text-align: left;">Ayam Goreng Bu Tini & Rujak Es Krim Pak Nardi</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgEHtZpdUXF8ZAu1te_IrQ4_w2Woiz_Tej1cgNWqwEOmVIJ1b5bHbnwKAELvR64UmVNWwb9x-ic5ko_7Pg51WhpujfC0yEJ3-qCcuv8hA_d64AgN5LQ3tGsd-16lHJq68DR3RnLfRcbonnbjGoYsr_CZzYm77HISqWz9pxYJa6zS9VbZLvPr66DxFIF=s4000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgEHtZpdUXF8ZAu1te_IrQ4_w2Woiz_Tej1cgNWqwEOmVIJ1b5bHbnwKAELvR64UmVNWwb9x-ic5ko_7Pg51WhpujfC0yEJ3-qCcuv8hA_d64AgN5LQ3tGsd-16lHJq68DR3RnLfRcbonnbjGoYsr_CZzYm77HISqWz9pxYJa6zS9VbZLvPr66DxFIF=w400-h300" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Untuk makan siang, kita menikmati <b>Ayam Goreng Bu Tini</b> yang berlokasi tidak terlalu jauh dari Komplek Taman Sari. Ayam goreng kampung yang lembut dengan bumbu bacem memang melenakan indera pengecap dan memanjakan perut yang sudah keroncongan karena baru diisi roti sejak pagi. Semburat manisnya emang bikin kangen. Cek reviewnya di <b><a href="http://www.banyumurti.net/2022/01/kuliner-jogja-ayam-goreng-bu-tini.html" target="_blank">sini</a></b>.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEis_4yDohp3tpYrGTaSlLAaPABu8BF8dlX_-QQRS67YTGXdIdeT21ybLnzyCQl2XKe4gSk0xeUhy6Z4s1XREwhb-LRAjHrAYVmPVsGJqksBcLgEjY38QS-rKMc5RXriCB3r-5HfF64Z-ateXetoyh9Y0ZfE3C_OlBXAmg1KokFAH4eS_sjbguQe77Wr=s1502" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1502" data-original-width="1500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEis_4yDohp3tpYrGTaSlLAaPABu8BF8dlX_-QQRS67YTGXdIdeT21ybLnzyCQl2XKe4gSk0xeUhy6Z4s1XREwhb-LRAjHrAYVmPVsGJqksBcLgEjY38QS-rKMc5RXriCB3r-5HfF64Z-ateXetoyh9Y0ZfE3C_OlBXAmg1KokFAH4eS_sjbguQe77Wr=s320" width="320" /></a></div>Dan untuk dessert kita meluncur ke Rujak Es Krim Pak Nardi yang cukup legendaris. Memadukan rujak yang asam manis dengan semburat rasa pedas, dengan es puter kelapa yang segar memang memberikan sensasi tersendiri. Sueeggeerrr.... Reviewnya bisa dibaca di <b><a href="http://www.banyumurti.net/2019/05/kuliner-jogja-rujak-es-krim-pak-nardi.html" target="_blank">sini</a></b><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEir0mjondtgpgTxgkP6igjkyhfTFdgdK33kVVi0SkdoFIVeFnpvxkLJj7V5tMebuC2H8LNXOL87Q8X7QTL2EWZIM7_LKJ9KxxvXV4NREeQI523fXLLwluYyUfyVDAkdw6X1OxUv61-tAmEXt1UjXN-cZnpWA2isZoaS-SalfqQuC41QIo-rKthnS-RK=s1237" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1237" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEir0mjondtgpgTxgkP6igjkyhfTFdgdK33kVVi0SkdoFIVeFnpvxkLJj7V5tMebuC2H8LNXOL87Q8X7QTL2EWZIM7_LKJ9KxxvXV4NREeQI523fXLLwluYyUfyVDAkdw6X1OxUv61-tAmEXt1UjXN-cZnpWA2isZoaS-SalfqQuC41QIo-rKthnS-RK=s320" width="259" /></a></div>Oh iya, sebelum pulang ke hotel kita sempatkan mencuci mata dan belanja beberapa oleh-oleh di kawasan pedestrian yang kayaknya jadi destinasi wajib wisatawan di Jogja: <b>Jalan Malioboro</b>. Ruas jalan ini ditutup untuk kendaraan bermotor mulai pukul 17.00-21.00. Jadi bisa mencari parkir di sekitar jalan ini, tapi dengan harga yang cukup mahal. Misalnya saya yang mendapatkan parkir di dekat hotel Ibis Malioboro, diminta uang parkir Rp 20ribu. Ya kalo dibanding parkir di Mall Jakarta, sama aja sihhh....<p></p><p>Puas banget aktivitas di hari ke-3 ini. Aktivitas seru dan makanan enak. Lanjut deh besok...</p>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-61659231447311320472022-01-17T21:57:00.003+07:002022-01-28T10:55:13.567+07:00Family Trip Jogja Day 2 - Prambanan, Suwatu & Sate Klathak Pak Pong<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgIoVL8PRVNGKUT-uAl9b3-1T_PZihVR7DgXvjhLilMKoDw0kepMZJUQRqBeDj2Kqo0oWPtLfoKklLgutvx4j_V2GtuAqiMe-qsNNuALv2MQwXl_PxFNv-VDZ9Ubs9J1VV0hPeGoKWtVBw39vcKkNhKjl_mDFKEIqjLYZ7Pm1ImfFS8M7t8lDqgbHxw=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="852" data-original-width="1000" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgIoVL8PRVNGKUT-uAl9b3-1T_PZihVR7DgXvjhLilMKoDw0kepMZJUQRqBeDj2Kqo0oWPtLfoKklLgutvx4j_V2GtuAqiMe-qsNNuALv2MQwXl_PxFNv-VDZ9Ubs9J1VV0hPeGoKWtVBw39vcKkNhKjl_mDFKEIqjLYZ7Pm1ImfFS8M7t8lDqgbHxw=w400-h341" width="400" /></a></div><p>Hari pertama di Jogja, saya mengambil Candi Prambanan sebagai destinasi wisata pertama yang akan dikunjungi. Kenapa pilih Prambanan? Karena jaraknya gak terlalu jauh (sekitar 30 menit perjalanan), jadi gak usah pagi-pagi banget harus bangunnya, apalagi kita baru menempuh perjalanan panjang sehari sebelumnya </p><h3 style="text-align: left;">Gudeg Mbok Lindu</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhdB6PneWor5DgQYJsqofdevKXoSCB7Ju7AtYp1BZsj8NGXSEx0xe6MYC2ZWPbfkFRB6cXDvqUbJLvIR04zsnX-cBL0EMjEzKagaBkBuer_LdjJ-Bv0JgUQJ1BeCVuWRvr7M33fcH4kV3l4kT_MDm3hRvSOHVslRbbCKxBmw-RWVdi1QkU_CNRFmGpK=s1376" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1376" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhdB6PneWor5DgQYJsqofdevKXoSCB7Ju7AtYp1BZsj8NGXSEx0xe6MYC2ZWPbfkFRB6cXDvqUbJLvIR04zsnX-cBL0EMjEzKagaBkBuer_LdjJ-Bv0JgUQJ1BeCVuWRvr7M33fcH4kV3l4kT_MDm3hRvSOHVslRbbCKxBmw-RWVdi1QkU_CNRFmGpK=s320" width="233" /></a></div>Eit, tapi kita sarapan dulu ah. Nah, pilihan sarapan kita adalah Bubur Gudeg dari <b><span style="font-size: large;">Gudeg Mbok Lindu </span></b>yang ada di Jl. Sosrowijayan. Gudeg Mbok Lindu ini pernah mendapat apresiasi dari salah satu pakar kuliner Indonesia, Om William Wongso, karena kekonsistenannya menjual gudeg selama puluhan tahun. Beliau wafat di usia 105 tahun di tahun 2020 dan saat ini Gudeg Mbah Lindu dikelola oleh generasi keduanya. Reviewnya bisa dibaca <b>di <a href="http://www.banyumurti.net/2019/06/kuliner-jogja-gudeg-mbah-lindu-sejak.html" target="_blank">sini.</a></b><p></p><p>Selepas sarapan gudeg, kita meluncur ke komplek Candi Prambanan dengan menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Gudeg Mbok Lindu. Niat memang agak pagi ke sini biar gak terlalu rame dan kepanasan. Jangan lupa siapkan aplikasi Peduli Lindungi atau Kartu Vaksin yah. Tempat-tempat wisata di Jogja mewajibkan pengunjungnya sudah vaksin yang dibuktikan oleh aplikasi tersebut. Walau ada juga yang gak ketat sih.</p><h3 style="text-align: left;">Komplek Taman Candi Prambanan</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhO3mUcrRKXo0tzNr2k1BfPqHm3AjIGQ62XlK7n7-kUbj8UY-wD-pg3qqmTh0cQoGtKxoWD2Pqn9cQjZ_zt9Uv459xenVlzdM14gr73OBDDj9jfS96hghE8AvYZTaKSsFJ2YweIkMhOQmUhE3tPI8A4-XkoIFxY0cW9nNvTvuwsqcrCUJS8Ub6Ylydr=s1581" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1581" data-original-width="1000" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhO3mUcrRKXo0tzNr2k1BfPqHm3AjIGQ62XlK7n7-kUbj8UY-wD-pg3qqmTh0cQoGtKxoWD2Pqn9cQjZ_zt9Uv459xenVlzdM14gr73OBDDj9jfS96hghE8AvYZTaKSsFJ2YweIkMhOQmUhE3tPI8A4-XkoIFxY0cW9nNvTvuwsqcrCUJS8Ub6Ylydr=w253-h400" width="253" /></a></div>Membayar tiket masuk sebesar 50 ribu per orang, kita bisa masuk ke komplek Candi Prambanan yang menampilkan beberapa candi di dalamnya dengan Candi Siwa sebagai candi paling besar. Oh iya, selama masa pandemi ini, para pengunjung tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam candi demi menjaga kesehatan. Selepas dari komplek candi prambanan, kita bisa bergerak ke bagian samping candi. Ada lapangan rumput besar yang bisa menjadi spot foto dengan latar belakang candi. Kita juga bisa menyewa ninebot buat bermain di sana.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiokHjU3G35ac_CjW3Q6WlYz57jKm6mVtmEYIT5oi2sUJ80rRaMiuobOALUt-yMk5rK_P1aSn2Tc--Xqel8AYjpgkhBmQr7WcJjBCwmOu1QJOyKXOOhsLABFhmVJJMkmc7Z5dPcxWb_vr4T991QIGFz1lVjXuFivqvnNEZaRGh6kirmnbq-HsrRLibM=s2535" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2535" data-original-width="2246" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiokHjU3G35ac_CjW3Q6WlYz57jKm6mVtmEYIT5oi2sUJ80rRaMiuobOALUt-yMk5rK_P1aSn2Tc--Xqel8AYjpgkhBmQr7WcJjBCwmOu1QJOyKXOOhsLABFhmVJJMkmc7Z5dPcxWb_vr4T991QIGFz1lVjXuFivqvnNEZaRGh6kirmnbq-HsrRLibM=s320" width="284" /></a></div>Untuk keluar dari kawasan Candi Prambanan ini kita bisa naik kereta "Tayo" dengan biaya Rp 10ribu /orang atau dengan golf cart dengan biaya Rp 20rb/orang. Kita akan melewati Candi Lumbung, Brubah dan Candi Sewu yang masih berada di kawasan Taman Candi Prambanan ini. Kitapun diberi kesempatan untuk berfoto di Candi Sewu sebelum kendaraan mengantar kita ke pintu keluar.<p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Makan Siang di Suwatu Mil&Bay</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjk91212FQRaUy8zC35It6dInrKPfgO-ZjDGcRXbVWOT-mRsFe9KAJLcjlxZU3VJbVw8IlTmy5Q1dIDT6BwCSWOBps3J4Eurm3xdmeNtIOULWEDO0vFhARYTFBGp6zFlEbmj8P14SFEaEDn2DVAv65kuyfErtp4E-u1bp-DjdLhZyXF7FA1I_AkN99b=s3264" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2448" data-original-width="3264" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjk91212FQRaUy8zC35It6dInrKPfgO-ZjDGcRXbVWOT-mRsFe9KAJLcjlxZU3VJbVw8IlTmy5Q1dIDT6BwCSWOBps3J4Eurm3xdmeNtIOULWEDO0vFhARYTFBGp6zFlEbmj8P14SFEaEDn2DVAv65kuyfErtp4E-u1bp-DjdLhZyXF7FA1I_AkN99b=w400-h300" width="400" /></a></div><p>Penasaran gara-gara banyak artis datang ke tempat ini, kita memutuskan untuk makan siang di Suwatu Resto by Mil&Bay. Eit, tapi untuk makan di sini kita gak bisa datang langsung yah. Buka hanya di jam makan siang dan makan malam, kita harus reservasi dan bayar terlebih dahulu agar bisa makan di tempat ini. Makanan disajikan semi prasmanan, dengan menu dan harga bisa di cek di <a href="https://www.suwatu.id/suwatu-resto/">https://www.suwatu.id/suwatu-resto/</a> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiI5FRG2Aqa8k0mM4jKH4VbLkrYt0SWQGKdHuRmO201bhj_kblJfdYjveQvVT40zu3HN2LjuhdapljYrZFebM47dpRhZfdWj-2z2UyjbcFZ2OudBTwSL9YxGRmx5qeNCSg04k_fx7alJpKEDe0KUSHtrDQ3caYJz2aMfVT7MLPmqw1rj0Z27HuObmGC=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1000" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiI5FRG2Aqa8k0mM4jKH4VbLkrYt0SWQGKdHuRmO201bhj_kblJfdYjveQvVT40zu3HN2LjuhdapljYrZFebM47dpRhZfdWj-2z2UyjbcFZ2OudBTwSL9YxGRmx5qeNCSg04k_fx7alJpKEDe0KUSHtrDQ3caYJz2aMfVT7MLPmqw1rj0Z27HuObmGC=w400-h225" width="400" /></a></div><p>Pemandangan ke lembah dengan puncak Candi Siwa di Prambanan memang menjadi daya tarik tersendiri. Instagramable lah kata anak sekarang sih. Tapi makanannya juga enak koq: mangut lele, pecel, dan ayam gorengnya mantap. </p><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CYUA4HFvqVb/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style="background: rgb(255, 255, 255); border-radius: 3px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.5) 0px 0px 1px 0px, rgba(0, 0, 0, 0.15) 0px 1px 10px 0px; margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0px; width: calc(100% - 2px);"><div style="padding: 16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/CYUA4HFvqVb/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="background: rgb(255, 255, 255); line-height: 0; padding: 0px; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0px;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0px auto 12px; width: 50px;"><svg height="50px" version="1.1" viewbox="0 0 60 60" width="50px" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg"><g fill-rule="evenodd" fill="none" stroke-width="1" stroke="none"><g fill="#000000" transform="translate(-511.000000, -20.000000)"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0px;"></div> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px;"><div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12.5px; margin-left: 2px; margin-right: 14px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px); width: 12.5px;"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="border-bottom: 2px solid transparent; border-left: 6px solid rgb(244, 244, 244); border-top: 2px solid transparent; height: 0px; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg); width: 0px;"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style="border-right: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); transform: translateY(16px); width: 0px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; transform: translateY(-4px); width: 16px;"></div> <div style="border-left: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); height: 0px; transform: translateY(-4px) translateX(8px); width: 0px;"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0px 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/CYUA4HFvqVb/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">A post shared by Indriyatno Banyumurti (@banyumurti)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script><p></p><h3 style="text-align: left;"><br /></h3><h3 style="text-align: left;">Menikmat Es Jahe dan Kemangi di Tempo Gelato</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjssdPx0azFYv7Tm0L0OZrK1S17DtneaowTXTEIV-btFjhchcJJYdMxu_kt6GE-Mt7UGjTjyojSLGuoWdwL00QQf5lQdjwDXrGCEgH8bFBClJPRs3OTKUk7X_JniAMKs-uQfmg8TgFzshRhjTl3RhDOQ_HOyIHXfnEdHl7j8Tb98xG91mwO7UF7qLpE=s1600" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1279" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjssdPx0azFYv7Tm0L0OZrK1S17DtneaowTXTEIV-btFjhchcJJYdMxu_kt6GE-Mt7UGjTjyojSLGuoWdwL00QQf5lQdjwDXrGCEgH8bFBClJPRs3OTKUk7X_JniAMKs-uQfmg8TgFzshRhjTl3RhDOQ_HOyIHXfnEdHl7j8Tb98xG91mwO7UF7qLpE=w400-h320" width="400" /></a></div>Setelah istirahat di hotel, sore harinya diisi dengan berkunjung ke rumah saudara dan mampir ke Tempo Gelato. Kayaknya sekarang orang ke Jogja harus sempetin mampir ke Tempo Gelato gak sih? Dan untuk pertama kalinya saya mencoba yang rasa Jahe dan Kemangi. Rasanya? Enaakkk... walau sebagian orang gak cocok dengan rasa ini, dan memilih rasa yang "mainstream", tapi buat saya jahe dan kemangi ini memberikan sensasi rasa yang gak bisa didapet di tempat lain<p></p><p> </p><h3 style="text-align: left;">Makan Malam di Sate Klathak Pak Pong</h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi3D45lCmCV0_LVRL9ILvNDBz-vilyu2MGdCYJPMB0WiQAgJB0giO_qC6wPxQj5puZlLS1CmR6eWjBFjrUpJ7jlYA2bHJAjF65-3KiMYQy3HVbG9onPnZ2nYfJFCf1skAvvoljAbr6EEznthQeuWTaZZ83dqAR-sFjKGLQSFcEzJAFmcnlCaZElEw4w=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi3D45lCmCV0_LVRL9ILvNDBz-vilyu2MGdCYJPMB0WiQAgJB0giO_qC6wPxQj5puZlLS1CmR6eWjBFjrUpJ7jlYA2bHJAjF65-3KiMYQy3HVbG9onPnZ2nYfJFCf1skAvvoljAbr6EEznthQeuWTaZZ83dqAR-sFjKGLQSFcEzJAFmcnlCaZElEw4w=w400-h300" width="400" /></a></div>Mengantarkan keluarga yang belum pernah mencicipi Sate Klathak, maka saya pilihan saya jatuh ke Sate Pak Pong. Alasannya tentunya karena tempat yang "family friendly". 1 porsi berisi dua tusuk dengan kuahnya yang khas, menyerupai kuah gulai yang ringan. Tapi sekarang disediakan juga bumbu kecapnya, yang buat saya sedikit merusak citarasa sate klathak yang gurih dan menggoda. Yuk baca review lengkapnya <b><a href="http://www.banyumurti.net/2022/01/kuliner-jogja-sate-klathak-pak-pong.html">di sini</a></b>.<p></p><p>Selesai trip hari ke dua, besok ngapain lagi yah?</p>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-31997871231410561592022-01-15T22:04:00.007+07:002022-01-23T20:36:37.320+07:00Family Trip Jogja Day 1 - Berangkat ke Jogja via Cirebon-Semarang<p style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjEexrt1vwq4VhagsmX5toAwNwZsVvYFrcbcAyCdF7kKRK48qwSsshK0l5I66kz15Ww7hvUd1QCb5NVDMFlNUbIcVatGfVh6VCGw-iFRpH517aZbCHosqf3qj9Pi5GUbqJDVv2F-eshVdWJzd53NcJ5a6rFlm37iYI4baXlSJcvv-ZF1aNExTrWjmGW=s1035" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1035" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjEexrt1vwq4VhagsmX5toAwNwZsVvYFrcbcAyCdF7kKRK48qwSsshK0l5I66kz15Ww7hvUd1QCb5NVDMFlNUbIcVatGfVh6VCGw-iFRpH517aZbCHosqf3qj9Pi5GUbqJDVv2F-eshVdWJzd53NcJ5a6rFlm37iYI4baXlSJcvv-ZF1aNExTrWjmGW=s320" width="309" /></a><br /><span style="text-align: left;">Yeayyy, akhirnya family trip kita dimulai. Semua excited dengan perjalanan ini, dan pengalaman baru yang akan dirasakan, termasuk saya yang baru pertama kali ini bawa anak-anak jalan jauh pake mobil. Biasanya mentok-mentok Bandung doang.</span></p><div><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjJkGV92qdc2d0id_ZF5Hl_WNi3aFkqn5KvfP47PdT8OAtLHmva5hMset4DSl_vTEevNh1OrEI94yq6t-dzM1J8jxZrV3wxWg3sBnIIDHu4bgY7L9U9ADcOODV3viDRefEXxqbpnL3oqF7pJZyUtoGr4LMm5b00M3GGEhIXiIY8fonV3Vaw9R4SVqIR=s4224" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="2376" data-original-width="4224" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjJkGV92qdc2d0id_ZF5Hl_WNi3aFkqn5KvfP47PdT8OAtLHmva5hMset4DSl_vTEevNh1OrEI94yq6t-dzM1J8jxZrV3wxWg3sBnIIDHu4bgY7L9U9ADcOODV3viDRefEXxqbpnL3oqF7pJZyUtoGr4LMm5b00M3GGEhIXiIY8fonV3Vaw9R4SVqIR=s320" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: left;">Rencana berangkat jam 6.30, ternyata kita bisa berangkat sekitar jam 6, sedikit lebih pagi tapi karena hari Senin tetap terkena macet di Jagorawi, tepatnya menjelang Cibubur. Tapi begitu masuk Tol JORR, jalanan lebih lancar. Kurang dari jam 10, kita sudah sampai ke pemberhentian pertama di Empal Gentong H. Apud Pusat, yang tidak jauh keluar dari jalan tol. Brunch di sini menikmati empal gentong, empal asem dan sate kambingnya. Reviewnya bisa disimak di <b><a href="http://www.banyumurti.net/2022/01/kuliner-cirebon-empal-gentong-h-apud.html">sini</a></b>. </div>
<div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgVVK78PAw_NkFosPSfuK3nAYjh55TWf58SKg7VK9dQ4Cp7wo77rPo-8e9w88ZXMxoILeG2Ni-1FFbytzqRnPEvSnZemtSMUjEhPI3q4V9Tqw5YnPpQckf2G65hoDAa8kOIPaC3Z9AxrUC5gNh4XOgZJ5zbKuzGCgLF4h9ukOcCSN-Ew4VH-iLiEsoM=s1127" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1127" data-original-width="800" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgVVK78PAw_NkFosPSfuK3nAYjh55TWf58SKg7VK9dQ4Cp7wo77rPo-8e9w88ZXMxoILeG2Ni-1FFbytzqRnPEvSnZemtSMUjEhPI3q4V9Tqw5YnPpQckf2G65hoDAa8kOIPaC3Z9AxrUC5gNh4XOgZJ5zbKuzGCgLF4h9ukOcCSN-Ew4VH-iLiEsoM=s320" width="227" /></a></div>Perjalanan dilanjutkan lagi, dengan tujuan Kota Tua Semarang. Jadi rencana tentatif, untuk mampir ke tempat ini akhirnya diwujudkan, karena melihat kelonggaran waktu. Tiba sebelumnya di Rest Area KM 379A buat isi bensin, dan karena sudah masuk waktu Dhuhur, kitapun shalat di tempat ini. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi02RxVIHDCOLxnbY3Rj7hG4SsZ6TJCb_7Dlkw-mvhp0V-Bz6VXeJYpjh8H7cBYG8TCmA1UHPnyFnG_RKqJCVbnasXaG6Z1qmHPTWMI2X4tozoGsbjluLlE5BbgGKhnlVBfTSY0Fc2AkbQaYSz_7OdCN7abx3Nw9w_KD9KfIlnr0g1siJDXPd9ChRNg=s2573" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2573" data-original-width="2220" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi02RxVIHDCOLxnbY3Rj7hG4SsZ6TJCb_7Dlkw-mvhp0V-Bz6VXeJYpjh8H7cBYG8TCmA1UHPnyFnG_RKqJCVbnasXaG6Z1qmHPTWMI2X4tozoGsbjluLlE5BbgGKhnlVBfTSY0Fc2AkbQaYSz_7OdCN7abx3Nw9w_KD9KfIlnr0g1siJDXPd9ChRNg=w198-h230" width="198" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhT3ksbLMOTdzu8B5TiTveMC5sl4gb5fOdAq8_JJoBYZopV03UNec2n5hTDHPDKo2C3j3XcLjC3-zi36yPgJccaGcIyzLCEb7R1UfQG0DrBJbaQFJPe9u5l2I-kOsP3hGwhCgtQDGgOcwBSnSb-GC9k1IizFX0eawhvKxV9tivjd569Ia_ixQEQ-aNV=s2136" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1922" data-original-width="2136" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhT3ksbLMOTdzu8B5TiTveMC5sl4gb5fOdAq8_JJoBYZopV03UNec2n5hTDHPDKo2C3j3XcLjC3-zi36yPgJccaGcIyzLCEb7R1UfQG0DrBJbaQFJPe9u5l2I-kOsP3hGwhCgtQDGgOcwBSnSb-GC9k1IizFX0eawhvKxV9tivjd569Ia_ixQEQ-aNV=w249-h225" width="249" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKsFSCFx_wzETO1LaiwV9EVm-UKaCW826YTvxpRcDPnEXWLAcB7jXWPBu1XtUb3YEhTJbwZzr2Guz-hc9E3J5AwE6BbY2R-vpCd2P7dPJeYZ-bMKq8oIZtZz8V494_jwBX4LjLkNL1cfI58mgvRFV9luxEbKxbWyazKAe5MY4BpDqXW3gpKMq52k-I=s2387" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2387" data-original-width="1833" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKsFSCFx_wzETO1LaiwV9EVm-UKaCW826YTvxpRcDPnEXWLAcB7jXWPBu1XtUb3YEhTJbwZzr2Guz-hc9E3J5AwE6BbY2R-vpCd2P7dPJeYZ-bMKq8oIZtZz8V494_jwBX4LjLkNL1cfI58mgvRFV9luxEbKxbWyazKAe5MY4BpDqXW3gpKMq52k-I=w226-h294" width="226" /></a></div><div>Sekitar pukul 2 siang, kita mendaratkan kaki di Kota Tua Semarang. Menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk berfoto-foto ria di beberapa titik di tempat ini. Bangunan-bangunan tua zaman Belanda yang terawat memang menjadi objek foto yang menarik. Belum lagi suasana di sini yang memang dijaga sedemikian rupa sehingga terasa sekali suasana yang berbeda dibandingkan dengan tempat lain. </div><div><br /></div>
<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg2NmHtkoOeYTJ8FwZnOZoNW55DsJH2smIV_4qeKrspw7irgODRfY0ZXCQjxRxtda27wgkpa9dInIhDFGWaVcSfgBitpmu9CjlqdjFHFFAsM1JFbyKAoGjfgY27-fXuKxz9sNwyZMMTbsXgiBlvI8rv3wB9-JF7wqSwYrrJGcDhoYrUOfqXwPjZrYcY=s2810" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2810" data-original-width="2248" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg2NmHtkoOeYTJ8FwZnOZoNW55DsJH2smIV_4qeKrspw7irgODRfY0ZXCQjxRxtda27wgkpa9dInIhDFGWaVcSfgBitpmu9CjlqdjFHFFAsM1JFbyKAoGjfgY27-fXuKxz9sNwyZMMTbsXgiBlvI8rv3wB9-JF7wqSwYrrJGcDhoYrUOfqXwPjZrYcY=s320" width="256" /></a></div>Sebelum keluar kota Semarang, sempatkan dulu untuk menikmati Loenpia Mbak Lien yang berjarak kurang dari 1 KM dari Kota Tua. Lunpia Semarang memang jadi favorit keluarga, terutama ya Loenpia Mbak Lien ini. Apa lagi kalo makan di tempat kita bisa bebas menambah "jenang" (bumbu lunpia yang lengket itu loh) sama acarnya. Beda dengan jika dibungkus yang terbatas :) </div><div><br /></div><div>Perjalanan ke Jogja lanjut.... tapi rencana mampir Rest Area KM 456 dilewat karena kita sudah shalat dan tanggung sampai Jogja. Menjelang Maghrib kita sampai di hotel tempat kita menginap, Jogja Marriot Hotel, dan bersih-bersih sambil istirahat sebentar.</div><div><br /></div><div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiSOe01GIQm_OxWz08ta3KUFU5GvWAoRymJWsn9i5OXDPFDXhFFvMOPUG1H_8krWYQe4UR-IA0TuA-576QOvo-bMV3LWbQI-d9D8q83kfVKUaBoqik9uz3Eg9X0oyNr8pqasm-7KtmIGVEFoLJFhFe77eEsgsjft-gnpwklRmJIqGR3X_fdeTi1GVOn=s2095" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2095" data-original-width="2095" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiSOe01GIQm_OxWz08ta3KUFU5GvWAoRymJWsn9i5OXDPFDXhFFvMOPUG1H_8krWYQe4UR-IA0TuA-576QOvo-bMV3LWbQI-d9D8q83kfVKUaBoqik9uz3Eg9X0oyNr8pqasm-7KtmIGVEFoLJFhFe77eEsgsjft-gnpwklRmJIqGR3X_fdeTi1GVOn=s320" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjvUEaeFAiZMTHRzK7L9CBQyHEINuwpQJTZHD-IySG58T3auspZ9NHhmlqO8Oi5ICq7fLuwMxmH5JPwhwJ_6riQrPhX_WOMMskueCKDzHJDtVaFFMYLbtY7HDfHElb-1AQaokY143ikbmGWsvbkmitbO1UfpFAGXuJxkNuzIJc6wxw7ln5Da8m9t_t5=s1836" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1353" data-original-width="1836" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjvUEaeFAiZMTHRzK7L9CBQyHEINuwpQJTZHD-IySG58T3auspZ9NHhmlqO8Oi5ICq7fLuwMxmH5JPwhwJ_6riQrPhX_WOMMskueCKDzHJDtVaFFMYLbtY7HDfHElb-1AQaokY143ikbmGWsvbkmitbO1UfpFAGXuJxkNuzIJc6wxw7ln5Da8m9t_t5=s320" width="320" /></a></div><span style="text-align: left;">Rencananya makan malam di Bakmi Mbah Gito, akan tetapi karena tutup jam 9 malam dan kita baru keluar kamar jam 8 lebih, akhirnya memutuskan untuk pindah tempat makan malam di Bakmi Kadin, salah satu penyaji bakmi jawa legendaris di Jogja ini. Tekstur mienya yang besar memang jadi pembeda.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div>12 jam perjalanan tidak terasa, dan semuanya senang. Looking forward nih buat hari-hari berikutnya. </div>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-68048777055994418552022-01-15T19:27:00.006+07:002022-01-23T20:35:51.555+07:00Family Trip Jogja Day 0 - Itinerary 5 Hari di Jogja <p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhfkIG6FDMvIDAD0hhdbe-Ev0LSsjn12-6HY48MXRy5QFmhzL3Mks2_o3pXGktVV4ZXZf-JD8HnAqyrvyXamgc2ULoZTEBWaJQkuIOLjMaKq-Mu8CWQ0SDvLo8-043iQH8lWRaECKicvdgiQjEXs6q_BxQbT4PkTxgQacs_0BVVqtnsaf1zxUqZqNYr=s4000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2248" data-original-width="4000" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhfkIG6FDMvIDAD0hhdbe-Ev0LSsjn12-6HY48MXRy5QFmhzL3Mks2_o3pXGktVV4ZXZf-JD8HnAqyrvyXamgc2ULoZTEBWaJQkuIOLjMaKq-Mu8CWQ0SDvLo8-043iQH8lWRaECKicvdgiQjEXs6q_BxQbT4PkTxgQacs_0BVVqtnsaf1zxUqZqNYr=w382-h215" width="382" /></a></div><p></p><p style="text-align: center;"><i>Udah SMA belum pernah lihat Borobudur dan Prambanan? Iya, anak saya udah SMA tapi baru liat candi itu lewat buku pelajaran dan internet. Padahal saya sendiri sejak SD udah berpose di stupa paling atas. Bapak macam apa kamu?</i></p><p>Akhirnya liburan juga. Setelah terkungkung pandemi hampir dua tahun, awal Januari ini merencanakan family trip ke Jogja. Kenapa Januari? Rencananya sih Desember, tapi ternyata kesibukan anak dan bapaknya menunda itu. Selain itu berharap awal januari, pada umumnya sekolah sudah dimulai, jadi tempat wisata sudah tidak terlalu sepi</p><p>Kami merencanakan road trip alias bawa mobil dari Bogor ke Jogja, via Cirebon-Semarang dan pulangnya mampir Wonosobo/Dieng. Sebelum berangkat tentunya berbagai persiapan dilakukan:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Cek Kendaraan: perjalanan jarak jauh pake mobil, tentunya harus dipastikan kendaraan dalam kondisi prima</li><li>Itinerary Plan: mau kemana aja? Ini juga harus disiapkan biar anak-anak punya gambaran mau kemana aja, termasuk mengatur durasi perjalanan juga</li><li>Baju: nah ini urusan ibunya, ngatur pakaian apa yang mau digunakan saat pergi kemana</li><li>Budget: ini baru urusan bapaknya hahaha, berhitung dan menyisihkan uang tabungan buat bertamasya</li></ul>Nah, untuk itenary-nya, kebiasaan saya sejak dahulu kalau mau family trip adalah menyiapkan paparan singkat supaya semua yang ikut punya bayangan perjalanan yang akan dilakukan. Untuk rencana perjalanan kira-kira seperti ini<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdSehqo_H7hRtdYZ71AtQwK0dCA8dJSdF34caA34EO9mWyPBuGeOMmgTJwtilGYJJlcybodFz3jcFVfhi2Q7LMz7qWP0WeiNVmsoTyGHpM6FBwQQ2TL5bgvL6BePuchZ2VNFE2YzeE_FRw9JPHUt3_SPNuY-FRacAcfFwSdSEaJVAKAxHC7vCP7j4a=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdSehqo_H7hRtdYZ71AtQwK0dCA8dJSdF34caA34EO9mWyPBuGeOMmgTJwtilGYJJlcybodFz3jcFVfhi2Q7LMz7qWP0WeiNVmsoTyGHpM6FBwQQ2TL5bgvL6BePuchZ2VNFE2YzeE_FRw9JPHUt3_SPNuY-FRacAcfFwSdSEaJVAKAxHC7vCP7j4a=w407-h229" width="407" /></a></div><br /><h3 style="text-align: left;">Day 1: Perjalanan Bogor-Jogja</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgN6NyHfCIrAwUgP4cKrH8CsEuZNU3g0Z1UV26DeFt_QTplxvydah-DOdQruzm3umAMRRiiVwT4W2rWoKj0NYhx8dzechzskmWn8ODDKgcDwP5O_-jlV7g7QzZItFWEkodi6GSip88RW0QwSTVYcxWrzmjAKe_bAW-0G7NQH1BDG_cw4D9duJRahOyr=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgN6NyHfCIrAwUgP4cKrH8CsEuZNU3g0Z1UV26DeFt_QTplxvydah-DOdQruzm3umAMRRiiVwT4W2rWoKj0NYhx8dzechzskmWn8ODDKgcDwP5O_-jlV7g7QzZItFWEkodi6GSip88RW0QwSTVYcxWrzmjAKe_bAW-0G7NQH1BDG_cw4D9duJRahOyr=w379-h213" width="379" /></a></div><br /><p>Hari pertama direncanakan berangkat dari rumah sekitar pukul 6.30 dengan mengambil dua pemberhentian yaitu Empal Gentong H. Apud di Cirebon dan KM 456 untuk shalat. Dan akan tiba menjelang maghrib di Jogja, lanjut dengan makan malam di Bakmi Mbah Gito</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Day 2: Prambanan - City Tour</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi6ElknnODrj8jZfoWdXOo_xWtIsYMSJZMkqx4gTjUaGd8Uf1g_OrD7OC0fR_UnPCdAr0FwkMnlOZtY3A_v0jrJMrhicXj2yuLl7OrzmUQ3BVipHF9Q-P2et6iGxqRBAAJMDZ5FhWwfmadc45GpBJmisXD7njxn9lKUkdpj3jsVXJyG9CEQq1ol9Ifc=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi6ElknnODrj8jZfoWdXOo_xWtIsYMSJZMkqx4gTjUaGd8Uf1g_OrD7OC0fR_UnPCdAr0FwkMnlOZtY3A_v0jrJMrhicXj2yuLl7OrzmUQ3BVipHF9Q-P2et6iGxqRBAAJMDZ5FhWwfmadc45GpBJmisXD7njxn9lKUkdpj3jsVXJyG9CEQq1ol9Ifc=w364-h205" width="364" /></a></div><p>Hari kedua ini direncanakan mengunjungi Candi Prambanan, salah satu kunjungan wajib, yang dilanjukan dengan lunch di salah satu tempat yang lagi hype di daerah Prambanan: Suwatu Mil&Bay. Sorenya lanjut dengan city tour, khususnya ke Malioboro pastinya</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Day 3: Lava Tour Merapi - Keraton</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjPH22Ss41jjQT4lZ-Mo7E-4jQ1r2u8UrG6bjoV12iyMe2jLxqRf0BemXdD3p4KEQSKNxoL1SNpcdwFPcUtnqRngAmCZmAqwbhwzefoXrQGBQE2njAJhqMnBarLa3SKuZk46zChaRdP8qVk3kQR6RYkVpeBMkYlcKC9jid7ybvjIkXpH_yHMRwoJ1CP=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjPH22Ss41jjQT4lZ-Mo7E-4jQ1r2u8UrG6bjoV12iyMe2jLxqRf0BemXdD3p4KEQSKNxoL1SNpcdwFPcUtnqRngAmCZmAqwbhwzefoXrQGBQE2njAJhqMnBarLa3SKuZk46zChaRdP8qVk3kQR6RYkVpeBMkYlcKC9jid7ybvjIkXpH_yHMRwoJ1CP=w377-h212" width="377" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Katanya, Lava Tour Merapi dengan menggunakan jeep jadi atraksi baru yang perlu dicoba kalau di Jogja, jadi saya sisipkan ini menjadi salah satu destinasi. Siangnya berencana mengunjungi Keraton dan Taman Sari.<div><br /></div><div><h3 style="text-align: left;">Day 4: Borobudur dan VW Tour</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi6_Q5XE7QWpwv3t_BOq-afmm4iUOYzEksOwQCXsTCX5VMgqiLywJ_WzA83Q7zcVVLtRAcidnktbHcW3_jgr6KjmDJGgkEJziWzDKeAEurvMtvP4GgMfFlsTyRnLuvc3Co6tkw3KsyA1N68-WtAeBx8SCTA-7nVib91_qQAFBhmudfq6shzB0-vVnYy=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi6_Q5XE7QWpwv3t_BOq-afmm4iUOYzEksOwQCXsTCX5VMgqiLywJ_WzA83Q7zcVVLtRAcidnktbHcW3_jgr6KjmDJGgkEJziWzDKeAEurvMtvP4GgMfFlsTyRnLuvc3Co6tkw3KsyA1N68-WtAeBx8SCTA-7nVib91_qQAFBhmudfq6shzB0-vVnYy=w367-h206" width="367" /></a></div><br />Hari ke-4 kita berjalan sedikit keluar kota, tepatnya mengujungi Candi Borobudur di Magelang, sekaligus mencicipi VW Tour yang juga jadi pilihan baru berwisata di kawasan ini. Sorenya maen skuter di pedesaan tepatnya di kawasan Nanggulan,</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Day 5: Pulang via Wonosobo/Dieng</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi9xkEx5n7nKqTA5a-JPplkv4n9DZAQq0ThaKYnTvZ0uo9cJRlK-ncGbj7uknm7L-HPoMyziVaeX4_s4GNfn0P9MdSSSupQiwNlbknB--dkHcoVSYHwhcLPsT5g69ZdVaH06CC_G0U-RPbXWjIwtZj4YHIbZFnh3vJ-hYKfoF2CCNPAhHPvqZl5l9OB=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi9xkEx5n7nKqTA5a-JPplkv4n9DZAQq0ThaKYnTvZ0uo9cJRlK-ncGbj7uknm7L-HPoMyziVaeX4_s4GNfn0P9MdSSSupQiwNlbknB--dkHcoVSYHwhcLPsT5g69ZdVaH06CC_G0U-RPbXWjIwtZj4YHIbZFnh3vJ-hYKfoF2CCNPAhHPvqZl5l9OB=w358-h201" width="358" /></a></div><br /><div>Nah di hari terakhir, perjalanan pulang kita direncanakan mampir dulu ke kawasan Dieng dan juga Rest Area KM 260B yang terkenal karena bekas pabrik gula</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Wisata Kuliner Jogja</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg1-Doha6TcVEZPbXeSjFsziNXw51KsdtoYlhSfhoNCTatAy5fMRuCGiee8zSEswKeCYkpm9shat5PD2eVTc2W4QKlhaO7YeW6Nak374uWfEJuEdg3X4Dih5oHBoLfJMvlhRveECB2mLgB4-enb_qjc05vX7C_PIRGwiE5eeiQpJF3ybG9u9hpgbQnS=s1920" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg1-Doha6TcVEZPbXeSjFsziNXw51KsdtoYlhSfhoNCTatAy5fMRuCGiee8zSEswKeCYkpm9shat5PD2eVTc2W4QKlhaO7YeW6Nak374uWfEJuEdg3X4Dih5oHBoLfJMvlhRveECB2mLgB4-enb_qjc05vX7C_PIRGwiE5eeiQpJF3ybG9u9hpgbQnS=w380-h214" width="380" /></a></div><br /><div>Ke Jogja ya pasti wajib wisata kuliner juga, dan karena bawa keluarga dari "kota" ya kita pilih yang mainstream aja deh. Beberapa yang masuk daftar: Gudeg Yu Djum, Gudeg Sagan (ngincer buburnya), Sate Klathak Pak Pong, Soto Kadipiro, Bakmi Mbah Gito, Ayam Goreng Bu Tini, dan Tempo Gellato.</div><div><br /></div><div>Tapi rencana tinggal rencana, di hari-H akhirnya banyak modifikasi yang dilakukan. Bahkan sampai extend satu hari (hadeuh...). But it was so fun, dan yang penting semua hepi.</div><div><br /></div><div>Silakan buat yang mau versi lengkap dari Itinerary Jogja ini bisa dilihat dan diunduh di bawah ini:</div>
<iframe src="https://drive.google.com/file/d/1ZpmpZz_KGd27Dz8umtBFZegrWfGZA7me/preview" width="640" height="380" allow="autoplay"></iframe>
<div><br /></div><div>Postingan-postingan berikutnya akan ada catatan perjalanan selama di Jogja ini. Semoga bisa jadi referensi buat kalian yang mau <b>family trip ke jogja </b>yah.... </div><div><br /></div><div> </div><div><br /><p><br /></p></div>
<p>-------------------------</p><p><b>6 Hari Family Trip Jogja:</b><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-0-itinerary-5.html">Day 0 – ItineraryFamily Trip to Jogja</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-1-berangkat-ke.html">Day 1 –Berangkat ke Jogja, mampir Cirebon dan Semarang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-2-prambanan.html">Day 2 –Prambanan dan Suwatu. Jangan lupa Sate Klathak</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-3-lava-tour.html">Day 3 - Jeep Lava Tour Merapi dan Taman Sari. AyamGoreng Bu Tini buat makan siang</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-4-gereja-ayam.html">Day 4 – GerejaAyam, Svargabumi, Borobudur dan Jejamuran</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-5-keraton-skuter.html">Day 5 –Main Skuter di Nanggulan</a></li><li><a href="http://www.banyumurti.my.id/2022/01/family-trip-jogja-day-6-pulang-via.html">Day 6 –Pulang… Via Dieng dan Rest Area 260B</a></li></ul><p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p><br /></p>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6678004506617703080.post-54513453979752289952021-10-11T19:42:00.003+07:002021-10-11T19:46:52.744+07:00Jangan Sampai Menyesal, Kenali 8 Ciri Pinjol Ilegal<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-SuqNiVIz9-4/YWQvFjutMvI/AAAAAAAAP0M/ce60hp4KHzgjvAXkzBxpRi83QFjyHccAQCLcBGAsYHQ/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1080" data-original-width="1076" height="297" src="https://lh3.googleusercontent.com/-SuqNiVIz9-4/YWQvFjutMvI/AAAAAAAAP0M/ce60hp4KHzgjvAXkzBxpRi83QFjyHccAQCLcBGAsYHQ/w296-h297/image.png" width="296" /></a></div></div><i><div style="text-align: center;"><i><b><span style="color: #b45f06;">“Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya”</span></b> </i></div></i><div><br /></div><div>Pernyataan di atas disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, pada 11 Oktober 2021, seperti dikutip dari <a href="https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1412574-jokowi-gerah-dengan-praktik-pinjol-yang-rugikan-masyarakat" target="_blank">viva.co.id</a>. Pinjaman online alias pinjol, memang dianggap menjadi alternatif solusi bagi sebagian masyarakat yang membutuhkan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan hidup atau keinginan pribadinya.</div><div>Akan tetapi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berkali-kali mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan layanan ini, khususnya dalam memilih penyedia pinjol, agar tidak terjebak dengan penyedia pinjol ilegal yang bisa menjerat kita. Bahkan sudah terdapat beberapa kejadian, korban pinjol ilegal ini yang depresi bahkan sampai bunuh diri.</div><div><br /></div><div>Nah, jika memang kita membutuhan layanan pinjol kita harus bersikap bijak, dan harus menghindari menggunakan layanan dari pinjol yang ilegal. OJK mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar dapat mengenali Pinjol Ilegal. Berikut 8 ciri Pinjol Ilegal menurut OJK:<br /><br /><div><b>#1 Tidak terdaftar di OJK</b></div><div>Namanya ilegal, pasti layanannya tidak terdaftar di aturan resmi. Untuk memeriksa daftar bisa melalui tautan <a href="http://bit.ly/daftarfintechlendingOJK">http://bit.ly/daftarfintechlendingOJK</a><br /></div><div><br /></div><div><div><b>#2 Penawaran via Spam</b><br />Pinjol Ilegal biasanya menawarkan pinjaman kepada calon korbannya dengan spam melalui SMS atau pesan di WhatsApp</div><div><br /></div></div><b>#3 Biaya Admin Tinggi</b></div>Pinjol ilegal menetapkan beban fee & biaya tambahan lainnya sangat tinggi, bahkan ada yang mencapai 40% dari jumlah pinjaman<div><br /></div><div><b>#4 Bunga Tinggi</b></div>Bunga dan denda yang dibebankan kepada peminjam pun sangat tinggi, bisa mencapai 1-4% per hari<br /><br /><b>#5 Jatuh Tempo Singkat</b><br />Jangka waktu pelunasan sangat singkat, tidak sesuai kesepakatan<div><br /></div><div><b>#6 Meminta Akses Yang Tidak Wajar </b><br />Meminta akses yang tidak wajar di ponsel pintar (seperti kontak & kamera) untuk meneror peminjam yang gagal bayar, atau bahkan kerabat dan siapapun yang ada di kontak korban.</div><div><br /></div><div><b>#7 Penagihan Yang Tidak Beretika</b></div>Penagihan dilakukan dengan teror, intimidasi, dan pelecehan. Bahkan melakukan teror kepada orang yang berada di kontak ponsel korban<br /><br /><b>#8 Kantor Tidak Jelas</b><br />Pinjol ilegal tidak memiliki layanan pengaduan dan identitas kantor yang jelas<div><br /></div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-JQCxX6IgDM4/YWQw3NRH0uI/AAAAAAAAP0U/DJYxoIyw4e0q2kzbzYegWBkCQqeuvA1lgCLcBGAsYHQ/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="270" src="https://lh3.googleusercontent.com/-JQCxX6IgDM4/YWQw3NRH0uI/AAAAAAAAP0U/DJYxoIyw4e0q2kzbzYegWBkCQqeuvA1lgCLcBGAsYHQ/w479-h270/image.png" width="479" /></a></div></div><div>Bermasalah dengan Pinjol Ilegal?<br />Laporkan saja ke pihak kepolisian untuk proses hukumnya melalui situs <a href="http://patrolisiber.id">patrolisiber.id</a> atau email info@cyber.polri.go.id. </div><div><br /></div><div>Atau kontak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke nomor telepon 157, WA 081157157157 atau email konsumen@ojk.go.id<br /><div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-0AJ2tFX0vV8/YWQw-09WAXI/AAAAAAAAP0Y/Ec6VRpEKHwMD6GTkl8s2GY007EF2yoEdQCLcBGAsYHQ/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="265" src="https://lh3.googleusercontent.com/-0AJ2tFX0vV8/YWQw-09WAXI/AAAAAAAAP0Y/Ec6VRpEKHwMD6GTkl8s2GY007EF2yoEdQCLcBGAsYHQ/w471-h265/image.png" width="471" /></a></div><br /><br /><div><br /></div><div><br /><div><div><br /></div></div></div></div></div></div>Banyumurtihttp://www.blogger.com/profile/00382132881197874480noreply@blogger.com1